
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menerima kunjungan benchmarking dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (FEB UMM) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (FEB UPNVJ) pada Jumat (13/6) di Ruang Rapat Kertanegara. Kunjungan ini berfokus pada diskusi mengenai pengembangan kurikulum, fasilitas, integrasi teknologi dalam pembelajaran, hingga pengelolaan program internasional pada program studi sarjana.
Perwakilan dari UPNVJ, Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS.,CPM., CIRR., menyampaikan bahwa pihaknya tengah merintis program kelas internasional di Prodi Akuntansi. Oleh sebab itu, dan ingin belajar dari pengalaman FEB UGM dalam pengelolaan program serupa.
“Kami ingin mempelajari proses pendirian program internasional di FEB khususnya di program studi Akuntansi termasuk perkembangan dan struktur pengelolaannya,” ujar Ketua Tim Pendirian Program Internasional FEB UPN Veteran Jakarta ini.
Hal serupa disampaikan oleh Drs. Adi Prasetyo, M.Si., Ak., CA, selaku Wakil Dekan II UMM yang tertarik menggali informasi mengenai program yang diselenggarakan, fasilitas yang tersedia, hingga kurikulum yang diterapkan di FEB UGM.
Kepala Global Relations and Mobility Office (GREAT) FEB UGM, Arizona Mustikarini, Ph.D, dalam kesempatan tersebut memperkenalkan program studi yang dimiliki FEB UGM. FEB UGM memiliki 14 program studi dari jenjang sarjana, magister hingga doktor yang berada di bawah tiga departemen yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Selain menjelaskan tentang program studi di FEB UGM, Arizona juga memaparkan tentang program pra-inkubasi bisnis lengkap dengan coaching, mentoring, dan hibah yang dimiliki FEB UGM. Beberapa bisnis mahasiswa telah berkembang dan beroperasi di lingkungan kampus, seperti kafe dan barista booth.
“Harapannya, diskusi ini dapat menginspirasi berbagai inovasi positif dalam pengembangan kurikulum, teknologi pembelajaran, dan internasionalisasi pendidikan di masing-masing institusi,” kata Arizona.
Sementara Ketua Program Studi Sarjana Akuntansi, Choirunnisa Arifa, S.E., M.Sc., Ph.D., Ak., CA., menjelaskan bahwa FEB UGM terus melakukan evaluasi kurikulum setiap tahun. Langkah tersebut dilakukan untuk merespons perubahan regulasi dan kebutuhan industri. Pada prodi akuntansi, salah satunya menghadirkan aspek AI dan teknologi serta sistem informasi dalam kurikulum pendidikannya.
“Kami mengintegrasikan teknologi melalui tujuh mata kuliah berbasis teknologi (ICT) dan aspek keberlanjutan mengacu standar International Education Standards (IES) dan IAI,” jelasnya.
Sekretaris Program Studi Sarjana Ilmu Ekonomi, Muhammad Ryan Sanjaya, S.E.,M.Int.Dev.Ec., Ph.D., menambahkan bahwa penggunaan AI di lingkungan kampus tetap diawasi melalui sistem deteksi otomatis. Jika ditemukan penggunaan berlebihan, mahasiswa akan dikenai peringatan hingga sanksi sesuai kebijakan akademik.
Ketua Program Studi Sarjana Manajemen, I Wayan Nuka Lantara, Ph.D., menyoroti pendekatan experiential learning yang diterapkan di prodi manajemen. Selain itu, di prodi manajemen juga menambahkan satu SKS untuk workshop keterampilan komunikasi seperti komunikasi pemasaran, negosiasi, dan kepemimpinan. Ini penting untuk membentuk kompetensi praktis mahasiswa.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals