Enam Mahasiswa Akuntansi FEB UGM Menerima Hadiah Buku dari ACCA
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3900
Enam mahasiswa akuntansi UGM menerima penghargaan hadiah buku dari ACCA (the Association of Chartered Certified Accountants) senilai total £ 600 (enam ratus pound). ACCA adalah badan global untuk akuntan profesional yang berkantor pusat di London, UK. Penghargaan yang diterima dalam bentuk voucher untuk membeli buku pendukung pendidikan mereka yang disajikan oleh Mr. Mulyadi Setiakusuma sebagai kepala ACCA Indonesia, pada hari Jum'at, Maret 28, 2014.
Jurusan Akuntansi, UGM dipilih oleh ACCA Award sebagai departemen/jurusan yang diakui sebagai lembaga terkemuka yang menyediakan kualitas pendidikan akuntansi di Indonesia. Penerima yang dipilih berdasarkan grade point average (GPA) selama studi di jurusan akuntansi dan pengalaman mereka di organisasi kampus. Untuk berpartisipasi dalam pemilihan, siswa harus memiliki IPK minimal 3,75. Siswa yang menerima penghargaan adalah sebagai berikut (dalam urutan ukuran penghargaan): Lay Monica Ratna Dewi, Angga Dwi Putra, Aldo Egi Ibrahim, Lulu Permata Sari, Abubakar Adny, dan Hary Kurniawan. Lay Monica Ratna Dewi, pemenang nomor satu, adalah mahasiswa tahun ketiga dengan IPK 3,99 dan anggota dari tim FEB UGM yang memenangkan hadiah pertama di "Spring 2014 SolBridge Asia pikir pemimpin kasus kompetisi" yang diselenggarakan oleh SolBridge International School of Business, Korea Selatan, 22-27 Maret 2014.
Selain menyajikan penghargaan, Mr. Mulyadi Setiakusuma juga memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dengan tema "The Importance of International Qualification in Facing Global Economic Competition" di Ruang Audio Visual FEB UGM. Dalam kuliah umum tersebut Mr. Mulyadi Setiakusuma menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, termasuk para akuntan, dalam menghadapi persaingan ekonomi global. Selain itu, ia juga menunjukkan berbagai kompetensi yang harus dipertahankan oleh akuntan Indonesia menghadapi globalisasi. Jika akuntan di Indonesia tidak siap, misalnya untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN yang memungkinkan mobilisasi akuntan di kawasan ASEAN, maka ada kemungkinan bahwa akuntan kita (red: Indonesia) hanya akan menjadi penonton di negara mereka sendiri.
Mahfud Sholihin, Ph.D. sebagai Ketua Jurusan Akuntansi menjelaskan bahwa penghargaan hadiah buku dan kuliah umum juga menandai awal kerjasama antara jurusan akuntansi dan ACCA. Dia menjelaskan bahwa alumni Jurusan Akuntansi mendapatkan pengecualian untuk beberapa modul jika mereka ingin mendapatkan sertifikasi dari ACCCA. Mengapa?, beberapa mata kuliah di jurusan akuntansi dianggap setara dengan bahan-bahan ACCA sehingga alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Juruasn Akuntansi tidak perlu diuji lagi. "Ini menunjukkan bahwa kualitas jurusan akuntansi diakui secara global," katanya.
Sumber: Mahfud/FEB