
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) yang tergabung dalam tim Moon berhasil meraih juara dua dalam kompetisi Airlangga Strategic Case Engagement for Next-Gen Development (ASCEND) 2025, yang diselenggarakan oleh Do Well Do Good (DWDG) Universitas Airlangga. Mereka adalah Gildas Sebastian Satriatama Sitompul (Akuntansi 2023), Wilma Juliana Margaretha Aguw (Management-IUP 2024), dan Theova Jevzeva Ischak (Akuntansi 2023).
Kompetisi yang berlangsung secara daring dari 15 Juni hingga 19 Juli 2025 ini diikuti oleh sekitar 50 tim dari berbagai universitas, baik dalam maupun luar negeri. Kompetisi ini terdiri dari dua tahap yakni preliminary round dan final round, masing-masing menghadirkan tantangan kasus dengan kompleksitas tinggi. Pada tahap preliminary, para peserta diminta untuk menyelesaikan kasus bertema sales sustainability. Tim Moon harus menganalisis strategi bisnis dari sebuah perusahaan yang sangat bergantung pada tren yang diciptakan oleh komunitas konten kreator.
“Business modelnya sangat unik, dan cukup di luar kebiasaan kami. Sales mereka sangat ditentukan oleh tren, dan hanya dua dari sepuluh lini produk yang mencatatkan penjualan di atas 500 unit. Sisanya hanya laku puluhan atau belasan saja,” ungkap Theo.
Selain itu, mereka juga mencatat adanya inkonsistensi dalam strategi pemasaran media sosial perusahaan tersebut, dimana pesan yang disampaikan terlalu umum sehingga kalah saing dengan kompetitor. Berbekal analisis mendalam dan strategi yang terstruktur, Tim Moon berhasil melewati babak preliminary dan melaju ke tahap final.
Pada tahap final, tantangan beralih pada industri perbankan digital. Peserta diminta mencari solusi agar bank yang memiliki basis pengguna yang sangat beragam ini dapat menghadirkan aplikasi mobile banking yang inklusif. Tim Moon harus menjawab kebutuhan dua segmen yang sangat berbeda yaitu generasi muda yang menyukai visualisasi kreatif dan generasi tua yang mengutamakan kemudahan.
“Ini jadi tantangan besar bagi kami bagaimana menciptakan pengalaman digital yang inklusif, tapi tetap menarik dan user friendly bagi semua kalangan,” ujar Theo sembari menjelaskan ia dan tim melakukan pendekatan berbasis user centric design dan segmentasi pengguna.
Theo mengungkapkan tantangan terberat mengikuti kompetisi ini terjadi pada tahap awal, karena mereka belum familiar dengan model bisnis yang dianalisis. Namun, ia dan tim mendapat banyak pembelajaran, tidak hanya tentang strategi, tetapi juga mengenai kerja tim, komunikasi, dan cara berpikir sistematis.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals