
Sempat bermimpi menjadi dokter, tetapi jalan hidup rupanya membawa Giacinta Betralda Anin Pradita (Akuntansi 2021) justru menemukan passion-nya di bidang akuntansi. Berkuliah di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM kian membuka jalan bagi Anin meraih berbagai prestasi akademik yang membanggakan. Ia pun berhasil lulus dengan mengantongi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,85 dengan predikat cumlaude dalam wisuda Program Srajana Periode II TA 2024/2025 pada bulan Februari lalu.
Perjalanan Anin menjadi mahasiswa FEB UGM ditempuh dengan penuh keyakinan. Walaupun dirinya berasal dari jurusan IPA, ia sempat merasa ragu untuk mendaftar FEB UGM jalur SNMPTN mengingat persaingannya yang sangat ketat. Namun, di menit-menit terakhir pendaftaran, sang ayah mendorongnya mendaftar di fakultas tersebut.
“Awalnya, saya ingin mendaftar universitas lain, tetapi Papa saya meminta untuk tetap mendaftar di FEB UGM. Kalau tidak lolos, masih bisa mencoba yang lain,” kenang alumni Prodi Akuntansi angkatan 2021 ini.
Berhasil masuk FEB UGM tak lanjas menjadikan perjalanan Anin selalu mulus. Pengalaman yang selalu ia ingat dalam hidupnya adalah waktu pertama kali membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) di mana pada saat itu kondisi ekonomi keluarganya sedang sulit. Demi mendukung pendidikannya, orang tuanya bahkan harus menjual motor.
“Orang tua saya selalu mementingkan pendidikan bahkan menekankan bahwa pendidikan adalah satu-satunya kunci untuk mengubah nasib.”
Nasehat orang tuanya itu kian menguatkan tekad Anin untuk terus berjuang menggapai pendidikan. Ia pun berjuang dan berhasil mendapatkan Beasiswa Pendidikan Indonesia. Dengan beasiswa tersebut membantunya melanjutkan kuliah tanpa beban finansial yang berat.
Anin pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diraihnya. Tidak hanya menjalani kuliah, ia juga aktif mengikuti kompetisi. Sejak SMP, Anin memang sudah terbiasa dengan kompetisi. Ia pun bercita-cita melihat namanya terpampang sebagai siswa berprestasi, dan hal ini terus menjadi motivasi selama kuliah. Prestasi terbesarnya adalah meraih Juara 2 di Gadjah Mada Business Case Competition (GAMABCC) 2024, kompetisi internasional bergengsi di bidang bisnis.
Puteri pasangan Ranto Halasan Simbolon dan Laurentia Cilvia Dwi Pratanti ini semakin mantap mengembangkan minatnya di bidang keuangan. Ia aktif dalam organisasi Business Laboratory UGM yang menjadi wadah pelatihan mahasiswa yang mengikuti Kompetisi Bisnis Manajemen Kemendikbud (KBMK). Selain itu, ia juga terlibat dalam beberapa organisasi yang menempatkannya sebagai bendahara hingga koordinator fundraising, posisi yang semakin mengasah keterampilannya dalam bidang keuangan.
Tidak hanya itu, Anin juga mendapatkan pengalaman unik dalam berwirausaha. Hal tersebut ia peroleh saat bergabung dalam proyek pengembangan kewirausahaan yang mengembangkan produk kartu permainan edukatif bernama Cleocard yang memenangkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2022 silam.
“Saya belum pernah mengelola usaha, tetapi dari sini saya dapat belajar cara mengelola keuangan, produksi, hingga strategi pemasaran,” jelasnya.
Selain aktif dalam berbagai organisasi maupun proyek, Anin juga melakukan magang di berbagai tempat seperti di kantor pemerintahan, BUMN, hingga perusahaan swasta. Pengalaman ini memperkaya wawasannya dan membantunya lebih siap menghadapi tantangan profesional. Saat ini ia masih menjalani program magang di salah satu perusahaan big four accounting firm yaitu PwC sebagai auditor yang menangani tiga klien berbeda dengan tim yang beragam.
Anin mengaku beruntung bisa berkuliah di FEB UGM. Ada banyak nilai-nilai FEB yang membentuknya menjadi pribadi yang lebih matang. Ia merasakan betul nilai FEB UGM terutama objektivitas dan kesetaraan, mendorong untuk setiap mahasiswa saling menghargai tanpa memandang latar belakang.
“Berada dalam lingkungan yang penuh keberagaman, saya belajar untuk beradaptasi dan menjalin hubungan baik,” katanya.
Di akhir wawancara, Anin membagikan sejumlah tips bagi teman-temannya yang masih berjuang menyelesaikan pendidikan. Salah satu kunci utama menjadi pembelajar sukses adalah dengan melakukan pengelolaan waktu dengan baik. Lalu, memiliki tekad kuat dan pantang menyerah. Terakhir tak kalah penting adalah selalu bersyukur agar dapat menghadapi setiap tantangan dengan lebih tenang.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals: