
Keberadaan komunitas Fun Football FEB UGM pasti tidak asing bagi penghobi bola di lingkungan FEB UGM. Bukan sekadar main bola, komunitas menjadi tempat berkumpulnya para pecinta sepak bola tidak hanya bagi civitas akademika FEB dan UGM. Komunitas ini bukan sekadar olahraga, melainkan rumah bagi mereka yang menjadikan sepak bola sebagai ajang ekspresi diri sekaligus menumbuhkan talenta-talenta kampus.
Fun Football FEB UGM dibentuk tahun 2015 sebagai perkembangan dari permainan futsal. Komunitas ini lahir dari keinginan melanjutkan permainan futsal yang sempat vakum.
“Dulu sempat vakum dari dunia futsal setelah masa keemasan, lalu kami beralih ke lapangan besar. Dari situ, terbentuklah Fun Football,” kenang Tyas Cahyono, staf profesional FEB UGM yang menjadi salah satu penggerak Fun Football FEB UGM saat ini.
Menariknya, Fun Football FEB UGM tidak eksklusif. Komunitas ini terbuka bagi siapa saja mulai dari mahasiswa, dosen, staf profesional FEB, hingga tenaga kependidikan di lingkungan UGM. “Lewat sepak bola, kami bisa mengekspresikan apa yang kami miliki. Ini jadi media untuk menyalurkan keterampilan, terutama bagi yang memang hobi sepak bola,” lanjut Tyas.
Namun, perjalanan Fun Football FEB UGM tak selalu mulus. Minimnya fasilitas menjadi tantangan klasik yang dihadapi komunitas ini. Sebab, saat latihan mereka menggunakan satu-satunya fasilitas lapangan bola UGM yaitu Stadion Pancasila UGM. Oleh sebab itu, tidak heran jika mereka berharap suatu saat FEB UGM dapat memiliki stadion sendiri untuk mendukung kegiatan komunitas agar bisa berjalan lebih rutin dan terstruktur.
“Stadion di UGM pun hanya satu, jadi berebut. Latihan sebulan dua kali saja sudah bersyukur,” ungkapnya
Meski begitu, semangat para pemain muda tetap menyala. Komunitas ini bahkan menjadi tempat berkembangnya talenta muda. Ahid Faiqul, mahasiswa S1 Manajemen salah satunya yang kini rutin berlaga di berbagai kompetisi.
“Awalnya lihat kakak main bola, jadi tertarik. Sekarang malah jadi candu,” ujarnya.
Bermain di posisi sayap, Ahid kerap ikut turnamen seperti ajang kompetisi bola di tingkat universitas yaitu Porsenigama. Ia juga bahkan ikut berlaga membela PSIM U-17 hingga meraih runner-up di Piala Serafim 2022.
Selain ajang olahraga dan kompetisi, Fun Football FEB UGM juga menjadi wadah silaturahmi antar civitas akademika. Rahmad Khaidar, staf profesional yang mulai bergabung pertengahan 2022, merasakan langsung manfaatnya.
“Saya bisa kenal dengan banyak staf dari unit lain, dosen, juga mahasiswa. Ini jadi tempat stress release, hiburan saat pekerjaan sedang hectic,” tuturnya.
Meski sempat cedera dan harus ditangani fisioterapis, semangatnya tidak luntur. Bagi Rahmad, sepak bola di FEB UGM bukan sekadar olahraga.
“Ini adalah ruang yang mempertemukan lintas generasi, dari mahasiswa, dosen aktif, sampai dosen yang sudah purna tugas.”
Ke depan, mereka berharap kegiatan ini tidak hanya berlanjut, tetapi juga tumbuh berkembang dan kian inklusif. Dengan lebih banyak dukungan fasilitas dan jangkauan partisipasi yang semakin luas, Fun Football FEB UGM ingin menjadi wadah tempat semua elemen kampus bisa bertemu, bergerak, dan tumbuh bersama.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals