MM UGM dan JSI Jalin Kerja Sama Pengembangan SDM Bidang Properti
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Kerja Sama
- Dilihat: 2768
Magister Manajemen (MM) UGM dan PT Jakarta Setiabudi Internasional (JSI) sepakat menjalin kerja sama dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia handal dan berkualitas di bidang bisnis properti. Direktur MM UGM, Prof. Dr. Basu Swastha
Dharmmesta, M.B.A., mengatakan kerja sama yang dijalin diharapkan bisa mempertemukan link and match antara dunia akademik dengan praktek binisis lewat diseminasi gagasan tentang bisnis real estate.
Menurut Basu, kerja sama yang dijalin juga dalam bentuk riset dan pemberian pelatihan bagi manajer dan karyawan JSI untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas SDM JSI. “Sebaliknya JSI menyediakan kesempatan magang untuk mahasiswa,” kata Basu usai membuka seminar properti yang bertajuk "Current Real Estate Industry", Sabtu (27/9), di Auditorium Ranuwihardjo MM UGM. Seminar hasil kerjasama MM UGM dan JSI ini digelar khusus untuk mahasiswa MM UGM untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mereka dengan mengenal lebih dekat bisnis properti.
Dalam kesempatan tersebut, Basu sempat menyinggung bahwa MM UGM saat ini sudah terakreditasi oleh Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB). AACSB adalah lembaga akreditasi non profit internasional yang sangat bergensi yang menilai kualitas pendidikan bisnis dan akuntanasi dari S1 hingga S3.
Presiden Direktur JSI, Jefro Darmasi mengatakan pihaknya memberikan kesempatan bagi mahasiwa untuk mengetahui lebih jauh mengenai proses bisnis properti. “Agar bisa menghasilkan properti yang bernilai tinggi, kita kenalkan strategi akusisi lahan, pengembangan desain, strategi pemasaran, dan promosi,” katanya
Seperti diketahui, JSI merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bisnis properti di Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1975 ini memiliki aset sebesar Rp 13,7 triliun. Berbagai jenis portofolio perseroan meliputi hotel, perkantoran, ritel dan residensial. “JSI terus mengembangkan proyek properti, hotel, residensial, perkantoral dan ritel di Yogyaktakata, Jakarta dan Bali,” pugkasnya.
Sumber: Gusti/UGM