Mahasiswa IUP FEB UGM Belajar Pengembangan Ekonomi Lokal
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Berita
- Dilihat: 37
Mahasiswa Program Sarjana Internasional (IUP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) melakukan kunjungan studi lapangan ke unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Wondis Cokelat di Desa Salakmalang, Banjarharjo, Kalibawang, Kulonprogo pada Selasa (26/22/2024).
Guru Besar FEB UGM, Prof. Dr. Catur Sugiyanto, M.A., sebagai dosen pendamping kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa IUP yang mengambil mata kuliah Indoensian Economy. Studi lapangan ini merupakan bentuk pembelajaran model kerja sama antara Kelompok Wanita Tani (KWT) Pawon Gendis, UMKM Coklat Wondis, dan Kelompok Tani Kakao dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal.
“Kegiatan ini memberikan mahasiswa pengalaman praktis dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1 No Poverty dan SDG 5 Gender Equality. Sinergi antara UMKM, kelompok tani, dan KWT Pawon Gendis menjadi contoh nyata pengurangan kemiskinan dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi lokal yang melibatkan perempuan sebagai pelaku utama,” paparnya dalam rilis yang dikirim baru-baru ini.
Melalui praktik wirausaha ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa, tetapi juga mendorong kesetaraan gender melalui penguatan peran perempuan dalam aktivitas ekonomi. KWT Pawon Gendis yang beranggotakan 24 orang memiliki beragam usaha rumahan, seperti katering, makanan ringan, dan cendol dawet. Mereka menjalin kerja sama dengan UMKM Wondis Cokelat untuk memasarkan produk-produk lokal mereka melalui Kedai Cokelat Wondis, terutama saat ada tamu atau acara tertentu. Selain itu, kesepakatan bersama untuk menggunakan produk lokal dari kampung sendiri menjadi dasar kuat kolaborasi mereka.
Catur mengungkapkan model kerja sama ini menjadi salah satu strategi untuk berkembang bersama di tingkat kampung atau pedesaan. Kesepakatan mengenai harga kakao yang adil bagi petani serta upaya menjaga kualitas dan kuantitas pasokan kakao menjadi kunci keberhasilan sinergi ini.
Selain berdiskusi tentang strategi kerja sama, selama studi lapangan para mahasiswa juga mencoba langsung proses pembuatan cokelat, mulai dari pengolahan biji kakao hingga menghasilkan produk jadi. Kegiatan ini sekaligus memberikan pengalaman nyata tentang pengembangan sektor UMKM berbasis pertanian yang relevan dengan materi perkuliahan mereka di mata kuliah Indonesian Economy.
"Pengalaman ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana sinergi lokal dapat menjadi solusi untuk tantangan ekonomi, sekaligus mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan," ujar Catur.
Catur menyampaikan harapannya melalui kerja sama ini dapat memberikan perspektif baru dan contoh bagi pengembangan ekonomi desa di wilayah lain. Utamanya, dalam memperkuat sinergi antara UMKM, kelompok tani, dan komunitas lokal untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan setara.
“Harapannya pengalaman ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk melihat potensi kerja sama ekonomi berbasis lokal yang memberdayakan komunitas, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” tutup Catur.
Penulis: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals