Tips dan Trik Lolos Beasiswa IISMA
- Detail
- Ditulis oleh Najwah
- Kategori: Berita
- Dilihat: 483
Kuliah di luar negeri adalah impian banyak mahasiswa Indonesia. Di era globalisasi saat ini, untuk bisa merasakan pengalaman belajar di luar negeri, mahasiswa tidak perlu harus mendaftar program perkuliahan penuh. Sekarang, terdapat banyak sekali program pertukaran mahasiswa yang ditawarkan di berbagai jenjang dan semester, salah satunya yaitu Indonesian International Student Mobility Award (IISMA).
IISMA merupakan beasiswa pertukaran mahasiswa ke luar negeri yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI) sejak tahun 2021. Program ini ditujukan bagi seluruh mahasiswa jenjang sarjana dan sarjana terapan di semester 4 hingga 6, yang ingin menempuh satu semester perkuliahan di luar negeri. Tercatat hingga Desember 2023, terdapat 1.980 awardee dan 4.52 alumni IISMA dari berbagai perguruan tinggi di indonesia. Program IISMA ini berhasil menggandeng 75 universitas tuan rumah untuk jenjang sarjana, dan 51 universitas tuan rumah untuk jenjang sarjana terapan di 28 negara yang tersebar di puluhan negara Asia, Eropa, dan Amerika.
Sebagai salah satu beasiswa pertukaran yang sangat bergengsi, seleksi IISMA sangat kompetitif dan ketat. Lalu bagaimana tips dan triks agar lolos IISMA? Berikut cerita dua mahasiswa FEB UGM yang berhasil lolos IISMA 2023. Mereka adalah Virginia Monica mahasiswa Prodi Manajemen 2021 yang menjadi Awardee IISMA di Nanyang Technological University (NTU) Singapura 2023 dan Almaurfa Kara Khania, mahasiswa Prodi Akuntansi 2020 yangg menjadi Awardee IISMA Co-Funding di Hanyang University Korea Selatan 2023.
Dalam bincang-bincang Kampus Merdeka yang ditayangkan di kanal YouTube - Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM belum lama ini, Virginia menjelaskan mahasiswa perlu menyiapkan diri secara matang saat ingin mendaftar beasiswa IISMA. Sebab, ada banyak tantangan di setiap tahapan seleksinya.
Misalnya, saat seleksi awal yaitu seleksi dokumen mensyaratkan pengiriman berbagai macam dokumen. Kondisi tersebut menjadi salah satu tantangan terbesar karena banyaknya dokumen yang harus dipersiapkan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya mengetahui persyaratan dokumen dan tenggat waktu pengumpulan sejak jauh-jauh hari.
“Dari fakultas sendiri sangat membantu di tahap ini, asalkan kita tidak telat mengumpulkan,” tutur Virginia.
Virginia menyebutkan salah satu dokumen penting yang harus dipersiapkan adalah sertifikat kemampuan bahasa Inggris, yaitu berupa TOEFL, IELTS, ataupun Duolingo, tergantung persyaratan yang diminta oleh universitas tuan rumah. Sebagai contoh, persyaratan untuk studi di negara-negara berbahasa Inggris biasanya lebih tinggi. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengecek persyaratan sertifikat bahasa Inggris yang diminta oleh universitas tuan rumah sebelum mendaftar. Informasi selengkapnya dapat dilihat di website resmi IISMA Eligibility & Required Documents – IISMA (kemdikbud.go.id).
Alma menambahkan mahasiswa juga perlu mempersiapkan diri dengan baik di tahap wawancara. Menurutnya tahap ini cukup menantang karena pendaftar wajib menggunakan bahasa Inggris. Oleh sebab itu, ia menyarankan mahasiswa untuk berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara agar lebih siap dan terbiasa.
“Ada beberapa jenis pertanyaan yang mungkin muncul dalam wawancara seperti alasan mendaftar IISMA hingga tentang esai yang diajukan. Misalnya, kamu di esai bilang mau buat startup lingkungan, nah nanti kamu akan ditanyakan lebih lanjut mengenai ide start up lingkungan ini,” timpal Virginia.
Tidak hanya tips bagaimana mempersiapkan dokumen dan wawancara, keduanya juga memberikan tips memilih universitas tuan rumah di negara tujuan. Virginia sendiri memilih universitas tuan rumah berdasarkan iklim, lingkungan yang foreigner-friendly, serta peringkat universitas.
“Aku gak kuat dingin, jadi pilih NTU di Singapura yang lingkungannya foreigner-friendly dan punya ranking bagus,” ujarnya.
Sementara Alma memilih universitas berdasarkan peringkat dan mata kuliah yang ditawarkan. “Aku tertarik di marketing, jadi ambil di Hanyang yang punya mata kuliah marketing,” tuturnya.
Tak lupa keduanya membagikan tips meraih beasiswa IISMA. Alma membagikan tipsnya lolos beasiswa IISMA. Pertama, mencari informasi tentang IISMA sebanyak mungkin, baik dari media sosial maupun akademik. Kedua, melakukan konsultasi dengan akademik FEB apabila masih mengalami kesulitan. Ketiga, jangan pernah lupa untuk meminta restu serta doa dari orang tua.
“Selain itu, kalau kalian pilih host university di negara asing yang tidak berbahasa Inggris, sebisa mungkin belajar bahasanya karena bisa sedikit bahasa negara itu saja akan sangat membantu kehidupan kalian di sana,” tambahnya.
Di akhir perbincangan Virginia menyampaikan pesan motivasi bagi mahasiswa yang tengah berjuang mendaftar IISMA. Ia menekankan pentingnya untuk terus berjuang dan menjaga semangat dalam meraih impian.
“Setiap orang punya takdirnya masing-masing, yang terpenting jangan biarkan ketakutan menghalangi kalian dari mencoba dan mendapatkan takdir itu,” tutupnya.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Lihat video selengkapnya: https://youtu.be/KPBj6fBmX2k
Sustainable Development Goals