Momentum Kenaikan Investor Ritel Perlu Dibarengi Edukasi yang Memadai
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3013
Menyikapi momentum peningkatan investor ritel di pasar modal Indonesia, Pada Senin (25/10/2021) Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) menyelenggarakan Seri Webinar kedua dengan tema utama "Memanfaatkan Momentum Kenaikan Investor Retail di Pasar Modal Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Kebijakan".
Pada webinar kedua ini, fokus tema yang menjadi bahasan adalah bagaimana mengedukasi investor ritel agar dapat bijak bertransaksi. Webinar yang diselenggarakan di platform Zoom dan disiarkan melalui Kanal YouTube KAFEGAMA OFFICIAL ini dimoderatori oleh Amirullah Setya Hardi, Cand.Oecon., Ph.D., Wakil Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM serta Ketua Bidang II PP KAFEGAMA.
Webinar yang diadakan KAFEGAMA merupakan suatu upaya bagaimana KAFEGAMA bisa selalu migunani memberikan manfaat sesuai dengan mottonya yaitu guyub, rukun, migunani. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Perry Warjiyo, selaku Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Umum PP KAFEGAMA, dalam kata sambutannya yang mengawali jalannya acara.
Acara kemudian berlanjut ke sesi keynote speech yang dibawakan oleh Prof. Wimboh Santoso, M.Sc., Ph.D., yaitu Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Beliau menyampaikan beberapa poin, diantaranya bagaimana pandemi berimplikasi pada perilaku masyarakat berbelanja dan menyimpan dana serta bagaimana hal tersebut menimbulkan tantangan untuk mengedukasi juga memprioritaskan perlindungan investor.
Terdapat tiga narasumber dari tiga perspektif berbeda yang memberikan paparannya pada webinar kali ini. Narasumber pertama adalah Hasan Fawzi, selaku Direktur Pengembangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Momentum kenaikan jumlah investor domestik yang luar biasa dalam 3-4 tahun terakhir mengharuskan BEI untuk mendorong pemahaman melalui edukasi kepada investor sebagai bentuk perlindungan kepada investor di tengah euforia ini.
Selama ini, BEI bersama OJK serta para pelaku industri pasar modal telah melaksanakan berbagai kegiatan edukasi yang terbagi menjadi peningkatan literasi, peningkatan inklusi, dan peningkatan aktivasi investor. Tak hanya itu saja, BEI juga membuat program edukasi khusus untuk para influencer sosial media dengan tujuan membantu menyebarkan pentingnya berinvestasi dengan baik kepada masyarakat.
Narasumber kedua adalah Nofry Rony Poetra, selaku Direktur Keuangan, Perencanaan, dan Perbendaharaan di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), yang memberi perspektif sebagai emiten di pasar modal. Nofry memaparkan beberapa hal-hal penting yang harus diperhatikan terkait investasi, diantaranya adalah pelajari jenis-jenis instrumen investasi, pahami instrumen yang dibeli, tetapkan tujuan investasi, dan atur finansial secara sehat terlebih dahulu.
BTN sebagai bank pun turut berperan dalam mendukung iklim investasi salah satunya dengan melaksanakan kampanye "Hidup Gak Cuma Tentang Hari Ini" yang menargetkan calon investor dari kalangan muda. Kampanye ini harapannya dapat membantu calon investor muda dalam mempersiapkan kondisi finansial yang lebih sehat untuk masa depannya.
Selanjutnya, acara berlanjut dengan pemaparan oleh narasumber ketiga, yaitu Prof. Dr. Mamduh M. Hanafi, MBA., Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Prof. Mamduh membahas topik webinar dari sisi akademisi tentang bagaimana melakukan edukasi bagi para calon investor sehingga fenomena fear of missing out (FOMO) tak lagi marak terjadi.
Menurutnya, investor ritel cenderung berperilaku berbeda sehingga mengarah pada kinerja individu yang lebih buruk. Oleh karena itu, Prof. Mamduh mengembangkan suatu strategi untuk membangun investor ritel yang berdaya saing. Strategi tersebut dilakukan dengan memperbaiki perilaku investor ritel melalui edukasi yang dapat mengurangi behavioral bias, memberi pendampingan dan melatih calon investor berpotensi, serta melakukan institutionalized trading dengan mendorong investor ritel masuk ke institusi kemudian mengawasinya. "Kita ingin pasar modal Indonesia, termasuk investor ritel, tumbuh sehat dan berkelanjutan," ujarnya sekaligus menutup acara webinar.
Reportase: Kirana Lalita Pristy/Sony Budiarso.