Gresika Bunga Sylvana, Mahasiswa FEB Menjadi Duta DIY di Parlemen Muda Indonesia 2012
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3170
Mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Gresika Bunga Sylvana terpilih menjadi delegasi provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia. Kegiatan telah berlangsung di Jakarta, 28 Januari – 3 Februari 2012 lalu, diikuti sekitar 33 delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia.
Parlemen Muda Indonesia diselenggarakan oleh Indonesian Future Leaders, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial. Parlemen Muda Indonesia merupakan program pemberdayaan pemuda untuk meningkatkan partisispasi pemuda dalam pengambilan keputusan politik.
Gersika Bunga menyampaikan dirinya terpilih menjadi duta DIY untuk kegiatan Parlemen Muda Indonesia setelah melalui serangkaian tahapan seleksi antara lain seleksi berkas, wawancara melalui website parlemen muda dan kampanye. Pada tahap kampanye, ia bersaing dengan 4 peserta lainnya yang berhasil lolos seleksi akhir untuk berkompetisi menggalang dukungan suara. Peserta diwajibkan berkampanye, menyampaikan misi, ide terkait sejumlah isu di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
“Saya terpilih jadi duta DIY setelah mengumpulkan lebih dari 1.000 suara hasil dari kampanye selama 1 bulan, sekitar bulan Oktober-November 2011 lalu. Saat itu saya menyoroti tentang persoalan komersialisasi pendidikan. Pendidikan ,” kata Bunga, sapaan akrab mahasiswi Jurusan Akuntansi angkatan 2009 ini, Senin (26/3) di Kampus UGM.
Sebagai delegasi provinsi DIY, Bunga bersama sekitar 32 delegasi perwakilan seluruh provinsi di Indonesia diundang mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia yang dilaksanakan di Sampoerna Startegic Square Jakarta. Sidang yang dimaksud merupakan program bagi para delegasi parlemen muda untuk menyampaikan gagasan dan pandangan seputar persoalan pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. “ Tiap delegasi mewakili provinsinya menyuarakan permasalahan dan memberikan solusi terkait isu-isu di daerah masing-masing. Dan hasil dari sidang merupakan resolusi yang berupa rekomendasi kebijakan untuk selanjutnya ditujukan kepada pemerintah, dan badan-badan negara yang relevan,” urai gadis kelahiran Sleman 20 tahun lalu ini.
Disamping melakukan sidang, lanjutnya, para delegasi parlemen muda juga secara aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, kunjungan kelembagaan dan diskusi akademis.
Bunga berharap melalui Parlemen Muda Indonesia ini dapat meningkatkan partisipasi pemuda dalam ranah politik nasional, sebagai upaya dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selain itu juga meningkatkan kesadaran pemuda mengenai permasalahan nasional, mengakumulasikan gagasan pemuda mengenai permasalahan nyata serta menyediakan solusinya.
“Mempersiapkan pemuda dengan kemampuan dan kecakapan yang dibutuhkan untuk kemudian membangun bangsa sebagai pemimpin masa depan Indonesia,” imbuh Bunga yang juga pernah terpilih sebagai delegasi UGM dalam Parlemen Remaja yang diadakan oleh DPR-RI.
Setelah mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia, dituturkan Bunga para delegasi diberikan mandat untuk melakukan perencanaan dan menjalankan proyek sosial dan advokasi kepada pemerintah provinsi masing-masing. Selama proses berlangsung setiap delegasi mendapatkan hibah dari Indonesian Future Leaders untuk mendukung keberhasilan program.
Sumber: ika/ugm