Kisah Bassilio Mengikuti Summer Course di Korea University
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Sudut Mahasiswa
- Dilihat: 503
Belajar di luar negeri sambil mengeksplorasi budaya baru adalah impian bagi para mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti kegiatan international exposure. Begitu pula dengan Bassilio Timothy Sastro Prawiro, mahasiswa Economics-IUP angkatan 2021 yang mengikuti program International Summer Campus (ISC) di Korea University. Lewat program summer course Bassilio tidak hanya berkutat dengan pembelajaran di kelas namun ada beragam pengalaman baru dan kenangan tak terlupakan.
Sebagai mahasiswa International Undergraduate Program (IUP), Bassilio diwajibkan untuk mengikuti program international exposure sebagai bagian dari kurikulumnya. Ia pun memilih program short course di Korea University. Alasannya, cukup sederhana karena ia merasa cocok dengan sistem akademik serta mata kuliah yang ditawarkan.
“Periodenya tidak terlalu lama jadi tidak akan merasa homesick,” imbuhnya dalam episode Let’s Go Around the World (LGAW).
Ia mengungkapkan bahwa berkas-berkas yang dibutuhkan paling banyak saat sedang melakukan pendaftaran visa, seperti KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran sedangkan untuk administrasi pendaftaran ke program International Summer Campus (ISC) di Korea University hanya membutuhkan Kartu Tanda Mahasiswa, transkrip nilai, dan asuransi.
Mengenai tahapan seleksi, Bassilio menyatakan bahwa sistem seleksi program ini termasuk cepat dan praktis. Tidak ada tahap wawancara dan persyaratan minimal IPK.
Sempat Bingung
Bassilio mengungkapkan saat menjalani summer course pada periode 26 Juni sampai 1 Agustus 2024 ia mengambil mata kuliah Corporate Finance yang dapat ditransfer menjadi 3 SKS. Beberapa topik yang dipelajarinya seperti present value, future value, financial ratios, discounted cash flow, dan security market line. Dengan mengambil mata kuliah ini ia berharap dapat mendukung karirnya di bidang finansial.
“Aku memilih mata kuliah ini karena aku lebih tertarik untuk berkecimpung di dunia finance daripada menjadi ekonom,” jelasnya.
Di awal mengikuti program summer course Bassilio sempat merasakan kebingungan dan kurang memahami materi perkuliahan. Namun ia berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dengan bertanya kepada teman-teman yang lebih paham dan mencari materi tambahan di YouTube untuk memahami konsep-konsep yang kurang jelas. Inisiatif ini membantunya mengisi kekosongan pemahaman dan beradaptasi lebih cepat dengan materi baru yang disajikan selama summer course.
Bassilio menceritakan ada beberapa perbedaan yang dirasakan saat menjalani program summer course di Korea University. Mulai dari sistem penilaian hingga komposisi mahasiswa di kelas yang sebagian besar adalah mahasiswa internasional. Selain itu pola programnya berbeda dengan pola semester reguler di FEB UGM yang umumnya memiliki satu pertemuan per minggu untuk setiap mata kuliah selama 14 minggu. Namun dalam program ISC Di Korea University, satu mata kuliah hanya berlangsung selama satu setengah jam di pagi hari. Karenanya ia memiliki banyak sisa waktu untuk mengeksplorasi Korea yang memberikan pengalaman akademis sekaligus liburan.
Pengalaman Berharga
Selama mengikuti program summer course di Korea University, pengalaman belajar dan berwisata di Seoul menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi mahasiswa FEB UGM ini. Kampus yang terletak di Kota Seoul ini menawarkan kenyamanan dan keindahan tata kota yang tertata rapi, mulai dari sistem transportasi umum yang efisien hingga area pejalan kaki yang nyaman. “Setelah jam kuliah berakhir, aku sering menghabiskan bersama teman-teman waktu menjelajahi destinasi ikonik seperti Gyeongbokgung Palace, Seoul Tower, Itaewon, Gangnam, hingga Busan,” ungkapnya.
Bassilio berpesan untuk mencatat beberapa tips penting dalam mempersiapkan studi ke luar negeri. Menurutnya penting untuk mempersiapkan semua berkas yang dipersyaratkan dengan seksama hingga melakukan riset mendalam terkait negara tujuan. “Siapkan semua berkas dari jauh-jauh hari, lakukan riset mendalam tentang negara tujuan, dan jangan ragu untuk membuka diri pada teman-teman dari berbagai negara. Siapa tahu, koneksi yang kalian bangun di sana bisa jadi peluang besar di masa depan!,” tutupnya.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Simak video selengkapnya Episode 2 Lets Go Arround the World
Sustainable Development Goals