Anggito Abimanyu: Ingin Mengajar Dua Mata Kuliah Saja
- Detail
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2839
Mantan Kepala Kebijakan Fiskal Depkeu, Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., memulai hari pertamanya mengajar di kampus UGM setelah sepuluh tahun meniti karir di Kementerian Keuangan. Penyambutan Anggito ditandai dengan makan siang bersama Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Prof. Dr. Marwan Asri, M.B.A., dan Wakil Dekan, Ketua Prodi serta Ketua Jurusan di FEB UGM. Acara tersebut dilaksanakan di UC Resto, Kamis (27/5).
Anggito tidak mengira kehadirannya kembali ke kampus telah ditunggu oleh puluhan wartawan. Ia juga tidak dapat mengelak berbagai pertanyaan wartawan tentang motif pengunduran dirinya sebagai Kepala Kebijakan Fiskal dan memilih kembali sebagai dosen di FEB UGM. "Pada waktu pengumuman Menteri dan Wakil Menteri (Keuangan), Dekan memberikan sms pertama kali kepada saya. Saya sangat tersanjung. Saya katakan saya ingin pulang ke kampus. Pak Marwan membalas, UGM adalah rumah Anda. Sangat besar arti sms itu bagi saya. Tapi, kembali secara fisik dengan membawa kembali keluarga tidak terpikirkan sebelumnya. Ini momen yang luar biasa. Pulang dengan kegembiraan. Pulang tidak membawa kekecewaan dan kepedihan tapi keikhlasan," kata Anggito.
Keinginannya untuk mengajar kembali ke kampus, menurut Anggito, merupakan salah satu bentuk sikap profesional dan hak pribadinya. Surat pengunduran diri sudah ia ajukan kepada Presiden lewat Menteri Keuangan. "Saya sedang mengurus pengalihan status pegawai. Saya masih tersandera permohonan pengunduran diri yang belum dijawab," katanya.
Anggito menyampaikan keinginannya untuk lebih banyak mengajar mahasiswa yang baru masuk semester awal di UGM. Dirinya akan lebih banyak memberikan pengalaman saat menjabat di Kementerian Keuangan dan menanamkan nilai-nilai moral kepada mahasiswa terkait dengan peluang kerja setelah lulus nantinya. "Saya ingin mengajar dua mata kuliah saja, Pengantar Ekonomi dan Ekonomi Indonesia. Mengajar mereka yang baru lulus SMA tentang teori empiris ekonomi Indonesia. Bisa menyampaikan hal-hal yang perlu disiapkan selama sebelum memasuki pekerjaan. Saya juga harus siap memberikan nilai-nilai moral dalam mengajar," ujarnya.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Marwan Asri, M.B.A., menyambut baik kembalinya Anggito untuk mengajar di FEB. Menurutnya, kehadiran Anggito setidaknya dapat memperkuat percepatan kualitas pendidikan dan penelitian di FEB UGM. "Dengan ilmu yang beliau miliki di bidang akademik dan pengalaman sepuluh tahun di Depkeu, kombinasi ini sangat powerfull untuk FEB dalam mendidik mahasiswa. Tidak hanya teori, tapi pengalaman Pak Anggito bisa di-share, suka duka di birokrasi dan pengalaman membuat anggaran," kata beliau.
Ditambahkan Marwan bahwa kehadiran Anggito juga akan memperkuat bidang penelitian yang dilakukan kalangan peneliti dan staf pengajar FEB UGM, apalagi Anggito memiliki informasi penting yang tidak dimiliki oleh orang lain. "Informasi yang dimiliki Anggito tidak mudah didapat sembarang orang. Karenanya kembalinya Anggito kita sambut riang gembira. Kepada Pak Anggito, selamat datang kembali ke kampus," pungkasnya.
Sumber: www.ugm.ac.id
Anggito tidak mengira kehadirannya kembali ke kampus telah ditunggu oleh puluhan wartawan. Ia juga tidak dapat mengelak berbagai pertanyaan wartawan tentang motif pengunduran dirinya sebagai Kepala Kebijakan Fiskal dan memilih kembali sebagai dosen di FEB UGM. "Pada waktu pengumuman Menteri dan Wakil Menteri (Keuangan), Dekan memberikan sms pertama kali kepada saya. Saya sangat tersanjung. Saya katakan saya ingin pulang ke kampus. Pak Marwan membalas, UGM adalah rumah Anda. Sangat besar arti sms itu bagi saya. Tapi, kembali secara fisik dengan membawa kembali keluarga tidak terpikirkan sebelumnya. Ini momen yang luar biasa. Pulang dengan kegembiraan. Pulang tidak membawa kekecewaan dan kepedihan tapi keikhlasan," kata Anggito.
Keinginannya untuk mengajar kembali ke kampus, menurut Anggito, merupakan salah satu bentuk sikap profesional dan hak pribadinya. Surat pengunduran diri sudah ia ajukan kepada Presiden lewat Menteri Keuangan. "Saya sedang mengurus pengalihan status pegawai. Saya masih tersandera permohonan pengunduran diri yang belum dijawab," katanya.
Anggito menyampaikan keinginannya untuk lebih banyak mengajar mahasiswa yang baru masuk semester awal di UGM. Dirinya akan lebih banyak memberikan pengalaman saat menjabat di Kementerian Keuangan dan menanamkan nilai-nilai moral kepada mahasiswa terkait dengan peluang kerja setelah lulus nantinya. "Saya ingin mengajar dua mata kuliah saja, Pengantar Ekonomi dan Ekonomi Indonesia. Mengajar mereka yang baru lulus SMA tentang teori empiris ekonomi Indonesia. Bisa menyampaikan hal-hal yang perlu disiapkan selama sebelum memasuki pekerjaan. Saya juga harus siap memberikan nilai-nilai moral dalam mengajar," ujarnya.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Marwan Asri, M.B.A., menyambut baik kembalinya Anggito untuk mengajar di FEB. Menurutnya, kehadiran Anggito setidaknya dapat memperkuat percepatan kualitas pendidikan dan penelitian di FEB UGM. "Dengan ilmu yang beliau miliki di bidang akademik dan pengalaman sepuluh tahun di Depkeu, kombinasi ini sangat powerfull untuk FEB dalam mendidik mahasiswa. Tidak hanya teori, tapi pengalaman Pak Anggito bisa di-share, suka duka di birokrasi dan pengalaman membuat anggaran," kata beliau.
Ditambahkan Marwan bahwa kehadiran Anggito juga akan memperkuat bidang penelitian yang dilakukan kalangan peneliti dan staf pengajar FEB UGM, apalagi Anggito memiliki informasi penting yang tidak dimiliki oleh orang lain. "Informasi yang dimiliki Anggito tidak mudah didapat sembarang orang. Karenanya kembalinya Anggito kita sambut riang gembira. Kepada Pak Anggito, selamat datang kembali ke kampus," pungkasnya.
Sumber: www.ugm.ac.id