Merencanakan Masa Depan Bersama Alumni FEB UGM
- Detail
- Ditulis oleh Merisa
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1361
Merencanakan tujuan setelah selesai menempuh pendidikan di universitas sangat penting dilakukan mahasiswa. Untuk membahas topik menarik tersebut, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mengadakan seminar bersama alumni FEB UGM pada Selasa (23/08) di Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM. Seminar alumni berbagi ini mengangkat tema "Design Your Future". Acara seminar ini ditujukan khusus untuk mahasiswa FEB UGM yang akan melaksanakan wisuda periode Agustus ini. Tujuannya agar wisudawan dan wisudawati mendapatkan pembekalan tentang hal yang perlu disiapkan dan dilakukan setelah lulus dari FEB UGM.
Acara dibuka dengan kata sambutan yang diberikan oleh Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni. Gumilang menyampaikan bahwa setelah lulus dari FEB UGM, para wisudawan harus menentukan langkah ke depan yang akan diambil, baik jangka pendek maupun panjang. Banyak passion yang dapat digeluti untuk menambah kemampuan di luar sana yang dapat disiapkan dari sekarang. Ia juga berpesan bahwa rencana yang dibuat tersebut harus dieksekusi dengan baik dan memerlukan komitmen yang kuat karena ketika menjalani jenjang karir akan banyak tantangan yang dihadapi.
Pembicara pertama seminar bersama alumni ialah Galih Mekar Arumsari, Alumni Ilmu Ekonomi FEB UGM 2013 yang saat ini bekerja sebagai copywriter. Dalam seminarnya, Galih bercerita bahwa sebagai anak FEB banyak pekerjaan yang bisa kita dapatkan. Untuk mengetahui karir yang sesuai, mahasiswa dapat melakukan career trial and error. Ia juga menceritakan sebelum menjadi copywriter, Ia pernah bekerja di perusahaan NGO, logistik, hingga akhirnya memutuskan bekerja di creative industry. Galih merasa senang dengan profesinya karena ia dapat melakukan branding sebuah brand yang dipegang, melakukan brainstorming, membuat ide, hingga melakukan persaingan dengan agensi besar lainnya. Galih menyampaikan pesan bahwa pekerjaan yang ada itu sangat beragam sehingga tidak perlu takut untuk mencoba dan tidak masalah jika sesekali membuat kesalahan.
Selanjutnya, pembicara kedua yang akan mengisi seminar ialah Satrio Sakti Utomo yang merupakan Alumni Manajemen FEB UGM 2014. Satrio saat ini berprofesi sebagai Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan (PFPP) di Pemerintah Kota Yogyakarta serta menjadi Co-founder dari bisnis Tom’s Milk dan Maraville Coffee. Satrio memaparkan bahwa setelah lulus kuliah banyak hal yang dapat dilakukan, di antaranya ialah membuka bisnis, menjadi karyawan swasta, PNS, melanjutkan kuliah, menjadi dosen, hingga ikut magang. Ia juga memberikan beberapa tips yang dapat digunakan setelah lulus kuliah, yaitu mencoba sebanyak mungkin peluang/pengalaman, aktif menjalin relasi dan koneksi baru, mengikuti kelas, boot camps, workshop pengembangan keterampilan, membangun bisnis jika ada kesempatan, dan menyiapkan CV, profil LinkedIn, serta mempelajari keterampilan wawancara.
Pembicara terakhir ialah Rahma Miranda yang merupakan Alumni Akuntansi FEB UGM 2016 yang saat ini menjadi Accounting Associate di Tokopedia dan juga merupakan salah satu penerima Beasiswa Indonesia Maju. Rahma menjelaskan bahwa setelah lulus kita harus memiliki career planning and determine goals. Ia bercerita bahwa hal-hal yang diambil saat ia menjalani profesinya sebagai Accounting Associate di Tokopedia ialah ia dapat memanajemen tekanan yang didapat, mengukur tujuan yang dimiliki, menjadi lebih tekun, dapat menjadi diri sendiri, dan lebih mencintai diri sendiri. Ia berpesan bahwa hidup ini ialah milestone. Maka dari itu, kita harus memastikan bahwa tujuan hidup yang ditetapkan sebelumnya sudah dicapai atau belum.
Acara seminar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara pembicara dan peserta. Para mahasiswa bertanya seputar bisnis yang dijalankan pembicara dan pengalaman terkait mencari kerja. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemberian plakat kepada tiap pembicara dan ditutup dengan foto bersama.
Reportase: Merisa Anggraini