• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Mengungkap Etika dan Tanggung Jawab di Balik Pemanfaatan AI di Dunia Akademik

  • Berita
  • 29 April 2025, 19.33
  • Oleh : shofihawa
Mengungkap Etika dan Tanggung Jawab di Balik Pemanfaatan AI di Dunia Akademik

Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) semakin tak terhindarkan, salah satunya dalam dunia akademik. Kehadiran AI apakah hanya menjadi sekedar alat bantu atau justru mengancam integritas akademik?

Dalam Podcast FEB UGM berjudul AI for Future Learning dalam episode Etika dan Tanggung Jawab AI dalam Akademik, Dosen Departemen Akuntansi FEB UGM, Ahmad Zaki, S.E., M.Acc., Ph.D., membahas lebih dalam soal etika dan tanggung jawab kecerdasan buatan dalam dunia akademik.

Zaki menyebutkan pemanfaatan AI seperti generative AI membawa dampak besar dalam meningkatkan efisiensi pekerjaan. Misalnya, dengan pemanfaatan AI dalam proses bisnis akuntansi menjadikan pencatatan jurnal transaksi yang biasanya membutuhkan waktu hampir satu jam untuk 100 transaksi kini bisa diselesaikan dalam hitungan detik. Selain itu, AI juga mampu merangkum analisis dari berbagai referensi dengan cepat dan mempercepat penyusunan laporan akademik.

Namun, di balik kemudahan tersebut muncul pertanyaan etis apakah hasil analisis yang dihasilkan mencerminkan kemampuan asli dari pengguna, terutama mahasiswa? Zaki menjelaskan bahwa dalam penggunaan AI membutuhkan kemampuan prompting yang baik yang tetap bergantung pada pengetahuan dasar penggunaannya.

“Meski efisien dan komprehensif, penggunaan AI tetap menjadi diskusi etis tergantung pendekatan yang digunakan, apakah menggunakan perspektif utilitarian (berbasis manfaat) atau pendekatan lainnya,” jelasnya.

Terkait etika, Zaki mengatakan bahwa aspek etika penting dalam penggunaan AI tergantung dari definisi dan pendekatan yang digunakan. Ia menyebutkan ada dua pendekatan yang sering digunakan dalam menimbang sebuah tindakan itu etis atau tidak dalam dunia bisnis. Pertama, pendekatan cost-benefit analysis yaitu tindakan dapat dinilai etis apabila manfaat positifnya lebih besar dibandingkan potensi dampak negatifnya. Kedua, pendekatan utilitarian approaches yaitu tindakan yang menghasilkan kebahagiaan atau kebaikan terbesar untuk sebanyak mungkin orang dengan menimbang efek moral dan kesejahteraan secara luas.

Ia mencontohkan praktik suap (bribery) dalam dunia bisnis. Meski dalam konteks tertentu, seseorang bisa saja mencoba membenarkan suap dengan alasan menghasilkan keuntungan. Namun, kebanyakan teoris utilitarian tetap menganggap suap sebagai tindakan tidak etis karena merusak integritas sistem, menimbulkan ketidakadilan, dan mencederai kepercayaan publik.

Lebih lanjut, Zaki menjelaskan dalam konteks bisnis, pendidikan, dan penelitian, pengguna AI perlu memperhatikan prinsip keotentikan karya. AI seharusnya digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti proses berpikir kritis dan pembelajaran.

“Analogi yang digunakan adalah seperti batik tulis dan batik printing. AI ibarat batik printing, yang mempercepat proses produksi, namun apresiasi terhadap karya otentik tetap penting,” ungkapnya.

Sebagai institusi pendidikan, FEB UGM berkomitmen menyiapkan calon pemimpin masa depan yang mampu memanfaatkan AI secara etis. Oleh sebab itu, Zaki menekankan pentingnya mengasah kemampuan critical thinking mahasiswa, bukan sekadar membatasi penggunaan AI.

“Hal ini dapat diwujudkan dengan merevisi metode pembelajaran, seperti mengutamakan diskusi studi kasus di kelas daripada tugas-tugas tertulis yang mudah dikerjakan AI,” tambahnya.

Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
SDG 4 SDG 8 SDG 9 SDG 10 SDG 16 SDG 17

Views: 1,306
Tags: SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 16: Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDGs

Related Posts

Apia Dewi Agustin

Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM

Wisuda Sabtu, 26 Juli 2025

Masih ingat dengan Apia Dewi Agustin? Namanya sempat mencuri perhatian publik beberapa waktu lalu karena kisah inspiratifnya. Gadis yang berasal dari sebuah pelosok desa di Kab.

Primastuti Indah Suryani

Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Membangun merek dan menjangkau konsumen kini tidak lagi mengandalkan promosi konvensional. Media sosial saat ini telah menjadi kanal utama dalam membentuk citra usaha. Melalui pelatihan bertema “Optimasi Sosial Media dengan Pembuatan Konten”, FEB UGM mendorong pelaku UMKM melakukan optimasi media sosial untuk dengan pengembanagn strategi konten yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan visibilitas UMKM.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM pada 17 Juli 2025 di FEB UGM ini menghadirkan Primastuti Indah Suryani, M.Si., M.M., selaku content creator dan digital marketing trainer.

Field Trip GSW 2025

GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Suara denting logam menggema di sebuah workshop kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta. Di atas landasan besi, lempengan perak ditempa perlahan oleh tangan-tangan terampil. Sementara di sudut lain asap patri mengepul halus, berpadu dengan aroma logam panas yang menguar di udara.

Pemandangan ini menjadi pengalaman berkesan bagi Ali Matough Ali Essa, mahasiswa University of Glasgow, Inggris.

Andar Danova L Goeltom

Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia

Berita Kamis, 24 Juli 2025

Perubahan besar tengah terjadi di industri pariwisata global. Wisatawan saat ini, terutama generasi muda dan wisatawan internasional, semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas perjalanan mereka.

Berita Terkini

  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025

Artikel Terkait

  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan