
Bagi Grace Zefanya Octovella Situmorang (21), kampus bukan sekadar tempat menimba ilmu, melainkan ruang untuk bertumbuh, mencoba, dan berjejaring. Dari kelas hingga organisasi internasional, ia memaksimalkan setiap peluang yang datang. Perjalanan itulah yang akhirnya mengantarnya menjadi wisudawan terbaik FEB UGM pada periode Agustus 2025. Ia lulus Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97 dalam waktu 3 tahun 11 bulan 1 hari.
Mahasiswa Ilmu Ekonomi angkatan 2021 ini tidak pernah menargetkan gelar tersebut sejak awal. Ia hanya berpegang pada prinsip sederhana yaitu memaksimalkan waktu di kampus untuk belajar, berkembang, dan menikmati proses. Namun, justru sikap itulah yang membawanya pada pencapaian gemilang.
“Sejak awal kuliah, menjadi lulusan terbaik bukan menjadi target saya, melainkan bagaimana saya bisa memaksimalkan kuliah dengan mengoptimalkan waktu selama di kampus untuk berkembang. Jadi bisa mendapat penghargaan ini rasanya di luar ekspektasi dan menjadi bonus yang sangat berharga,” ucapnya saat dihubungi belum lama ini.
Perjalanan empat tahunnya di UGM tidak selalu mulus. Tantangan terbesarnya saat menjalani studi adalah soal mengelola waktu, energi, dan konsistensi. Grace harus membagi fokus antara kuliah, organisasi, riset, hingga berbagai kompetisi. “Justru dari situ saya belajar disiplin, mengenal diri sendiri, dan menghargai dukungan orang-orang sekitar,” katanya.
“Tantangannya lebih ke manajemen waktu, energi, stres, dan menjaga konsistensi. Ada masa ketika harus membagi waktu antara kuliah, kepanitiaan, riset, hingga persiapan lomba. Namun justru dari situ saya belajar banyak hal, mulai dari disiplin, prioritas, sampai pentingnya mengenal diri sendiri serta support system di sekitar kita,” jelas putri pasangan Roberto Situmorang dan Sri Hariningsih.
Selama studi, Grace juga menorehkan jejak di berbagai organisasi, mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UGM, Forum Studi dan Diskusi Ekonomi (FSDE), Girl Up UGM, hingga ShARE UGM, di mana ia dipercaya sebagai President of Overall Management. FEB UGM juga memberinya banyak peluang internasional, seperti program IISMA ke Maastricht University, Belanda, hingga berbagai kompetisi global. Ia pun berhasil meraih predikat Mahasiswa Berprestasi II FEB UGM pada tahun 2024. Di tingkat nasional dan global ia juga menyabet sejumlah prestasi seperti 1st Runner-Up ICAEW Business Challenge 2024 dan Most Agile Team dalam ICAEW International Business Challenge 2024, 1st Runner-Up HSBC Business Case Competition 2023, serta 1st Runner-Up Pangsa Essay Competition 2023 dengan tema potensi kendaraan listrik di ASEAN. Ia juga pernah menjuarai Telkomsel X Marketeers X-Fest Product Innovation Challenge 2023 bersama Kuncie, menjadi penerima Beasiswa Bank Indonesia periode 2023–2024, terpilih sebagai kurator Gadjah Mada Entrepreneur Expo Business Plan Competition 2022, meraih 2nd Runner-Up Ambition Marketing Impact Competition 2021, dan 1st Runner-Up Start-Up Idea Competition by WICAN 2021. Deretan pencapaian tersebut menegaskan kiprahnya yang konsisten dalam bidang akademik, organisasi, kepemimpinan, hingga kompetisi internasional.
Menurut Grace, semua pengalaman itu memberikan ruang untuk mengasah kepemimpinan, kemampuan kerja tim, dan berpikir kritis. Ia mengakui bahwa kontribusi FEB sangat besar dalam membentuk dirinya. Salah satu nilai yang ia rasakan adalah kebebasan akademik, tercermin dari semangat untuk selalu belajar dan berkembang dari mahasiswa, staff, maupun dosen. Selain Itu juga nilai profesionalisme, integritas, dan kepedulian sosial juga sangat terasa.
“FEB UGM tidak hanya memberikan bekal akademik, tapi juga banyak sekali kesempatan untuk berjejaring, berorganisasi, dan mencoba hal-hal baru. Menurut saya semua orang bisa menjadi versi terbaik dari dirinya masing-masing di FEB ini,” ujarnya.
Di akhir perbincangan Grace pun menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna. Ia berpesan kepada para mahasiswa yang masih berjuang menjalani studi untuk memberikan yang terbaik di setiap kesempatan dan menikmati proses yang dilalui.
“Give your best di setiap kesempatan dan always enjoy the process! Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain, cukup fokus pada versi terbaik diri sendiri. Kalau kita bisa menikmati proses, hasil baik akan mengikuti,” pesannya.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals