• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Makalah Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Pengalaman Mereka Yang Pernah jadi ‘Pemimpin’

  • Berita
  • 19 September 2013, 09.41
  • Oleh : Admin

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Rektor Paramadina sekaligus alumnus UGM, Dr. Anies Baswedan, dan Dirut PT Kereta Api Indonesia Ignatius Jonan, berbagi pengalaman mereka saat menjadi pemimpin di hadapan ratusan mahasiswa UGM Rabu sore (17/9).

Dalam seminar yang bertajuk ‘Menggagas Kepemimpinan Indonesia Masa Depan’ di auditorium MM UGM, Ignasius Jonan menceritakan pengalamannya dalam membenahi manajemen BUMN Kereta Api. Menurut alumnus Akuntansi Universitas Airlangga ini, tantangan terbesar dalam mengelola transportasi kereta api saat ia menjabat empat tahun lalu adalah mengubah budaya kerja yang sebelumnya product oriented menjadi customer oriented. “Sekarang penumpang berdiri sudah tidak ada. Semua ini saya lakukan untuk memenuhi aspirasi pelanggan. Dulu kalo pakai ‘seragam’ nggak bayar. Sekarang siapapun bayar,” katanya.

Dari kebijakan yang diambilnya tersebut, kata Ignasius, jumlah penumpang dan komoditi barang yang dibawa oleh transportasi kereta api meningkat dari tahun ke tahun. “Kini, satu hari kereta api melaksanakan 1.600 perjalanan. Delapan bulan, Maret hingga Agustus ini, KAI telah mengangkut lebih 160 juta penumpang dan 18 juta ton barang,” katanya.

Dalam memimpin, Ignasius selalu berprinsip seorang pemimpin harus selesai dengan dirinya sendiri. Artinya, pemimpin sudah tidak lagi memikirkan perkara kesejahteraan pribadinya dan keluarga, “Kalo tidak, maka ada campur aduk kebutuhan dirinya sendiri dengan pekerjaan,” ujarnya.

Prinsip tersebut ia terapkan kepada karyawan kereta api dengan meningkatkan kesejahteraan mereka tanpa meminta anggaran dari pemerintah namun dari hasil usaha kegiatan bisnis KAI. “Saya menaikkan kesejahteraan dengan cara mencari sendiri. Menempatkan keseimbangan tugas pokok kami di KAI dengan kebutuhan pegawai dengan cara realistis. Kalo orang penghasilannya kurang, menjaga agar tidak korupsi itu paling sulit,” tuturnya.

Lain halnya dengan Jusuf Kalla yang memandang seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk menggapai tujuan bersama. Dia menceritakan pengalamannya saat mengambil kebijakan konversi minyak tanah ke bahan bakar gas. Banyak yang mengagap kebijakan yang diambilnya sulit terealisasi bahkan sudah mendapat penolakan dari sebagian masyarakat. Menurut JK, demikian ia akrab disapa, ia tetap nekad mengambil kebijakan tersebut dengan pertimbangan mengurangi subsidi minyak tanah yang selalu ‘membengkak’ setiap tahunnya. “Saya minta dana Rp 15 triliun ke menteri keuangan untuk program ini. Dianggap dana itu terlampau  besar. Saya kira wajar kalo menteri keuangan pelit. Kalau nggak pelit tidak akan jadi menteri keuangan,” kata JK sambil tertawa.

Pengalaman yang sama ia lakukan saat melakukan upaya damai antara RI dan GAM di Aceh. Saat itu ia meminta anggaran sebesar Rp 2 triliun. Alasan JK kepada menteri keuangan, “Dana Rp 2 triliun cukup dipakai selama satu kali saja daripada mengalokasikan anggaran operasi militer yang mencapai RP 1,5 triliun per tahun,” katanya.

Menurut JK, menjadi pemimpin harus mampu meyakinkan semua orang dan tetap percaya diri. Lebih dari itu, seorang pemimpin harus mengambil inisiatif lebih dulu ketimbang orang lain. “Menjadi follower itu tidak akan sukses, tapi sukses bagi mereka yang  punya inisiatif. Ibarat pemimpin yang mau blusukan itu identik dengan  Jokowi maka kalo ada pemimpin yang mau ikutan blusukan dianggap pengekor Jokowi,” tandasnya.

Sementara Anies Baswedan, menceritakan pengalamannya dalam menggagas Indonesia Mengajar yang terinspirasi dari program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang dipelopori oleh Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri diawal tahun 1950-an. Menurut Anies, program Indonesia Mengajar lebih dititikberatkan pada gerakan bukan pada pengembangan program. “Karena Indonesia ini didirikan dengan spirit movement bukan program,” katanya.

Ide untuk menggulirkan Gerakan Indonesia mengajar menurut Anies dilatarbelakangi oleh kondisi Indonesia yang masih kekurangan guru sebanyak 66% terutama untuk daerah pelosok terpencil. Ditambah jarang sekali anak muda terbaik bangsa yang mau berkiprah menjadi guru. “Apalagi menjadi guru SD,” ungkapnya.

Meski hanya menjadi pengajar selama setahun, kata Anies, anak-anak muda ini diajak untuk memberikan inspirasi dan memotivasi kemajuan bagi orang lain. “Untuk melakukan sesuatu tidak harus menunggu jadi pemimpin atau jadi pejabat. Anda yang baru lulus pun punya makna, punya bagian mendorong kemajuan bangsa,” katanya.

Sumber: Gusti/UGM

Related Posts

Purna Bakti

FEB UGM Lepas 3 Staf Purna Tugas

Berita Selasa, 4 November 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM menyelenggarakan Pelepasan Purna Tugas staf profesional yang telah memasuki purnabakti atau pensiun. Acara pelepasan berlangsung Jum’at, 31 Oktober 2025 di Ruang Multimedia, FEB UGM.

Dalam acara tersebut FEB UGM melepas tiga staf profesional yang telah memasuki purna bakti yaitu Ngatimin (MM Kampus Yogyakarta), Wagiman (KAF), dan Subarja (KAF).

Dekan FEB UGM, Prof. Dr.

Benchmarking

FEB UGM Terima Kunjungan UPI, UIN Mataram, dan Universitas Siliwangi Bahas Penjaminan Mutu

Berita Selasa, 4 November 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menerima kunjungan benchmarking dari tiga perguruan tinggi, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi, dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia pada Jumat (31/10).

Bantuan Laptop KAFEGAMA 1995

Dukung Studi Mahasiswa, KAFEGAMA 1995 Kembali Sampaikan Bantuan Laptop

Berita Selasa, 4 November 2025

Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) angkatan 1995 kembali menyampaikan bantuan untuk mendukung kelancaran studi mahasiswa melalui penyerahan 18 laptop kepada FEB UGM.

Muhammad Eko Andriyansyah

Kisah Inspiratif Muhammad Eko Andriyansyah, Lulus Magister Manajemen dengan IPK 3.93

Wisuda Senin, 3 November 2025

Dukungan keluarga dan orang terdekat merupakan salah satu faktor penting dalam menjalani kehidupan perkuliahan. Muhammad Eko Andriyansyah (35) membuktikan hal tersebut melalui perjuangannya menyeimbangkan peran sebagai mahasiswa pascasarjana sekaligus kepala keluarga dengan dua anak.

Berita Terkini

  • FEB UGM Lepas 3 Staf Purna Tugas
    4 November, 2025
  • FEB UGM Terima Kunjungan UPI, UIN Mataram, dan Universitas Siliwangi Bahas Penjaminan Mutu
    4 November, 2025
  • Dukung Studi Mahasiswa, KAFEGAMA 1995 Kembali Sampaikan Bantuan Laptop
    4 November, 2025
  • Kisah Inspiratif Muhammad Eko Andriyansyah, Lulus Magister Manajemen dengan IPK 3.93
    3 November, 2025
  • Menjawab Tantangan Pendidikan Tinggi di Era Digital melalui Kredensial Mikro
    3 November, 2025

Agenda

  • 04Nov 3rd International Conference on Islamic and Halal Economic Studies (ICIHES 2025)
  • 06Nov Micro-Economica Talks Series #2
  • 13Nov Pengukuhan Guru Besar: Prof. Gugup Kismono, MBA., Ph.D.
  • 14Nov Public Lecture: Private Equity Introduction
All Events
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju