Mahasiswa FEB Meraih Juara 1 di Shariah Business Solution SESSION 2017
- Detail
- Ditulis oleh Nadia
- Kategori: Prestasi
- Dilihat: 27832
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Tim Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Nadia Putri Lingga (Akuntansi 2015), Reza Fernandes (Ilmu Ekonomi 2015), and Ega Kurnia Yazid (Ilmu Ekonomi 2015) berhasil meraih juara pertama dalam ajang kompetisi bisnis shariah berjudul Sharia Economic Acts in Innovation (SESSION) - Shariah Business Solution yang diselenggarakan oleh Lembaga Kemahasiswaan Shariah Economic Forum Universitas Gadjah Mada.
SESSION 2017 mengusung tema "Implementing Islamic Economy Toward Indonesia As the Center of Halal Lifestyle." SESSION 2017 terdiri dari 3 tahap yaitu pendaftaran dan perilisan studi kasus yang diikuti oleh 41 tim, pengumpulan proposal analisis solusi dari studi kasus, dan acara final yang diselenggarakan di Yogyakarta. Acara final diikuti oleh 10 finalis yang berasal dari Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Sebi, Universitas Brawijaya, Univeristas Darussalam Gontor, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Airlangga. Adapun kegiatan pada acara puncak yaitu presentasi proposal business case solution yang sudah dibuat, observasi desa wisata dan pembuatan esai terkait hasil observasi serta konferensi.
Dengan mengusung tema "Implementing Islamic Economy Toward Indonesia As The Center of Halal Lifestyle" diharapkan dapat mendorong anak muda agar menjadikan halal lifestyle sebagai peluang usaha untuk menerapkan ekonomi islam di Indonesia. Dalam kompetisi ini dipilih tiga juara utama dan dua juara penulisan esai terfavorit. Juara pertama berhasil diraih oleh tim FEB UGM, juara kedua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia, dan juara ketiga dari Universitas Brawijaya. Juara favorit pertama esai diraih oleh Universitas Darussalam Gontor dan juara favorit kedua esai Institut Pertanian Bogor.
Sumber: Nadia/FEB