Program magang menjadi salah satu jalan membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan membangun relasi. Terlebih, magang di tempat yang prestisius seperti Bank Indonesia (BI) adalah impian bagi sebagian besar mahasiswa, termasuk di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Juan Kenneth Demarco, mahasiswa Program Sarjana Studi Ilmu Ekonomi angkatan 2021 ini menjadi salah satu mahasiswa yang berhasil mendapatkan kesempatan berharga magang di BI sebagai researcher dan data analyst melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Yuk, simak kisahnya!
Juan mengungkapkan bahwa kunci utama untuk bisa lolos dalam program ini adalah persiapan yang matang dan niat yang kuat. Lalu, dibarengi dengan mencari berbagai informasi terkait perusahaan yang akan dituju mulai dari informasi perusahaan, posisi yang dilamar hingga kelengkapan persyaratan.
Terkait berkas kelengkapan, Juan menyebutkan bahwa Bank Indonesia memiliki format CV khusus namun memiliki poin-poin yang sama dengan CV ATS. Juan menyarankan sebaiknya semua pengalaman dan riset yang dicantumkan harus linear dengan kebutuhan departemen yang dituju.
“CV yang disubmit melalui MSIB untuk Bank Indonesia otomatis diteruskan dan langsung dilihat oleh departemen terkait. Pastikan isi CV kamu selaras dengan pengalaman karena jika ada kesalahan atau informasi yang kurang lengkap, peluang untuk lanjut ke tahap berikutnya dapat terhambat,” ungkap Juan.
Juan menyatakan bahwa ia termasuk salah satu kandidat yang beruntung karena departemennya membutuhkan pengalaman di bidang riset. Ia pun memasukan semua pengalaman risetnya seperti menang lomba paper internasional di The 21st Economix serta riset dan pembuatan paper di kelas Makroekonometrika.
“Ternyata, kebutuhan departemen selaras dengan pengalamanku sehingga CV-ku berhasil lolos dan masuk ke tahap wawancara,” jelasnya sembari mengatakan saat wawancara sebaiknya dimanfaatkan dengan maksimal.
Belajar dan Berkembang di Bank Indonesia
Saat memilih divisi untuk magang di Bank Indonesia, Juan mempertimbangkan bidang yang bisa memberi pengalaman baru dan wawasan yang jarang dibahas di kelas, yaitu Departemen Kebijakan Makroprudensial. Projek yang ia kerjakan berupa riset mengenai kebijakan makroprudensial, khususnya di bidang kredit investasi.
“Sebagai mahasiswa Ilmu Ekonomi, istilah kredit investasi mungkin tidak terlalu familiar, sehingga aku harus mempelajari banyak istilah baru. Untungnya, riset yang aku lakukan saat mata kuliah makroekonometrika dan mikroekonometrika sehingga aku menggunakan tools yang pernah aku pakai, seperti Stata, EViews, dan Excel,” tambahnya.
Juan mengaku mendapatkan banyak manfaat yang beragam mulai dari pengalaman kerja hingga relasi. Pengalaman yang diperolehnya semakin memperdalam pemahaman dalam mengolah data, serta membangun jaringan dengan staf senior dan rekan magang lainnya.
“Di Bank Indonesia, terdapat sekitar 150 mahasiswa magang sehingga kesempatan untuk berjejaring sangat besar,” ungkapnya.
Jangan Takut Mencoba!
Sebagai langkah awal bagi mahasiswa yang ingin masuk ke Bank Indonesia, Juan berpesan agar berani menghadapi tantangan dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
“Jangan takut mencoba dan siapkan yang terbaik, mulai dari CV, portofolio, hingga pengalaman yang relevan. Walaupun kelihatannya menantang, yang terpenting adalah berani mengambil peluang dan melakukan persiapan yang matang,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa FEB UGM memiliki peran besar dalam membantunya merencanakan karier. FEB UGM melalui CSDU menyediakan layanan konsultasi yang membantu mahasiswa dalam perkuliahan hingga pemetaan karier di masa depan.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari lingkungan kampus, peluang untuk magang di Bank Indonesia semakin terbuka lebar. Semoga kisah Juan bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk berani mencoba dan meraih peluang terbaik di masa depan.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Simak video selengkapnya di Class2Career | Info Mahal Tips & Trick Magang di Bank Indonesia!
Sustainable Development Goals:
