Kopi Bekatul ala Mahasiswa UGM
- Detail
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3836
Anda penggemar kopi? Tidak ada salahnya Anda mencoba Ricebran Coffee. Kopi yang satu ini memberikan alternatif rasa bagi para penikmat kopi yang ingin mencari sensasi baru minum kopi.
Ricebran Coffee merupakan inovasi produk minuman kopi dengan menambahkan bekatul di dalamnya. Minuman ini mengombinasikan unsur ‘nikmat’ dari kopi dengan ‘kesehatan’ yang diperoleh dari bekatul. Lahir dari tangan-tangan kreatif sejumlah mahasiswa UGM, yakni Fuad Assani, Mathias Mahendra (mahasiswa FEB UGM), Mila Permatasari, Sieta Rahmawati, dan Yuntia Astutisari.
Nama Ricebran Coffee mungkin belum begitu familiar. Produk ini baru beredar sekitar bulan Maret lalu. Usaha pembuatan kopi bekatul ini berawal dari keprihatinan kelima mahasiswa muda tersebut akan kondisi bekatul yang cukup melimpah, tetapi belum begitu banyak dimanfaatkan, apalagi untuk dijadikan makanan/minuman yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Kondisi itulah yang pada akhirnya menginspirasi Sani bersama keempat rekannya untuk mengolah bekatul menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis. "Bekatul memiliki sekitar 80% vitamin yang terkandung dalam gabah. Kandungan gizinya juga cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam ferulat menjadikan bekatul sebagai bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional," kata Fuad Assani di Kampus UGM baru-baru ini.
Lalu mengapa kopi yang dipilih? Mereka menciptakan Ricebran Coffee karena melihat kecenderungan anak muda saat ini yang sangat dekat dengan kebiasaan meminum kopi. "Kopi telah menjadi sarana untuk bersosialisasi dan bagian dari gaya hidup bagi anak muda," terangnya.
Membuat Ricebran Coffee cukup mudah. Bekatul yang akan digunakan sebagai campuran kopi disaring terlebih dahulu hingga didapat bekatul halus. Biasanya dari 1 kg bekatul kasar akan diperoleh 500 gram bekatul halus. Setelah disaring, bekatul dikukus selanjutnya disangrai. Hasil bekatul sangrai inilah yang siap untuk diracik bersama dengan kopi dan susu menjadi 'kopi bekatul'. "Dalam satu kali produksi membutuhkan 1 kg bekatul, 250 gram kopi robusta, menghasilkan 40 cup kopi bekatul. Tiap cup masing-masing diberi tambahan 150 ml susu segar," tambah Yuntia.
Ricebran Coffee dipasarkan dengan tiga variasi rasa ialah coklat, strawberry, dan blueberry. Dengan harga Rp5000,00 per cup ukuran 350 ml, mereka dapat menjual sekitar 20-30 cup tiap hari. "Untuk sementara, kami baru memasarkannya di kantin FEB UGM," ujarnya.
Lahirnya produk ini bermula dari keikutsertaan lima mahasiswa muda tersebut dalam Program Kreativitas Mahsiswa (PKM) 2011. Proposal usaha yang mereka ajukan lolos seleksi dan mendapat bantuan dana pengembangan dari Dikti sebesar Rp4.500.000,00. [Ika/UGM]