Journaling atau menulis jurnal merupakan salah satu cara efektif untuk menjaga kesehatan mental. Dengan menulis jurnal, seseorang memiliki ruang yang aman untuk mencurahkan semua kekhawatiran, ide-ide, ataupun rencana yang ingin dilakukan tanpa takut akan dikritik. Dengan menuliskan semua pikiran, perasaan, dan pengalaman, membantu meningkatkan kesadaran diri dan memahami apa yang sedang dirasakan. Dengan begitu, lebih mudah mengenali sumber stres dan menemukan cara untuk mengelolanya.
Psikolog Carreer and Student Development Center (CSDU), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog menyampaikan journaling dapat dilakukan oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Menulis di jurnal secara teratur dapat meningkatkan kesadaran akan perasaan atau tekanan apa yang sedang dialami diri sendiri. Journaling terdiri dari berbagai jenis, seperti gratitude journal yang digunakan untuk menulis hal-hal yang disyukuri, bullet journal untuk menulis rencana pribadi, jurnal untuk melepaskan emosi, dan therapy journal yang dapat membantu proses penyembuhan trauma atau terapi emosional.
Anisa menyebutkan bahwa seseorang dapat mulai menulis jurnal sesuai dengan jenis tulisan apa yang ingin ditulis. Namun, jika masih mengalami kebingungan, brain dump dapat menjadi pilihan yang tepat. Brain dump adalah sesi menulis bebas di mana seseorang menuangkan segala hal yang ada di pikirannya ke halaman kosong, baik itu ide, pikiran, to-do list, atau hal-hal lainnya. Tujuan dari brain dump sendiri adalah untuk melepaskan semua beban mental yang ada di dalam pikiran ke dalam tulisan tanpa perlu memikirkan hasil akhirnya.
“Harapannya dengan teknik ini dapat mengurangi beban mental dan meningkatkan produktivitas melalui pengorganisasian ide-ide,” jelasnya.
Meskipun tidak ada aturan baku dalam melakukan brain dump, Anisa menjelaskan terdapat beberapa langkah yang dapat membantu untuk memulai teknik tersebut. Pertama, siapkan media untuk menulis, bisa berupa buku tulis, jurnal, tablet, atau media lain. Kemudian, tentukan waktu terbaik untuk menulis dan mulai bangun kebiasaan menulis secara teratur di waktu tersebut. Selanjutnya, menulis di tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan dan menulis bebas tanpa batasan yang kaku tanpa mengkhawatirkan tata bahasa, struktur, atau kerapian tulisan. Selain itu, untuk membantu meningkatkan suasana hati yang buruk, dalam braind dump dapat menutup sesi menulis dengan menuliskan kalimat apresiasi untuk diri sendiri, mencatat hal-hal yang membuat semangat atau menuliskan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi untuk membantu meningkatkan suasana hati.
Dengan melakukan brain dump secara teratur, tidak hanya akan memudahkan dalam mengelola kesehatan mental tetapi juga meningkatkan produktivitas. Menulis adalah salah satu cara termudah dan paling terjangkau untuk membantu mengelola pikiran dan perasaan negatif yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Namun, perlu diingat bahwa manfaat yang dirasakan setelah melakukan journaling dan brain dump mungkin akan berbeda-beda untuk setiap orang. Jika kamu masih merasa kesulitan setelah mencoba metode ini, jangan ragu untuk mencari bantuan ke orang di sekitar, ataupun mencari bantuan profesional terdekat.
Sumber: CSDU FEB UGM
Ditulis Ulang: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Golas