Meneliti Pengaruh Pilihan Jurusan SMA terhadap Performa Akademik di Perkuliahan
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2889
Sebuah penelitian yang menggunakan data individu mahasiswa FEB UGM oleh Putu Arya Wigita, S.E., Asisten Akademik Departemen Ilmu Ekonomi, beserta tim yang terdiri dari Putu Sanjika Wibisana dan Muhammad Fawdy Renardi Wahyu. Penelitian tersebut berjudul "Research Report: High School Major Selection and Academic Performance" yang bertujuan untuk meneliti ada atau tidaknya keterkaitan antara jurusan saat SMA dengan kinerja akademik mahasiswa.
Penelitian ini dilatarbelakangi pesatnya kemajuan teknologi informasi di era revolusi industri 4.0 saat ini yang menimbulkan permintaan tinggi atas sumber daya manusia berkemampuan analitik dan kuantitatif sangat baik. Universitas dituntut untuk mampu menghadirkan lulusan-lulusan mumpuni yang memenuhi standar tersebut. Kualitas dari lulusan universitas bergantung pada dua faktor, yaitu proses belajar mengajar dan kualitas masukan (dalam bentuk mahasiswa terdaftar). Jika diasumsikan faktor belajar mengajar serupa dialami oleh seluruh mahasiswa, maka varians pada kualitas lulusan kemungkinan besar dipengaruhi masukan mahasiswa (student input).
Putu Arya menjelaskan bahwa varians yang dipengaruhi masukan mahasiswa tersebut berasal dari latar belakang kurikuler SMA, khususnya pada pilihan antara kurikulum IPS dan IPA. Berdasarkan studi-studi terdahulu, mahasiswa dengan latar belakang IPS cenderung lebih takut menghadapi mata kuliah kuantitatif. Ketakutan terhadap mata kuliah tertentu tersebut diduga berdampak negatif atas performa akademik mahasiswa khususnya pada kemampuan kuantitatif.
Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan akan variabel-variabel apa saja yang dapat digunakan untuk memprediksi performa akademik mahasiswa S1 FEB UGM dan ada atau tidaknya hubungan antara pilihan jurusan saat SMA dengan performa akademik di perkuliahan. "Untuk kedepannya, penelitian ini harapannya bisa digunakan untuk decision making bagi universitas-universitas terutama FEB UGM dalam menerima calon mahasiswa baru nantinya," tambah Putu Arya.
Data dari penelitian ini berasal dari mahasiswa S1 FEB UGM (jurusan akuntansi, manajemen, dan ilmu ekonomi) yang terdiri dari Angkatan 2009-2018. Variabel acuan atau independen yang digunakan ada dua, yaitu nilai IPK dan durasi menyelesaikan studi. Hasil statistik deskriptif atas olahan data tersebut menyatakan bahwa lebih banyak mahasiswa berlatar belakang IPS masuk terdaftar di FEB UGM, tetapi terlihat bahwa mahasiswa berlatar belakang IPA memiliki IPK agregat, kuantitatif, dan kualitatif yang lebih besar.
Data kemudian diolah melalui serangkaian strategi empiris, yaitu decision tree classifier, tobit regression, dan cox proportional-hazard model. Dari strategi-strategi tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi mahasiswa mendapatkan predikat cum laude adalah pilihan jurusan saat SMA. Selain itu, terdapat probabilitas belum lulus sebesar 62.5% bagi mahasiswa berlatar belakang IPA sedangkan mahasiswa berlatar belakang IPS sebesar 75%. Secara statistik diferensial menggunakan metode uji log-rank menyatakan hal yang sama dengan hasil konsisten di setiap model yang digunakan.
Kesimpulannya, penelitian ini menyajikan bukti bahwa mahasiswa berlatar belakang IPS cenderung memiliki performa akademik relatif lebih buruk dibandingkan mahasiswa berlatar belakang IPA. Hal ini diukur dari beberapa metrik kinerja seperti rata-rata IPK agregat, IPK kuantitatif, kemungkinan mendapatkan predikat cum laude, dan durasi menyelesaikan studi. Di akhir presentasi, Putu Arya berharap hasil penelitian ini bisa menjadi pertimbangan komposisi mahasiswa berlatar belakang IPA dan IPS bagi FEB UGM atau universitas lain saat menerima mahasiswa baru.
Reportase: Kirana Lalita Pristy/Sony Budiarso.
Video presentasi: https://youtu.be/jBmqFtmhlNs?t=2622