Prof. Mahfud Sholihin Pimpin Gerakan Bangkit ICMI Organisasi Wilayah DIY
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2015
Peran cendekiawan dinilai penting bagi kemajuan bangsa karena berbagai alasan. Salah satunya, cendekiawan berperan penting secara moral dalam mengawal perjalanan bangsa dan negara agar tetap sesuai dengan cita-cita luhur serta konstitusi. Pasca pandemi Covid-19, para cendekiawan muslim yang tergabung dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bangkit kembali bersama seluruh elemen masyarakat Yogyakarta. Hal tersebut sekaligus menjadi tekad dan visi yang diusung pengurus ICMI Organisasi Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada masa bakti 2022-2027.
Pada Senin (23/05), pengurus ICMI Organisasi Wilayah DIY masa bakti 2022-2027 resmi dilantik oleh Ketua Umum ICMI, yaitu Prof. Arif Satria, yang berlangsung di Auditorium Kahar Muzakir, Universitas Islam Indonesia (UII). Prof. Arif Satria berpesan bahwa ICMI perlu mengoptimalkan perannya sebagai pendorong perubahan dan inspirator dalam proses pembelajaran. Selain itu, menurutnya cendekiawan juga perlu menjadi perekat keberagaman yang ada di masyarakat.
Selaku ketua ICMI Organisasi Wilayah DIY 2022-2027, Prof. Mahfud Sholihin, yang juga merupakan Guru Besar Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, memimpin gerakan bangkit didukung oleh tiga wakil ketua, yaitu Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, Dr. Shofiyullah Muzammil, dan Dr. Khamim Zarkasih Putro. Kepengurusan Prof. Mahfud Sholihin akan bekerja pada kondisi warga yang tengah menjalani fase transisi dari pandemi ke epidemi. Oleh karena itu, visi kebangkitan kembali ICMI DIY bersama seluruh elemen masyarakat pun menjadi bagian perjalanan untuk lima tahun ke depan.
Selanjutnya, Prof. Mahfud Sholihin menyatakan ICMI DIY telah siap untuk menjadi inspirator perubahan yang mendorong kemajuan masyarakat Yogyakarta. “Organisasi intelektual muslim ingin menjadi inklusif, menjadi poros rumah perubahan, inspirasi, dan budaya,” ujarnya. Dijelaskannya lebih lanjut, ICMI DIY akan mengintegrasikan gagasan dan pelaksanaan yang mengedepankan gerakan nyata dalam berbagai agenda aksi di masyarakat dan berbasis pada integrasi gerakan ilmu amaliah serta amal ilmiah. Selain itu, karena kondisi masyarakat di pasca Covid-19 ini memerlukan dorongan untuk bangkit dan pulih, Prof. Mahfud menyebutkan juga bahwa penting bagi ICMI DIY untuk masuk ke ranah praksis.
ICMI DIY akan senantiasa membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 melalui dua program utama, yaitu kolaborasi kajian kebijakan publik dengan pihak terkait dan diseminasi hasil kajian dalam dialog, aksi nyata, serta edukasi publik. ICMI DIY juga bertekad untuk berpartisipasi dalam mengawal kematangan pelaksanaan demokrasi menuju kehidupan berbengsa sesuai cita-cita dan nilai yang berbasis pada visi misi negara. Sebuah bangsa yang hidup dengan dinamika tak akan lepas dari masalah. Harapannya cendekiawan akan menjadi bagian dari solusi yang dibutuhkan bagi bangsa dan negara.
Reportase: Kirana Lalita Pristy
Sumber foto: jogjainsight.com