
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menerima kunjungan studi banding dari Tim Deteksi Plagiasi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya pada Kamis (17/4/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran dosen dan pengelola layanan deteksi plagiasi dari kedua institusi di Ruang Kelas P.5.3 Gedung Pertamina Tower FEB UGM.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Suyanto, S.E., M.B.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas kunjungan dari FMIPA Universitas Brawijaya. Kegiatan studi banding menjadi kesempatan baik untuk saling berbagi pengalaman dalam pengelolaan layanan akademik khususnya terkait deteksi plagiasi dan sebagai upaya penguatan budaya integritas akademik di lingkungan perguruan tinggi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi best practice terkait sistem layanan deteksi plagiasi sebagai alat bantu untuk menjaga integritas akademik. Harapannya dapat menjadi kesempatan yang baik untuk saling belajar dan bertukar pengalaman antar universitas,” ujar Suyanto.
Sementara Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Brawijaya, Prof. Chomsin Sulistya Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., mengungkapkan ketertarikannya terhadap sistem Sintesis dan mekanisme deteksi plagiasi terhadap karya tulis mahasiswa yang tersimpan di repositori UGM.
“Kami sangat tertarik dengan bagaimana sistem Sintesis ini dikembangkan untuk memudahkan proses pengecekan dan pendokumentasian. Selain itu, kami juga ingin mengetahui lebih dalam bagaimana sistem ini dapat membandingkan karya tugas akhir antar mahasiswa dan bagaimana hasil persentase plagiasinya bisa ditampilkan secara akurat,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut Koordinator Administrasi Perpustakaan dan Arsip FEB UGM, Maryatun, S.E., M.A., menjelaskan sejarah penggunaan sistem deteksi plagiasi di UGM. Awalnya, UGM menggunakan AIMOS (Academic Integrity Monitoring System), sebuah sistem pengecekan berbasis data karya ilmiah internal UGM. Selanjutnya, UGM berlangganan Turnitin dan iThenticate untuk pengecekan hasil karya ilmiah para mahasiswanya.
“Sejak 2019, FEB UGM menjadi pelopor dengan berlangganan 100 akun instruktur Turnitin karena adanya kebijakan bagi mahasiswa sebelum pendadaran wajib melakukan cek turnitin terhadap hasil karya tulisnya,” terangnya sembari menjelaskan pada tahun 2024 layanan ini dialihkan menjadi level universitas dan terpusat di Perpustakaan UGM.
Dalam kegiatan studi banding ini FEB UGM turut mempresentasikan aplikasi pengajuan uji Turnitin berbasis sistem informasi dari Sistem Informasi Terpadu FEB UGM atau Sintesis yang dikembangkan atas kerja sama tim akademik dan sistem informasi fakultas. Melalui sistem ini mahasiswa dapat mengajukan pengecekan mandiri pada karya tulis sebelum dilakukan uji similaritas.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals