Mahasiswa Akuntansi UGM Juarai Risk Intelligence Challenge Trophy 2015
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2248
Tim mahasiswa dari Program Studi Sarjana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang tergabung dalam Tim Palapa berhasil menjuarai Risk Intelligence Challenge Trophy 2015 (RICT 2015). Tim ini berhasil menyisihkan 37 tim lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tim Palapa ini terdiri dari Lay Monica Ratna Dewi, Adrian Setyo Prakosa, dan Ayuning Pratiwi.
“Kami selanjutnya akan mewakili Indonesia untuk berkompetisi di level ASEAN,”papar salah satu anggota tim, Monica Ratna.
Monica menuturkan kompetisi tersebut dimulai dengan penulisan esai berbahasa Inggris di babak penyisihan. Dari 38 tim yang mengirim esainya, dipilih 6 tim yang maju ke semi final untuk mempresentasikan analisis kasus dalam bahasa Inggris di hadapan dewan juri. Selanjutnya dipilih 4 tim yang lolos ke final untuk bertarung head to head dalam debat bahasa Inggris. Pada tahap akhir babak final, 2 tim terbaik bertarung dalam debat terbuka untuk memperebutkan juara pertama.
“Tim Palapa berhasil memenangkan debat terbuka yang telah dilaksanakan pada 25 Februari lalu,”imbuhnya.
Prestasi yang diraih para mahasiswa tersebut menurut Ketua Jurusan Akuntansi FEB UGM, Mahfud Sholihin, Ph.D sekaligus membuktikan bahwa Jurusan Akuntansi merupakan yang terbaik di Indonesia. Selain itu menjadi bukti bahwa FEB UGM memang layak menjadi satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia dan ke-7 di ASEAN yang memperoleh akreditasi dari AACSB (Association to Advance Collegiate Schools of Business) Internasional.
“Kita berharap semoga kedepan semakin banyak lagi prestasi yang bisa diraih,” tutur Mahfud.
RICT adalah kompetisi antar-universitas untuk meningkatkan kesadaran risiko di kalangan mahasiswa dan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang industri risiko. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Deloitte Indonesia Enterprise Risk Services (ERS). Delloite merupakan salah satu dari empat kantor akuntan publik terbesar di dunia (Big Four).
Sumber: Satria/UGM