
Dalam proses melamar pekerjaan, banyak fresh graduate yang masih mengalami kesulitan, terutama saat menyusun Curriculum Vitae (CV) dan menjalani wawancara kerja. Padahal, kedua tahapan ini merupakan komponen penting dalam proses rekrutmen yang dapat menentukan lolos tidaknya seseorang dalam mendapatkan pekerjaan. Menjawab tantangan ini, Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM mengadakan webinar bertajuk “Ace your Job Search: CV Writing and Interview Hacks” pada Kamis, 17 April 2025, secara daring melalui Zoom Meeting.
Cara Membuat CV yang Powerful
Maya Septriana, Career Coach and Consultant menjelaskan bahwa memiliki CV yang kuat dan stand out merupakan hal yang sangat penting karena dapat memberikan kesan pertama yang baik di mata rekruter. Ia pun membagikan beberapa tips dan saran untuk meningkatkan kekuatan CV lamaran dan menghadapi tahap wawancara dengan baik.
Sebelum membuat CV, pelamar harus terlebih dahulu menyiapkan daftar pencapaian, pengalaman, dan pendidikan yang relevan. Selain itu, untuk memudahkan dalam melamar ke berbagai pekerjaan, Maya menyarankan agar pelamar membuat master CV atau CV umum yang akan menjadi acuan utama dan dapat disesuaikan ketika melamar ke pekerjaan yang berbeda-beda.
Maya menjelaskan dalam membuat CV pun pelamar tidak boleh asal, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, rincian kontak yang dapat dihubungi harus jelas, hindari memasukkan detail alamat lengkap, menggunakan alamat email yang tidak profesional, atau mencantumkan banyak nomor, cukup cantumkan satu nomor saja.
Kedua, ringkasan profesional harus secara efektif menggambarkan diri pelamar. Ringkasan yang efektif adalah ringkasan yang tak hanya memperkenalkan diri pelamar, tetapi juga menjelaskan kemampuan, pencapaian, serta penghargaan yang dimiliki dan relevan dengan posisi yang dilamar. Hindari menggunakan kata-kata yang terlalu umum, kalimat berlebihan tanpa bukti (overclaim), serta menggunakan gaya tulisan dengan kata ganti orang pertama.
Ketiga, riwayat pendidikan sebaiknya hanya memuat hal-hal yang relevan seperti pendidikan atau sertifikasi terkait saja. Keempat, mencantumkan riwayat pekerjaan dengan menggunakan metode CAR (Challenge, Action, and Result) untuk menjelaskan pekerjaan dan dampak yang diberikan kepada organisasi selama bekerja di bullet point.
“Hindari hanya menulis deskripsi pekerjaan tanpa menunjukkan dampak atau kemampuan yang diperoleh,” terangnya.
Kelima, mencantumkan foto profesional, berlatar polos, dan menampilkan ekspresi yang ramah atau approachable. Dari segi desain, CV sebaiknya menggunakan jenis font yang mudah dibaca.
Selain itu pelamar diharapkan untuk selalu menyesuaikan isi CV dengan pekerjaan yang dilamar yaitu dengan dengan menyisipkan kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan, seperti problem solving, komunikatif, atau keterampilan teknis. Hal ini dapat meningkatkan peluang lolos dari tahap penyaringan awal. Lalu cantumkan pula kemampuan bahasa asing, seperti Bahasa Inggris maupun skor tes TOEFL/IELTS atau tes-tes formal lainnya.
Langkah Menghadapi Wawancara Kerja
Masih banyak yang beranggapan bahwa sesi wawancara menakutkan, padahal menurut Maya, pemikiran tersebut justru malah membuat pelamar merasa gugup dan takut. Oleh karena itu, pelamar perlu mengubah pemikiran bahwa wawancara itu tidak menakutkan, melainkan merupakan kesempatan emas bagi pelamar dan rekruter perusahaan untuk saling mengenal dan menilai.
Namun, persiapan sebelum proses wawancara tetap diperlukan. Hal penting yang perlu dilakukan adalah melakukan riset mengenai perusahaan yang dilamar terlebih dahulu, mulai dari profil perusahaan, visi dan misi, hingga produk atau layanan yang mereka tawarkan. Kemudian, jika wawancara dilakukan secara daring, pelamar juga dapat menyiapkan catatan kecil tentang hal-hal penting yang ingin disampaikan atau ditonjolkan. Setelah itu, pelamar dapat berlatih wawancara dengan berbicara di depan cermin maupun meminta bantuan teman. Latihan ini penting sebagai simulasi dan dapat meningkatkan kepercayaan diri pelamar.
Saat diminta memperkenalkan diri, usahakan menggunakan waktu maksimal tiga menit, lalu mulai dengan menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, lanjut dengan memperkenalkan latar belakang singkat, kemampuan, alasan cocok dengan posisi yang dilamar, serta alasan memilih posisi dan perusahaan tersebut.
Maya mengingatkan agar tidak terlalu kecewa jika tidak mendapatkan panggilan setelah wawancara. “Kalau tidak dipanggil setelah wawancara, jangan buat itu sebagai penentu nilai kalian. Ada banyak faktor yang mungkin membuat kalian gak diterima, bisa jadi karena overqualified, salary unmatch, dan hal-hal lainnya. Kita punya nilai sendiri dan harus percaya dengan itu,” pungkasnya.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals