• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Guru Besar FEB UGM Sebut Pengenaan PPN 12% di Sektor Pendidikan Tidak Tepat

  • Berita
  • 23 Desember 2024, 14.15
  • Oleh : Admin
Prof R. Agus Sartono

Pemerintah berencana mengenakan Pajak Penambahan Nilai (PPN) 12%, termasuk di bidang pendidikan khususnya layanan sekolah berstandar internasional. Pengenaan PPN 12 persen ini direncanakan akan diterapkan mulai Januari 2025.

Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Prof. Dr. R. Agus Sartono, M.B.A., menyampaikan pengenaan PPN 12% terhadap sektor pendidikan hendaknya dibatalkan. Ia menilai jika pengenaan pajak tersebut dipaksakan justru akan memperburuk capaian akses perguruan tinggi dan semakin membuat Indonesia tertinggal jauh dengan negara ASEAN lainnya.

“Pendidikan merupakan investasi jangka panjang dan tidak seharusnya dijadikan objek pajak. Kalau saja kebocoran dan korupsi dapat ditekan, maka lebih dari cukup untuk pembiayaan investasi sumber daya manusia. Jika kita abai terhadap sektor pendidikan maka hanya masalah waktu saja kita justru akan makin terpuruk,” urainya belum lama ini.

Agus kembali menegaskan bahwa pengenaan PPN 12% terhadap pendidikan bertaraf internasional sangatlah tidak tepat. Menurutnya, selama ini pemerintah sendiri gencar mendorong agar pendidikan di Indonesia memiliki kualitas bertaraf internasional.

Sementara itu disisi lain saat ini ada berbagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN BH) yang telah lama mengembangkan International Undergraduate Program (IUP). Program ini tidak saja menyumbangkan pembiayaan bagi PTN BH, tetapi juga mampu menarik minat student exchange dari negara lain.

“Melalui IUP PTN BH mampu memberikan subsidi silang bagi anak-anak dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu sehingga mereka mendapatkan akses pendidikan tinggi,” ungkapnya.

Agus menyampaikan kehadiran mahasiswa asing di PTN BH juga memiliki peran strategis dalam jangka panjang. Selain melakukan mendorong ekspor layanan pendidikan, hal tersebut juga berpotensi melahirkan para Indonesianis yang memainkan peran penting dalam membangun hubungan bilateral antar negara.

“Oleh sebab itu rencana pengenaan PPN 12% terhadap pendidikan bertaraf internasional sangat tidak tepat dan sebaiknya dibatalkan,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko Kesra (2010-2014) dan Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK (2014-2021).

Pengenaan pajak di sektor pendidikan ini, lanjut Agus, menjadi sangat tidak tepat terlebih melihat tantangan terhadap akses pendidikan di tanah air yang masih terbatas. Data Badan Pusat Statistik (BP) memproyeksikan populasi penduduk usia 19-23 tahun mencapai 27,39 juta jiwa di tahun 2025. Sementara, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi ditargetkan sebesar 35%. Artinya, jumlah mahasiswa akan mencapai 9,58 juta. Jumlah tersebut menunjukkan perlunya peningkatan kapasitas akses pendidikan untuk 1,27 juta mahasiswa.

“Pertanyaan mendasar adalah mengapa pada saat pemerintah kesulitan meningkatkan akses justru berencana menambah beban berupa PPN 12%? Belum lagi berbicara bagaimana mengatasi luaran pendidikan yang tidak mampu diserap industri,” pungkasnya.

Reportase: Kurnia Ekaptiningrum

Sustainable Development Goals

SDG 4 SDG 8 SDG 10 

Views: 370
Tags: SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDGs

Related Posts

Haris Sri Wibowo

FEB UGM Bekali Staf Profesional dengan Keterampilan SQL dan Manajemen Database

Berita Selasa, 5 Agustus 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) terus berkomitmen dalam meningkatkan kompetensi staf profesional melalui berbagai program pelatihan. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Pelatihan Structured Query Language (SQL) pada Jumat (18/7) di Ruang P.7.2, Lantai 7, Pertamina Tower, FEB UGM.

Dimas Herdy Utomo

Startegi UMKM Naik Kelas Lewat Integrasi Omnichannel 

Berita Senin, 4 Agustus 2025

Di era digital yang serba cepat, konsumen semakin menuntut kecepatan dan aksesibilitas dalam berbelanja. Hal ini pun mendorong para pelaku usaha untuk dapat beradaptasi, yaitu dengan menggunakan berbagai saluran penjualan agar dapat menjangkau konsumen secara lebih luas. 

Dimas Herdy Utomo, S.I.Kom., M.I.Kom., founder dari Serabut Nusa dan Circularva, menyampaikan bahwa tingginya penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 74,6% dari total populasi merupakan peluang besar bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka secara online.

Tim UGM Boys

Mahasiswa FEB UGM Juara 1 COMIC Trisakti School of Management 2025

Berita Senin, 4 Agustus 2025

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Tim UGM Boys yang beranggotakan Immanuel Andrew Tambunan (Akuntansi 2024), Faaza Fadhlurrahman (Akuntansi 2023), dan Deni Kurniawan Saputra (Manajemen dan Penilaian Properti SV 2023) berhasil meraih Juara 1 Stock Case Competition dalam ajang Capital Market Competition (COMIC) 2025 yang diselenggarakan oleh Trisakti School of Management pada 26 Juli 2025.

Kompetisi riset pasar modal ini diikuti oleh 67 tim dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), IPB University, BINUS University, Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Kristen Petra, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan lainnya. 

Tim berhasil lolos ke babak final setelah melalui proses seleksi awal berupa penyusunan laporan equity research terhadap emiten PT Indosat Tbk (ISAT).

Ferry Anggara

Teknik Public Speaking Efektif untuk Presentasi Bisnis

Berita Jumat, 1 Agustus 2025

Kemampuan public speaking yang baik merupakan kunci utama dalam dunia bisnis, terutama ketika ingin membangun kepercayaan serta memperluas jejaring kewirausahaan.

Berita Terkini

  • FEB UGM Bekali Staf Profesional dengan Keterampilan SQL dan Manajemen Database
    5 Agustus, 2025
  • Startegi UMKM Naik Kelas Lewat Integrasi Omnichannel 
    4 Agustus, 2025
  • Mahasiswa FEB UGM Juara 1 COMIC Trisakti School of Management 2025
    4 Agustus, 2025
  • Teknik Public Speaking Efektif untuk Presentasi Bisnis
    1 Agustus, 2025
  • Veronica Colondam Bagikan Strategi Membangun Bisnis Sosial di FEB UGM
    31 Juli, 2025

Artikel Terkait

  • FEB UGM Bekali Staf Profesional dengan Keterampilan SQL dan Manajemen Database
    5 Agustus, 2025
  • Startegi UMKM Naik Kelas Lewat Integrasi Omnichannel 
    4 Agustus, 2025
  • Mahasiswa FEB UGM Juara 1 COMIC Trisakti School of Management 2025
    4 Agustus, 2025
  • Teknik Public Speaking Efektif untuk Presentasi Bisnis
    1 Agustus, 2025
  • Veronica Colondam Bagikan Strategi Membangun Bisnis Sosial di FEB UGM
    31 Juli, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan