Pentingnya Mengamati Kesehatan Seksual Anak Sejak Dini Hingga Remaja
- Detail
- Ditulis oleh Hayfaza
- Kategori: Berita
- Dilihat: 942
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan tenaga kependidikan (Tendik) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), FEB UGM melaksanakan Pengembangan diri dengan tema "'Seksualitas dan Problem Kesehatan Keluarga" yang diselenggarakan secara hybrid di Function Hall Gedung Pusat Pembelajaran Lantai 8 FEB UGM pada Senin (4/9). Pengembangan diri ini menghadirkan Dr. dr. Dicky Moch. Rizal, M.Kes., Sp.And., AIFM, SubSp-FER, Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Spesialis Andrologi selaku pembicara.
Acara ini diawali sambutan oleh Kepala Kantor Administrasi FEB UGM, Agus Ridwan, S.P., M.M. Lantas, Dr. Dicky mengawali acara ini dengan memaparkan pentingnya mengamati kesehatan seksual anak sejak dini hingga remaja, serta memeriksakan kesehatan seksual masing-masing hingga masa tua, sebab seksualitas adalah aspek biologis yang terjadi sepanjang umur. Lebih detailnya, hal yang dapat diperhatikan orang tua mencakup ukuran dan kelengkapan organ seksual anak, siklus menstruasi anak, dan masih banyak lagi.
Dr. Dicky melanjutkan bahwa demi mendukung seksualitas yang baik dalam keluarga, orang tua perlu mengajarkan pendidikan seks yang baik, komprehensif, dan akurat secara medis. Hal ini akan berdampak positif terhadap pengambilan keputusan anak terkait kegiatan seksual. Sebaliknya, jika pendidikan seks tidak dilakukan dengan optimal, anak akan terpapar pengaruh media sosial terkait pemahaman seks yang kurang akurat, sehingga berpotensi berujung pada hal yang tidak diinginkan, misalnya kehamilan di luar nikah. Pendidikan seks yang baik mencakup perencanaan keluarga, fertilisasi, penyakit seksual menular, aspek yang mempengaruhi seks (tergambar dalam Maslow’s hierarchy of needs), metode kontrol kelahiran dan masih banyak aspek seksual lain.
Berkaitan dengan kesehatan keluarga, Dr. Dicky menjelaskan bahwa berbagai permasalahan seksualitas mulai dari disfungsi, turunnya kemampuan seksual, hingga abnormalitas seksual kemungkinan besar akan menyebabkan disharmoni. Maka, hal ini perlu dikomunikasikan dengan baik, terutama oleh para pasangan suami istri. Penting pula bagi para pasutri untuk saling mengenal siklus dalam seks, serta rangsangan seksual, sehingga tercapai kepuasan seksual kedua belah pihak. Istri dan suami sama-sama mempunyai kewajiban untuk membawa pasangan hingga melalui orgasme, tambahnya. Dr. Dicky juga mempersilahkan apabila para Tendik berniat untuk berkonsultasi pada Seksolog mengenai permasalahan seksualitas. Pada pengembangan ini, Dr. Dicky juga menjelaskan dengan kasus pasien yang pernah berkonsultasi padanya. Dr. Dicky lantas menjelaskan kepada Tendik secara rinci mengenai kasus yang sering terjadi, penanganannya, dan yang terpenting ialah pencegahannya. Pengembangan diri Tendik diakhiri dengan sesi tanya-jawab yang diikuti dengan antusias oleh para Tendik baik secara luring maupun daring.
Reportase: Hayfaza Nayottama