Menilik Strategi Presentasi Diri Melalui Media Sosial
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2699
Dewasa ini, media sosial menjadi begitu lekat dengan kehidupan kebanyakan orang setiap harinya. Sering pula kita jumpai berbagai fenomena terkait pemanfaatannya di berbagai bidang, misalnya mulai dari motif profesional sebagai sarana pencarian pekerjaan hingga motif personal sebagai sarana pencarian jodoh. Dalam proses pemanfaatan media sosial ini, tak dipungkiri terdapat adanya kecenderungan seseorang menilai orang lain berdasarkan apa yang ditampilkan di media sosialnya. Hal ini pun menjadi sebuah inspirasi untuk menggali lebih dalam tentang strategi presentasi diri pengguna media sosial untuk bisa mendapatkan penilaian positif dari pengguna lain.
Terinspirasi dari fenomena tersebut, sebuah penelitian pun dilakukan dan kemudian hasilnya dipresentasikan melalui acara Webinar Magister Sains dan Doktor Research Forum (MD REFO) pada Jum’at (10/12). MD REFO merupakan webinar yang bertujuan untuk pengembangan keilmuan dan diselenggarakan secara periodik dengan menghadirkan dosen-dosen di FEB UGM sebagai narasumber. Webinar MD REFO seri ke-1 kali ini menampilkan Widya Paramita, M.Sc., Ph.D. sebagai narasumber dengan judul bahasan "Don’t Judge a Person by His/Her Social Media Account: Strategi Presentasi Diri Melalui Media Sosial." yang mampu meningkatkan wawasan serta pengetahuan di bidang pemasaran.
Penelitian terkait topik strategi presentasi diri melalui sosial media ini bertujuan untuk menguji faktor kondisional yang menyebabkan variasi dalam efektivitas strategi humblebragging. Humblebragging secara objektif merupakan pelanggaran norma, tetapi peneliti ingin mencari tahu kapan humblebragging dapat diterima dan kapan tidak dapat diterima para pengguna media sosial. Metode penelitian dilakukan melalui sebuah desain eksperimental yang melibatkan influencer (individu dengan status sosial lebih rendah) dan selebriti (individu dengan status sosial lebih tinggi) dengan melakukan humblebragging atau bragging secara langsung.
Berdasarkan presentasi Widya, strategi presentasi diri adalah upaya seseorang untuk mengelola kesan atau impresi orang lain terhadap dirinya karena secara umum orang ingin dipersepsikan secara positif oleh orang lain. Terdapat berbagai macam kategorisasi strategi presentasi diri, salah satu contohnya adalah bragging dan humblebragging yang menjadi bahasan utama dari penelitian. Humblebragging adalah strategi presentasi diri dengan cara menutupi niat menyombongkan diri misalnya dengan merendahkan diri. Humblebragging dipandang efektif untuk mempromosikan aspek positif, tetapi di sisi lain justru menimbulkan persepsi negatif. Bahkan, penelitian Sezer, Gino & Norton (2018) menemukan bahwa perilaku menyombongkan diri secara terang-terangan dinilai lebih positif dibandingkan dengan humblebragging.
Kesimpulan hasil penelitiannya, walaupun secara umum humblebragging dinilai negatif, tetapi pengguna sosial menilai humblebragging lebih positif jika dilakukan oleh selebriti dibandingkan influencer. Orang menganggap sangat wajar bagi influencer untuk menyombongkan diri secara terang-terangan demi meningkatkan statusnya. Justru ketika melakukan humblebragging, mereka akan dinilai kurang bersyukur atau tidak kompeten dan meimbulkan rasa marah (iritasi) pada pengguna sosial media lain.
Reportase: Kirana Lalita Pristy/Sony Budiarso.