
Kemampuan berbicara di depan umum dan menyampaikan ide secara efektif merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai untuk mendukung kesuksesan di dunia akademik dan profesional. Praktisi komunikasi, Siwi Lungit membagikan wawasan dan pengalamannya dalam membangun kepercayaan diri saat public speaking dalam pelatihan softskill bertajuk “Speak Confidently to Achieve: Presentation Skill” yang berlangsung pada Jumat – Sabtu, 16-17 Mei 2025 di Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran Lantai 8, FEB UGM.
Dalam sesi yang digelar oleh Career and Student Development Unit (CSDU), Siwi menekankan bahwa berbicara di depan publik merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini berperan besar dalam membangun komunikasi yang kuat, baik verbal maupun non-verbal.
“Kemampuan berbicara di depan umum sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan kepemimpinan. Presentasi yang kuat mampu memperkuat pertumbuhan personal hingga memperkuat citra pribadi maupun organisasi,” jelasnya.
Siwi juga menjelaskan Teori Komunikasi dari Dr. Albert Mehrabian yang menjadi dasar dalam public speaking, yaitu visual, voice, dan verbal (3V) dengan aturan 7%, 38%, dan 55%. Aturan ini mengacu pada pembagian persentase dari masing-masing unsur public speaking. Audiens hanya menilai sekitar 7 persen dari isi yang disampaikan secara verbal, 38 persen dari nada dan intonasi suara, serta 55 persen dari penampilan visual. Visual memiliki kekuatan yang besar dalam keberhasilan public speaking.
Dalam sesi ini, Siwi turut membekali peserta dengan prinsip penting yang perlu diperhatikan ketika menyampaikan presentasi yang efektif.
“Pembicara yang baik harus memahami peran dan tanggung jawabnya dan mengenal audiens yang dihadapi. Selain itu, penguasaan materi menjadi kunci utama dengan alat bantu visual yang menarik untuk memperkuat pesan,” tambahnya,
Tak kalah penting, memperkuat bahasa tubuh, memperhatikan intonasi dan suara, serta menggunakan ekspresi wajah secara tepat dapat menjaga perhatian dan antusiasme audiens selama presentasi. Sebagai tambahan, Siwi juga memotivasi peserta untuk terus berlatih dan tetap percaya diri tampil di depan umum.
“Rasa percaya diri tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui latihan yang konsisten. Kalian bisa memulainya dengan menonton presentasi orang lain sebagai referensi dan mengambil kesempatan untuk tampil di hadapan umum sekecil apapun skala acaranya. Dengan begitu, secara perlahan kalian mampu mengatasi rasa takut dan lebih percaya diri,” pungkasnya.
Pelatihan soft skill ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan gagasan secara efektif dan percaya diri di berbagai situasi. Dengan bekal keterampilan presentasi yang kuat, mahasiswa diharapkan mampu berkomunikasi secara persuasif, membangun relasi yang positif, serta tampil meyakinkan baik di lingkungan akademik maupun profesional.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals