Ketahanan Rantai Pasokan UMKM Selama Pandemi Covid-19
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2441
Melihat pentingnya aspek ketahanan rantai pasokan dalam menghadapi disrupsi seperti pandemi Covid-19 dan mengelola kompleksitas rantai pasokan sebuah usaha, diseminasi pengetahuan terkait hal tersebut perlu dilakukan. Salah satu bentuk diseminasi pengetahuan yang dimaksud adalah diseminasi hasil riset yang dilakukan berkaitan dengan topik tersebut. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Bidang Kajian Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan (MLRP), Laboratorium Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM merancang program diseminasi rutin tahunan bernama MLRP Impact. MLRP Impact tahun 2021 berjudul MLRP 2021 Research Exposure dan series ke-1 telah diselenggarakan pada Kamis (16/12) dengan topik "Supply Chain Resilience for SMEs."
Pada series pertama ini dilaksanakan diseminasi hasil riset akhir (tesis) oleh tiga pembicara dari alumni Program Magister Sains Manajemen FEB UGM terkait rantai pasokan UMKM di tengah pandemic Covid-19. Pembicara yang pertama adalah Tria Putri Noviasari, M.Sc. yang mempresentasikan tesisnya berjudul "Hubungan Berbagi Informasi dan Kinerja Rantai Pasokan Produk Segar dalam Masa Pandemik Covid-19: Peran Ketidakpastian Pasokan sebagai Variabel Pemediasi."
Fenomena utama yang melatarbelakangi riset Tria Putri adalah adanya perubahan jalur distribusi produk segar karena adanya kebijakan-kebijakan preventif terkait Covid-19 yang diberlakukan. Permasalahan timbul akibat meningkatnya permintaan produk segar di masa pandemi yang tidak mampu diakomodasi oleh perubahan jalur rantai pasokan tersebut. Riset pun dilakukan dengan mensurvei 197 pemilik usaha UMKM di seluruh Indonesia yang datanya dianalisis menggunakan metode kuantitatif.
Kesimpulan dari presentasi riset tersebut adalah berbagi informasi secara positif dapat mempengaruhi kinerja fleksibilitas rantai pasokan produk segar sedangkan secara negatif akan mempengaruhi ketidakpastian pasokan. Secara praktis, penelitian ini merekomendasikan bahwa penting bagi pengecer produk segar untuk membangun dan meningkatkan kapabilitas dalam berbagi informasi dengan pemasok.
Presentasi hasil riset selanjutnya dibawakan oleh dua pembicara, yaitu Mira Ardiyana Nandini, M.B.A. dan Linda Kurniawati, M.B.A, yang berjudul "Analisis Rantai Pasok: Studi Kasus Pada UMKM DIY dalam Menghadapi Situasi Pandemik Covid-19." Riset ini menggunakan metode kualitatif secara in-depth interview dengan pelaku-pelaku UMKM di Jogja untuk mengkaji tiga bahasan utama supply chain resilience, yaitu readiness (pre-disruption), responsiveness (during disruption), dan recover/growth (post-disruption). Supply chain resilience dapat diartikan sebagai ketahanan rantai pasokan dalam menghadapi peristiwa yang tidak terduga.
Dalam mengkaji bahasan utama supply chain resilience, terdapat kapabilitas-kapabilitas yang selayaknya dimiliki suatu usaha UMKM untuk dapat mengimplementasikannya. Kapabilitas tersebut terdiri dari kemampuan untuk mengantisipasi, kemampuan untuk merespons, kemampuan beradaptasi, kemampuan untuk pulih, dan kemampuan untuk belajar. Setiap kapabilitas juga dikaji lebih jauh dengan mengidentifikasi setiap elemen dan praktiknya yang didapatkan dari hasil wawancara dengan para responden.
Reportase: Kirana Lalita Pristy