Pentingnya Adil dalam Membagi Peran antara Pekerjaan dan Keluarga
- Detail
- Ditulis oleh Adella
- Kategori: Berita
- Dilihat: 962
Selasa (27/06), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan program pengembangan diri tenaga kependidikan dengan tema “Karir dan Keluarga: Mencetak Generasi Unggul”. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Ruang Serbaguna, Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM lantai 8 dan secara daring melalui platform Zoom Meeting. Tujuan dari program ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi tenaga kependidikan FEB UGM, baik PNS, tetap, tidak tetap, maupun kontrak, dalam mengemban karir sebagai pegawai sekaligus orang tua dalam keluarga guna mencetak generasi yang unggul.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada secara bersama-sama. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Suyanto, S.E, M.B.A, Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia FEB UGM. Suyanto menyatakan bahwa tema yang diangkat dalam program ini sangat penting guna dapat menyeimbangkan peran ganda tenaga kependidikan FEB UGM, baik sebagai tenaga profesional di kantor maupun sebagai orang tua dalam keluarga (rumah tangga). “Kombinasi antara praktik dan teori akan sangat membantu kita dalam menghadapi konflik di dalam kantor maupun rumah,” harapnya melalui program ini.
Narasumber dari program ini adalah Dra. H. Eny Harjanti, pemimpin Yayasan Panti Asuhan Yatim Putra Islam An-Nur di Bantul. “Menjadi wanita atau pria karir adalah pilihan,” ujar Eny mengawali bahasan. Mengutip Al-Quran Surat An-Nahl ayat 97, Eny mengatakan bahwa Islam memberikan hak yang sama kepada laki-laki maupun perempuan untuk berkarya sebagai bentuk emansipasi. Beliau juga menegaskan bahwa dalam bekerja, hendaknya kita mendasari niat untuk beribadah dan bermanfaat kepada masyarakat. Tidak hanya itu, beliau memberikan pesan bahwa sangat penting untuk bisa membagi waktu dan adil dalam membagi peran dalam bekerja maupun berkeluarga.
Selanjutnya, Eny menjelaskan perihal generasi unggul. Salah satu indikator dari generasi unggul adalah akidah (keyakinan dalam beragama). Orang tua berperan dalam memantau anak agar selamat dalam beragama. Hal ini dapat dilakukan di mana saja, tak terkecuali dari kantor. “Assalamualaikum, Nak, sudah salat atau belum?” ucap Eny seraya memberikan contoh dalam memantau ibadah anak lewat telepon. Selain itu, penting bagi orang tua untuk menggunakan Bahasa yang baik dan bersifat persuasif ketika berbicara dengan anak. Dengan demikian, orang tua dapat memberikan nasihat kepada anak tanpa terkesan memerintah. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang disambut secara antusias oleh peserta.
Reportase: Adella Wahyu Pradita
Lihat video selengkapnya https://youtu.be/sOKDix7Oudk