Dunia baru keuangan memerlukan pengetahuan fundamental serta penerapan teknologi untuk melakukan transaksi finansial dengan efisien dan efektif
- Detail
- Ditulis oleh Hayfaza
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1757
Program Studi Master of Business Administration (MBA), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Kampus Jakarta menggelar Kulia Tamu dengan topik "The Modern World of Finance", pada Kamis (8/09). Kuliah dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan oleh sambutan Ketua Program Studi MBA FEB UGM Kampus Jakarta, Prof., Dr., Eduardus Tandelilin, M.B.A. Kuliah ini dimoderatori oleh Maxensius Trisambodo, Ph.D. Kuliah ini mengundang narasumber Associate Professor Andrea Lu, Dosen Keuangan di Faculty of Business and Economics University of Melbourne sekaligus Vice President Financial Research Network Women (FIRN Women).
Andrea Lu Memulai dengan simplifikasi pengambilan keputusan finansial, berdasarkan pendapatan dan pengeluaran. Dalam sebuah kasus analogi Mr. S memiliki penghasilan sebesar $10 dan pengeluaran sebesar $7 sedangkan Mr. B memiliki penghasilan sebesar $2 dan pengeluaran sebesar $5. Dalam keuangan, Mr. B dapat meminjam kas dari Mr. S dengan perantara penasihat keuangan dan membayar pinjaman pada waktu dan bunga yang mereka sepakati. Keduanya berakhir lebih senang, dan itulah esensi keuangan, simpul Andrea. Andrea menambahkan bahwa masyarakat dapat menjadi Mr. S ataupun Mr. B pada waktu yang berbeda.
Andrea lantas menjabarkan mengenai urgensi belajar keuangan. Beliau menjelaskan mengenai dua faktor yang menyebabkan pembelajaran keuangan menantang, yaitu: waktu dan resiko. Andrea juga menggarisbawahi pentingnya memahami berbagai macam instrumen finansial dengan perbedaan maturitas dan resiko, misalnya pinjaman, obligasi, saham, indeks, asuransi, mata uang asing, dan masih banyak lagi. Pemahaman mengenai pasar uang juga perlu dipahami sebab penjualan dan pembelian instrumen finansial memerlukan pemahaman mengenai pasar uang. Andrea lantas menjelaskan mengenai beberapa cara transfer dana. Cara pertama yaitu pembiayaan langsung (direct financing). Pada pembiayaan langsung, penjual dapat mengisukan instrumen dan langsung dan menjualnya pada pembeli tanpa perantara. Pada pembiayaan langsung, jasa finansial dapat memfasilitasi misalnya dengan financial advisors, bank investasi, dan pialang saham. Namun terdapat beberapa permasalahan dalam penerapan pembiayaan langsung diantaranya: sulitnya menemukan partner oleh sebab perbedaan referensi denominasi, maturitas, dan risiko. Sedangkan pada pembiayaan tidak langsung (indirect financing), diperlukan perantara dengan benefit berupa economies of scale, biaya transaksi yang lebih murah, informasi yang lebih baik dan lain-lain.
Andrea Lu juga menjelaskan pentingnya fasilitasi arus pendanaan oleh pemerintah dan lembaga keuangan. Sebab fasilitas akan memberikan kejelasan informasi, manajemen resiko, efisiensi, dan kepercayaan masyarakat. Pada akhir pemaparan, Andrea menjelaskan perbedaan dunia lama keuangan ("The Old World of Finance") dengan dunia baru keuangan ("The Modern World of Finance"). Di dunia lama keuangan, transaksi berkutat pada transaksi emas dan perak serta pencatatan hutang dan saham secara fisik. Transaksi hutang pertama kali tercatat di tahun 3000 SM pada peradaban Someria, sedangkan transaksi saham terjadi pertama kali pada akhir abad ke-13 di Bruges pada pertemuan "Burgse Beurse". Melaju ke dunia modern, kini terdapat komoditas baru pasar keuangan misalnya Cryptocurrency dengan teknologi blockchain, Crowdfunding, dan Pay Later pada aplikasi mobile. Dunia baru keuangan memerlukan pengetahuan fundamental yang mendalam serta penerapan teknologi untuk melakukan transaksi finansial dengan efisien dan efektif, dengan kata lain penguatan teknologi finansial (fintech). Andrea menyimpulkan bahwa keuangan bukanlah zero-sum game. Keuangan berkutat pada pemindahan aset keuangan pada penggunaan yang lebih baik, serta pemaksimalan efisiensi surplus antara unit ekonomis. Sebelum berlanjut ke sesi tanya-jawab, Andrea Lu menutup dengan kutipan Professor Robert Shiller: "Not a single endeavour can be done alone as an individual, without an organization and without resources…Every valuable activity is interconnected.."
Reportase: Hayfaza Nayottama