
Tim Jaya Consulting dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB UGM) berhasil meraih predikat 1st Runner Up dalam ajang HSBC Indonesia Business Case Competition 2025 yang diselenggarakan di Jakarta pada 26-29 April 2025. Tim Jaya Consulting terdiri dari empat mahasiswa Program Studi Manajemen 2022, yaitu Vittorio Valero Salim, Michael Handoyo, Risang Mar’atun Sholihah, dan Darwin Tandjo, dengan dosen pembimbing Azellia Alma Shafira, S.E., M.Sc.
HSBC Indonesia Business Case Competition merupakan kompetisi bisnis tahunan bergengsi di Indonesia yang diselenggarakan oleh PT Bank HSBC Indonesia bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation. Pada tahun ini, kompetisi diikuti oleh 24 tim dari berbagai universitas ternama di Indonesia.
Azellia Alma Shafira, S.E., M.Sc., selaku dosen pembimbing menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi tinggi para mahasiswa. Sebelumnya, tim mahasiswa FEB menjalani pelatihan intensif dengan pendampingan dan bimbingan dari para mentor.
“Prestasi ini adalah hasil kerja keras para mahasiswa yang telah menjalani pelatihan intensif selama beberapa minggu. Kendati jadwal latihan yang bersamaan dengan libur lebaran dan UTS, mereka tetap menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengikuti mentoring dari HSBC, pelatihan public speaking, hingga coaching mengenai penajaman teori dari dosen FEB. Kegigihan mahasiswa ditambah support system yang diterima menjadi kunci utama kemenangan yang diperoleh,” paparnya saat dihubungi Jum’at (2/5/2025).
Ketua tim Jaya Consulting, Vittorio Valero Salim menyampaikan bahwa kompetisi ini memberikan tantangan tersendiri yang berbeda dibandingkan kompetisi lainnya. Seluruh tim harus membuat deck dalam waktu hanya tiga jam, tanpa akses internet, dan langsung mempresentasikannya di hadapan juri. Hal ini membuat proses latihan yang dijalani menjadi sangat intens karena harus berlatih dengan berusaha menyimulasikan kondisi nyata semirip mungkin.
Terdapat tiga tahapan kompetisi yang harus mereka lalui. Pada tahap pertama, mereka harus menyelesaikan kasus yang berkaitan dengan keuangan dan investasi sebelum perusahaan melakukan initial public offering (IPO), serta presentasi tim. Meskipun mengalami sedikit shock, Vittorio mengungkapkan bahwa timnya dapat segera beradaptasi dan berhasil lolos ke ronde berikutnya.
Di ronde kedua, mereka hanya perlu melakukan presentasi ulang dengan deck yang sama di hadapan juri yang berbeda. Pada ronde ini, mereka melakukan persiapan yang lebih serius dengan dibantu oleh dosen pembimbing, Azellia Alma Shafira, S.E., M.Sc., dan Rijadh Djatu Winardi, S.E., M.Sc., Ph.D. Pada tahap ketiga atau semifinal, mereka mengerjakan kasus yang berkaitan dengan pemasaran. Tahap ini juga menjadi tahap yang paling ditunggu-tunggu karena memiliki probabilitas lolos ke tahap selanjutnya yang lebih besar.
Tahap final menjadi momen yang paling emosional bagi tim, sebab tidak hanya kemampuan saja yang diuji, tetapi juga mental. Pada tahap ini, mereka harus menyelesaikan kasus mengenai negosiasi akuisisi serta komunikasi terhadap persepsi publik. Vittorio mengungkapkan bahwa timnya sempat merasa kurang puas dengan performa mereka di babak akhir. Namun, kejutan datang ketika mereka diumumkan sebagai 1st Runner Up.
“Pada saat pengumuman tiba, kami cukup terkaget karena juri memberikan kepercayaan untuk menjadi 1st Runner Up di perlombaan ini. Bagi saya, ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang bagaimana mental dan kesiapan kami diuji dalam menghadapi isu-isu nyata di dunia korporat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa keterbatasan waktu menjadi tantangan terbesar selama persiapan. Meskipun begitu, mereka tetap memprioritaskan persiapan kompetisi dengan mengatur jadwal latihan tim yang efisien. Menurut Vittorio, kekuatan mental dan rasa saling percaya antaranggota tim merupakan kekuatan utama dalam menghadapi setiap tahap kompetisi.
Selain bimbingan intensif dari dosen dan latihan, Tim Jaya Consulting juga mendapatkan dukungan dari Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM yang menyediakan pelatihan public speaking, analisis kasus, hingga materi-materi terkait bisnis dan keuangan lainnya. Di samping mendapatkan pendampingan dari FEB UGM, tim juga mendapatkan pendampingan dari manajerial HSBC, yaitu Irene Wiguno dan Yohana Maureen.
Terakhir, Vittorio menyampaikan rasa syukur dan bahagianya atas pengalaman dan pencapaian yang mereka raih. Ia percaya bahwa keberanian untuk berproses dan keluar dari zona nyaman akan selalu menghasilkan hal yang istimewa. Hal itu terbukti dari kompetisi kali ini yang berhasil membawa tak hanya prestasi, tetapi juga pengalaman dan teman baru bagi mereka.
“Kami mendapatkan banyak sekali pelajaran serta perspektif baru, bahkan dianugerahi menjadi juara 2. Tidak ada sedikitpun rasa kecewa dalam diri kami pada saat kami pulang ke Yogyakarta, sehingga ‘bahagia’ adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan pengalaman kami dalam kompetisi ini,” pungkasnya.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals