Dua Mahasiswa UGM Berdialog dengan Obama di YSEALI
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3450
Dua mahasiswa UGM bertemu Presiden Barack Obama dalam Young South East Asian Leader Initiative (YSEALI). Tidak sekedar bertemu, Rida Nurafiati, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Prodi Akuntansi angkatan 2011; dan Fajar Andhiprabawa, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM Prodi Hubungan Internasional angkatan 2012 bahkan sempat berdialog dan bersalaman di Universiti Malaya, Malaysia, Minggu (7/4).
Rida Nurafiati sempat menanyakan makna kebahagiaan pada Presiden Obama selepas dirinya memberikan pidato resmi. Bagi Rida bisa bertanya merupakan kesempatan sangat istimewa, sebab dalam pembukaan YSEALI hanya tujuh pemuda ASEAN yang diberikan kesempatan bertanya langsung.
"Sangat surprise, saya bisa diberi kesempatan bertanya karena keterbatasan waktu yang ada. Pada saat itu Presiden Obama memberi jawaban kebahagiaannya adalah memanfaatkan waktu bersama keluarga yang ia cintai dan memiliki integritas, dan hal-hal yang dilakukan setiap harinya dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya," ujar Rida di FEB UGM, Kamis (8/5) menirukan jawaban Obama.
Rida mengaku bisa mengikuti program YSEALI sebab dirinya bersama Fajar Adhiprabawa diundang U.S. Embassy Jakarta mewakili Indonesia karena kontribusinya dalam community development sepulang dari AS. YSEALI diresmikan Presiden Obama pada Desember 2013 di Manila, Filipina. Program yang diinisiasi Presiden Obama ini diikuti 103 pemuda ASEAN terpilih yang tergabung dalam U.S. Exchange Alumni.
U.S. Exchange Alumni merupakan alumni program beasiswa dari U.S. Department of State. Dengan mengusung tema “Ideas into Action”, program intensif ini lebih menekankan pada perumusan gagasan kreatif untuk mengurangi permasalahan di ASEAN yang berfokus pada isu: education, environment, civic engagement, dan economic development.
Selama berlangsungnya YSEALI pada 25-28 April 2014, kata Rida, para peserta dibagi dalam topik-topik sesuai dengan latar belakang peserta dan berkompetisi secara berkelompok memperebutkan hibah program pemberdayaan masyarakat dari U.S. Department of State. Setiap tim beranggotakan 6 orang dengan asal negara yang berbeda dan dibimbing oleh satu orang pakar.
"Seperti dalam sambutan Presiden Obama, AS saat ini fokus pada regional ASEAN baik ditinjau dari aspek ekonomi, budaya, dan sosial. AS percaya ASEAN akan menjadi the world’s fastest growing region dalam lima tahun ke depan," papar Rida, alumni program beasiswa Study of the U.S. Institute (SUSI) Global Environmental Issues tahun 2013.
Sumber: Agung/UGM