
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) sukses menyelenggarakan Partners’ Meeting dengan topik “Building Together: Collaborative Pathways to a Sustainable Future” pada Jumat (25/04/2025) di Ruang Auditorium Lantai 9, Gedung MM FEB UGM Jakarta. Acara ini dihadiri oleh pimpinan FEB UGM dan perwakilan universitas serta mitra strategis dari sektor industri, pemerintah, perbankan, NGO, dan lembaga internasional.
Penyelenggaraan Partners’ Meeting menjadi wadah untuk memperkuat kemitraan, menjajaki kerja sama baru dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta merancang program-program sinergis yang berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Pertemuan ini juga memberikan kesempatan bagi FEB UGM untuk memperoleh masukan dari para mitra. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi sarana memperkenalkan unit Research and Development for Societal Impact (RDSI) yang dibentuk pada tahun 2025 sebagai transformasi dari Pusat Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) yang sebelumnya berdiri sejak tahun 2010.
Dalam kesempatan tersebut mengundang Anggota Badan Supervisi OJK, Muhammad Edhie Purnawan, Ph.D., yang menyampaikan keynote speech berjudul Peran Jasa Keuangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Potensi Kolaborasi Industri dan Akademisi. Dalam paparannya, Edhie mengatakan bahwa sektor jasa keuangan telah membuktikan dirinya sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, melalui perannya dalam menjaga stabilitas makroekonomi, menyalurkan modal produktif, memperluas inklusi keuangan, dan mendukung agenda keberlanjutan. Capaian seperti pertumbuhan kredit 10,39%, tingkat inklusi keuangan 85%, dan emisi obligasi hijau Rp50 triliun pada 2024 mencerminkan ketahanan dan dinamisme sektor ini. Namun, tantangan seperti ketimpangan akses, literasi keuangan, risiko siber, dan ketidakpastian global menuntut inovasi dan kolaborasi yang lebih intensif.
Edhie menyampaikan potensi kolaborasi yang dapat dilakukan oleh industri dan akademisi. Kolaborasi antara FEB UGM dan mitra industri seperti perbankan, BUMN, auditor Big 4, dan FMCG adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi sektor jasa keuangan. Keberadaan Research Development for Societal Impact (RDSI), FEB UGM memiliki kapasitas untuk memimpin kemitraan ini. Adapun kolaborasi yang dapat dijalankan salah satunya adalah penelitian kolaboratif dapat menghasilkan solusi seperti model risiko berbasis AI, teknologi blockchain, dan kerangka pembiayaan hijau. Selanjutnya, pengembangan sumber daya manusia dengan merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan perbankan, BUMN, dan FMCG.
Berikutnya, kolaborasi dapat memperluas literasi keuangan melalui program pengabdian masyarakat. Lalu, mendorong penyusunan kebijakan berbasis bukti dengan menyediakan analisis untuk mendukung kebijakan OJK dan Kementerian Keuangan.
Ia pun merekomendasikan sejumlah langkah konkret untuk kolaborasi ke depan untuk FEB UGM dengan mitra industri. Beberapa diantaranya adalah menginisiasi forum kolaborasi keuangan berkelanjutan, mendorong riset kolaboratif dengan pendanaan bersama universitas dan industri, mendirikan pusat inovasi keuangan FEB UGM sebagai inkubator pengembangan strat up fintech, serta pengembangan akademi keuangan FEB UGM sebagai platform pelatihan bagi mahasiswa, profesional dan UMM,” paparnya.
“Sektor jasa keuangan adalah mesin penggerak perekonomian Indonesia, tetapi potensinya bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Dengan kehadiran Prof. Didi Achjari, dan para pemimpin FEB UGM, serta mitra strategis dari perbankan, BUMN, Big 4, dan FMCG, kita memiliki fondasi kuat untuk membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. FEB UGM, melalui RDSI dan program inovatifnya, siap memimpin transformasi ini,” paparnya.
Sementara, Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak. CA., memaparkan sejumlah inisiatif strategis FEB UGM dalam mendukung pencapaian SDGs. Beberapa inisiatif strategis dikembangkan utamanya untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan meningkatnya pengangguran akibat revolusi kecerdasan buatan.
“Kami berkomitmen melakukan inovasi kurikulum, di antaranya dengan mengintegrasikan isu keberlanjutan dan data analytics,” jelasnya.
Didi menyampaikan bahwa FEB UGM juga mendorong digitalisasi pendidikan melalui platform seperti MOOC, Sidek-Edu, dan Sidek-ERP. Selain itu, menjadikan penelitian kolaboratif sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan yang berbasis bukti.
Sementara itu, Lebih lanjut, Prof. Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D. memperkenalkan unit Research and Development for Societal Impact (RDSI) FEB UGM yang menjadi bentuk komitmen fakultas dalam menghadirkan kontribusi intelektual yang relevan dan berdampak bagi masyarakat serta dunia usaha dan industri.
“FEB UGM berkomitmen untuk menghadirkan kontribusi intelektual yang relevan, strategis, dan berdampak nyata bagi masyarakat dan dunia usaha dan dunia industri. RDSI memberikan layanan yang komprehensif, mulai dari riset dan kajian, pengembangan kapasitas kelembagaan dan human capital, serta bantuan teknis dan konsultasi dibidang akuntansi, ekonomi, dan manajemen,” tambah Gugup.
RDSI menjadi juga menjadi penyelenggara tes TOEFL dan brevet pajak. Selain itu, RDSI juga menyelenggarakan berbagai program berbasis kebutuhan klien untuk berbagai institusi, baik dari sektor swasta maupun publik, lembaga pemerintah, hingga lembaga internasional.
Sementara Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas (SPMRU) UGM, Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., turut menekankan pentingnya penguatan reputasi global yang harus diwujudkan melalui capaian konkret, seperti akreditasi internasional dari lembaga bereputasi tinggi dan pencapaian dalam perangkingan dunia.
“FEB UGM terus berupaya meningkatkan reputasi akademik melalui penguatan penelitian dasar yang menghasilkan pengetahuan baru, penelitian terapan untuk menjawab permasalahan nyata, serta inovasi pengajaran, termasuk pengembangan Massive Open Online Courses (MOOC) dan pemanfaatan teknologi berbasis AI,” jelasnya.
Indra juga menambahkan kontribusi alumni juga menjadi salah satu pilar penting dalam membangun reputasi karena memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Selain itu, penguatan reputasi juga dicapai melalui kolaborasi strategis dengan industri, mencakup kerja sama penelitian, program magang, dan konsultasi.
Penyelenggaraan Partners’ Meeting ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran kolaboratif antar pemangku kepentingan demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Melalui keterlibatan aktif dari para mitra, FEB UGM berharap dapat membangun jaringan sinergis yang berdampak positif bagi masyarakat dan dunia.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals