Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali meraih prestasi di kancah nasional. Tim Sokin yang terdiri dari Vania Yuni Kusvita (Akuntansi 2023), Dita Pratiwi Harahap (Akuntansi 2023), dan Fryan Carol Simarmata (Akuntansi 2023) berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Karya Tulis Ilmiah Sanggar Sains (KATALIS Vol. 1) yang diselenggarakan di Universitas Perjuangan Tasikmalaya pada 25–26 Oktober 2025.
Kompetisi ini diikuti oleh puluhan tim dari berbagai universitas di Indonesia. Rangkaian seleksi diawali dengan pengumpulan full paper yang dinilai oleh dewan juri, kemudian tim terbaik diundang untuk melanjutkan ke babak final dengan presentasi langsung di hadapan para juri.
Dengan bimbingan Heyvon Herdhayinta, S.E., M.Sc., Ph.D., tim Sokin mengusung ide “Digital Marketplace Tenun Lurik Yogyakarta Berbasis Internet of Things (IoT) untuk Mendorong Ekonomi Sirkular dan Branding Produk Berkelanjutan”. Dita menjelaskan gagasan tersebut berangkat dari tantangan rendahnya brand awareness tenun lurik Yogyakarta di tengah dominasi industri fashion linear. Melalui pengembangan marketplace digital berbasis IoT, tim ini menawarkan solusi yang memfasilitasi daur ulang produk, kolaborasi antar pelaku usaha, serta promosi produk kreatif hasil daur ulang lurik.
Dita menjelaskan integrasi teknologi IoT dalam marketplace berfungsi untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan daya saing industri lurik. Selain sebagai media branding, platform ini juga menjadi wadah edukasi publik mengenai keberlanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8 yaitu pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, poin 9 yaitu inovasi dan infrastruktur), serta poin 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Dengan pendekatan ini, lurik tidak hanya diposisikan sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai produk masa depan yang mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dalam proses kompetisi, Dita mengakui bahwa timnya menghadapi tantangan besar terutama dalam menjaga semangat dan kepercayaan diri di tengah tekanan waktu dan persaingan ide yang ketat. Awalnya ia dan tim sempat merasa kurang percaya diri ketika melihat ide-ide peserta lain yang cukup menarik.
“Awalnya sempat minder melihat ide peserta lain yang keren banget, apalagi ini pertama kali kami lolos ke babak final. Namun dari situ kami belajar untuk tetap fokus, percaya diri, dan yakin sama apa yang sudah kami persiapkan,” ujar Dita.
Ia dan tim merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat terpilih sebagai juara dua dalam kompetisi ini. “Rasanya campur aduk antara senang, bangga, dan nggak nyangka. Semoga ke depan kami bisa terus berkarya dan membawa dampak positif bagi masyarakat, fakultas, dan universitas, serta membantu memperkenalkan produk lokal seperti tenun lurik ke pasar nasional maupun global,” lanjutnya.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
