
Tim Simfoni yang beranggotakan mahasiswa Program Sarjana Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil meraih juara 1 Competition of National Accounting Economic through Innovation (CONCERN) di ajang Accounting Inteligence Fair 2025.
Tim yang terdiri dari Keyra Audrey Annabelle Christian (Akuntansi 2023), Orie Priscylla Mapeda Lumalan (Akuntansi 2023), dan Anne Grace Pardosi (Akuntansi 2023) sukses menyisihkan 34 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan berlangsung dari Desember 2024 hingga Februari 2025.
Orie menjelaskan dalam kompetisi tersebut setiap tim diminta untuk mengirimkan abstrak berjudul Mewujudkan Ekonomi Sirkular: Integrasi Sharing Economy, Pengelolaan Limbah, dan IoT dalam Marketplace Inovatif. Selanjutnya, tim yang dinyatakan lolos ke tahapan selanjutnya wajib mengirimkan full paper hasil pengembangan abstrak sebelumnya. Setelah melewati seleksi full paper, tim yang berhasil melaju ke babak final diminta untuk membuat presentasi dalam bentuk PPT dan menyampaikannya secara langsung di hadapan para juri.
Dibawah bimbingan Ahmad Zaki, S.E., M.Acc., Ph.D., tim Simfoni mengangkat isu lingkungan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah industri batik di Yogyakarta. Orie menjelaskan mereka mengajukan tema tersebut karena keprihatinan terhadap fenomena meningkatnya konsumsi sumber daya dan produksi limbah yang tidak terkelola, industri fashion, khususnya batik, memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan.
Orie dan tim mengusulkan solusi berbasis ekonomi sirkular dengan mengembangkan model marketplace terintegrasi berbasis IoT (Internet of Things) yang mendukung konsep sharing economy. Marketplace ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan alat dan bahan baku, mendorong daur ulang limbah, serta memfasilitasi kolaborasi antar pelaku usaha, terutama UMKM batik.
“Gagasan yang kami usung ini diharapkan mampu menciptakan platform digital yang mengoptimalkan sumber daya, memperpanjang siklus hidup barang, serta mengurangi limbah dengan dukungan teknologi IoT guna menciptakan industri batik yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals: