• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Komunitas Lokal Hadirkan Inovasi Lingkungan dan Pangan

  • Berita
  • 17 Juni 2025, 13.51
  • Oleh : shofihawa
Dwi Martuti Rahayu dan Fauzan Abdulah Munib berbagi cerita tentang inovasi pengolahan kakao dan sampah berkelanjutan dalam Sharing Sessions di FEB UGM.

Inovasi lokal yang berangkat dari kepedulian pada lingkungan dan masyarakat ternyata mampu menciptakan dampak global. Dua sosok inspiratif, Dwi Martuti Rahayu (Owner KTW Pawon Gendis) dan Fauzan Abdulah Munib, S.Hum (Co-Founder Daur Resik) membuktikan bahwa pemberdayaan komunitas tidak hanya bisa menciptakan produk berkualitas, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menghadapi krisis lingkungan dan pangan secara berkelanjutan.

Melalui sesi pertama Sharing Sessions Series yang digelar Bidang Kajian Microeconomics Dashboard  Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, keduanya menghadirkan cerita nyata tentang bagaimana perubahan besar dapat dimulai dari skala lokal, dengan kolaborasi dan komitmen sebagai kuncinya. Sharing Sessions Series #1yang berlangsung Rabu (28/05/2025) di FEB UGM ini mengangkat topik “Pembangunan Berbasis Komunitas: Pemberdayaan Komunitas dalam Pengolahan Sampah Berkelanjutan dan Pertanian Coklat Desa Wisata Banjarharjo”.

Dalam pemaparannya, Dwi membagikan kisah perjalanan berdirinya Wondis Cokelat.  Wondis Cokelat merupakan brand lokal yang awalnya berinovasi mengolah tanaman herbal pegagan (Centella asiatica) menjadi 47 jenis produk olahan.

“Pada tahun 2013, tanaman pegagan lebih familiar dikonsumsi langsung sebagai lalapan dan diolah menjadi peyek atau kripik. Saya mencoba untuk membudidayakan dan mengolah tanaman ini dengan berbagai olahan,” jelasnya.

Keberhasilan ini mendorongnya untuk mengembangkan produk lainnya. Ia pun mencoba mengolah kakao lokal dari Kulon Progo. Setahun kemudian, ia berhasil memproduksi kakao dari pegagan. Setelah melalu rangkaian proses, pada tahun 2017 lahirlah Wondis, singkatan dari Pawon Gendis yang merupakan nama Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menjadi cikal bakal brand tersebut.

“Wondis hadir untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional melalui penerapan olahan dan perkebunan kakao berkelanjutan sekaligus mewujudkan kesejahteraan bersama melalui pemberdayaan masyarakat Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar usaha pengolahan cokelat, Wondis berkembang sebagai gerakan terpadu yang mencakup pendampingan petani kakao, wisata edukasi (agro-eduwisata), kedai coklat yang menyajikan aneka menu berbasis kakao lokal, dan sanggar untuk anak-anak. Dwi menambahkan bahwa Wondis tak hanya berfokus pada aspek produksi, tetapi juga melakukan pemanfaatan optimal pada seluruh bagian tanaman kakao demi mendukung pertanian berkelanjutan.

Mereka memanfaatkan kulit buah kakao menjadi pakan ternak dan pupuk organik.  Sedangkan kulit cangkang kakao dibuat menjadi bahan pewarna alami untuk kain batik yang produknya telah sampai ke Jepang.

Sementara itu, Fauzan Abdulan Munib, S.Hum sebagai Co-Founder Daur Resik menyoroti tantangan pengelolaan sampah di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa 80 persen jenis sampah tidak diterima oleh industri maupun di tempat pembuangan akhir karena tidak bersifat sirkular.

“Sampah tidak sirkular itu ditolak oleh industri dan negara juga tidak peduli. Akibatnya, semakin terabaikan dan semakin kecil kemungkinan untuk dikelola. Padahal program CSR (Corporate Social Responsibility) seharusnya mewajibkan industri untuk bertanggung jawab sampai pada pengolahan akhir produknya,” jelas Fauzan.

Ia menerangkan bahwa bank sampah konvensional dapat menjadi solusi Hanya saja, bank sampah biasanya memerlukan tempat khusus, struktur pengurus, dan jadwal tertentu sehingga sistem ini kurang cocok untuk keluarga muda dengan kesibukan tinggi. Daur Resik hadir dengan solusi alternatif yang lebih fleksibel berupa layanan pengambilan sampah dari rumah, pemilahan hingga edukasi pengelolaan sampah.

“Dengan menggunakan pendekatan social entrepreneurship, kami tidak hanya peduli lingkungan, tapi juga menerapkan ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa Daur Resik bukan hanya soal daur ulang, tapi tentang membangun kesadaran. Daur Resik menerima sampah yang tidak sirkular dan  menjadikannya sirkular dengan bergerak ke prinsip 11R, salah satunya adalah riset.

“Kami bergerak dari potensi masyarakat yang sadar, bukan dari paksaan. Perubahan hanya bisa dimulai dari mereka yang peduli,” pungkas Fauzan.

Melalui kisah Dwi Martuti Rahayu dan Fauzan Abdulah Munib, peserta diajak untuk melihat bagaimana inovasi lokal dan kesadaran kolektif mampu menjadi solusi nyata atas tantangan lingkungan dan sosial masyarakat. Kegiatan Sharing Sessions Series #1 ini bukan hanya menjadi ruang berbagi inspirasi, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya kolaborasi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
SDGs: 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 17
SDG 1 SDG 2 SDG 4 SDG 5 SDG 8 SDG 9 SDG 10 SDG 11 SDG 15 SDG 16 SDG 17

Views: 533
Tags: SDG 1: Tanpa Kemiskinan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 11: Kota Dan Pemukiman Yang Berkelanjutan SDG 12: Konsumsi Dan Produksi Yang Bertanggung Jawab SDG 15: Ekosistem Daratan SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 2: Tanpa kelaparan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 5: Kesetaraan Gender SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDGs

Related Posts

Almayla Taorayudha

Mahasiswa FEB UGM Juara 1 Kompetisi Artikel Nasional LITERNUSIA 2025

Berita Rabu, 30 Juli 2025

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Almayla Taorayudha berhasil meraih Juara 1 dalam ajang National Article Competition LITERNUSIA 2025 yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya.

Pelatihan SIDEK ERP

FEB UGM Bekali UMKM DIY-Jateng Akuntansi Dasar dan SIDEK-ERP

Berita Selasa, 29 Juli 2025

Pencatatan keuangan yang akurat menjadi fondasi penting dalam pengelolaan bisnis yang sehat. Hal tersebut mengemuka dalam Pelatihan Dasar Menuju UMKM Unggul menyelenggarakan sesi pelatihan bertajuk Penggunaan Aplikasi SIDEK-ERP untuk Laporan Keuangan Dasar pada Rabu (16/7) lalu.

Pelatihan AI

Tingkatkan Kompetensi Digital, FEB UGM Gelar Pelatihan Kecerdasan Buatan Bagi Staf Profesional

Berita Selasa, 29 Juli 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan pelatihan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bagi staf profesional. Pelatihan ini diadakan sebagai bagian dari upaya pengembangan kompetensi sumber daya manusia di era transformasi digital.

closing and awarding

Diikuti 57 Mahasiswa Lintas Negara, Global Summer Week 2025 Resmi Ditutup

Berita Senin, 28 Juli 2025

Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai malam penutupan Global Summer Week (GSW) 2025 yang digelar di Amaranta Prambanan, Jum’at malam (25/07/2025). Setelah melalui dua pekan penuh pembelajaran, kolaborasi, dan pertukaran budaya, puluhan mahasiswa dari berbagai negara resmi mengakhiri perjalanan mereka dalam program bertema “Innovative Business Models for a Sustainable and Inclusive Future”.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, FEB UGM, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan penyelenggaraan GSW tahun ini.

Berita Terkini

  • Mahasiswa FEB UGM Juara 1 Kompetisi Artikel Nasional LITERNUSIA 2025
    Juli 30, 2025
  • FEB UGM Bekali UMKM DIY-Jateng Akuntansi Dasar dan SIDEK-ERP
    Juli 29, 2025
  • Tingkatkan Kompetensi Digital, FEB UGM Gelar Pelatihan Kecerdasan Buatan Bagi Staf Profesional
    Juli 29, 2025
  • Diikuti 57 Mahasiswa Lintas Negara, Global Summer Week 2025 Resmi Ditutup
    Juli 28, 2025
  • Mahasiswa Diajak Rancang Solusi Inovatif Melalui Design Thinking
    Juli 28, 2025

Artikel Terkait

  • Mahasiswa FEB UGM Juara 1 Kompetisi Artikel Nasional LITERNUSIA 2025
    Juli 30, 2025
  • FEB UGM Bekali UMKM DIY-Jateng Akuntansi Dasar dan SIDEK-ERP
    Juli 29, 2025
  • Tingkatkan Kompetensi Digital, FEB UGM Gelar Pelatihan Kecerdasan Buatan Bagi Staf Profesional
    Juli 29, 2025
  • Diikuti 57 Mahasiswa Lintas Negara, Global Summer Week 2025 Resmi Ditutup
    Juli 28, 2025
  • Mahasiswa Diajak Rancang Solusi Inovatif Melalui Design Thinking
    Juli 28, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan