KPMG Indonesia Beir Kuliah Umum di FEB UGM
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 5049
Pada Jumat lalu (18/11), Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) bersama-sama dengan KPMG Indonesia menggelar kuliah umum dengan topik "Audit untuk Industri E-Commerce". kuliah ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan mahasiswa tentang bisnis yang muncul di dunia, khususnya di Indonesia yang merupakan E-Commerce. Kuliah ini diadakan di Auditorium Djarum Foundation, Pertamina Tower lantai 6 dan terbuka untuk umum. Dua pembicara terkemuka dari KPMG Indonesia diundang, yaitu: Bapak Agung Nugroho Sudibyo (Senior Partner KPMG Indonesia dan Dosen di Universitas Indonesia) dan Bapak Angga Pujaprayoga (Senior Manager KPMG Indonesia).
Pada hari Jumat sebelumnya (11/11), FEB UGM juga menggelar kuliah umum dengan Ernst & Young (EY), salah satu dari empat besar perusahan audit di dunia, dengan topik "Audit Completion". Pembicara dari EY Indonesia adalah Bapak Chairul Wismoyo, Manajer EY Indonesia serta alumni FEB UGM. Kuliah umum ini secara rutin diselenggarakan oleh FEB UGM untuk menyelaraskan dengan misi Jurusan Akuntansi FEB UGM, yaitu "Untuk mendidik mahasiswa menjadi lulusan akuntansi yang kompeten dan profesional sehingga untuk mempromosikan kemajuan masyarakat". Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dari buku teks tetapi juga memperoleh wawasan berharga dari kasus dunia nyata.
Sesi pertama dengan KPMG Indonesia, Bapak Angga Pujaprayoga menyajikan sejarah singkat E-Commerce di dunia dan di Indonesia, prospek industri saat ini serta perkembangan terkini peraturan E-Commerce. Sebagai penduduk terbesar keempat di dunia (Bank Dunia, 2015), Indonesia berpotensi menjadi pasar E-Commerce terbesar ketiga setelah China dan India. Pada awalnya, Indonesia tidak memiliki peraturan khusus mengenai bagaimana seharusnya mengatur bisnis E-Commerce secara umum. Saat ini, pemerintah melalui Deputi Gubernur Bank Indonesia mengeluarkan peraturan semua transaksi ekonomi di Indonesia harus menggunakan Rupiah Indonesia termasuk bisnis E-Commerce. Setiap domain situs web yang digunakan dalam bisnis E-Commerce harus didaftarkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Sementara beberapa perusahaan E-Commerce yang sebagian besar dimiliki oleh investor lokal, pemerintah Indonesia sekarang terbuka untuk menarik investasi asing di bawah pengaturan tertentu. Intinya, bisnis E-Commerce telah tumbuh secara signifikan selama bertahun-tahun, dan pemerintah sedang merumuskan peraturan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekonomi digital.
Sesi kedua disampaikan oleh Bapak Agung Nugroho Sudibyo dan membahas tentang pengalamannya dalam mengaudit bisnis E-Commerce. Hal ini jelas bahwa perkembangan teknologi yang pesat secara signifikan berdampak pada proses audit. Proses audit masa depan sebagian besar dilakukan oleh teknologi, dengan menggunakan apa yang disebut sebuah Artificial Intelligence (AI). Sebuah komputer tidak audit, sedangkan manusia, auditor, yang tersisa untuk melakukan analisis dan pengambilan proses pembuatan. Audit masa depan tidak akan menggunakan metode sampling lagi karena teknologi ini mampu memeriksa semua bukti audit yang diperlukan. Bisnis cerdas untuk meningkatkan proses bisnis yang lebih efisien adalah tulang punggung bisnis E-Commerce.
Banyak antusiasme yang ditunjukkan oleh siswa dari sesi tanya-jawab yang dimoderatori oleh Ibu Arizona Mustikarini, dosen di Jurusan Akuntansi FEB UGM. Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Akuntansi UGM ditutup dengan sesi foto bersama dengan speaker dan siswa.
Sumber: Pramudita/FEB