
Bagi Anda yang bercita-cita menjadi akademisi dan peneliti, Program Magister Sains Akuntansi FEB UGM menawarkan berbagai keunggulan untuk mendukung perjalanan karier Anda. Melalui jalur fast track dari S1 ke S2 dan S2 ke S3, peluang beasiswa nasional, serta pengalaman global melalui program double degree, program ini menjadi pilihan tepat untuk mempercepat transformasi karier di dunia akademik maupun profesional.
Ketua Program Studi Magister Sains Akuntansi Fu’ad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA.,menjelaskan bahwa program ini dibangun dengan penekanan kuat pada metodologi penelitian, penguatan teori, dan kemampuan riset yang diarahkan hingga publikasi ilmiah.
“Program ini secara penuh diciptakan untuk membentuk lulusan sebagai peneliti, konsultan profesional, dan tentu saja, pemimpin yang memiliki dasar akademik yang kuat,” ujarnya dalam FEB Overview Edisi Magister Sains Akuntansi: Membangun Pemimpin, Peneliti dan Profesional Masa Depan yang ditayangkan melalui kanal Youtube FEB UGM belum lama ini.
Fuad menjelaskan program Msi Akuntansi juga telah terakreditasi Unggul dari LAMEMBA di tingkat nasional. Sementara di tingkat global, program ini juga telah terakreditasi AACSB yang menempatkan FEB UGM dalam jajaran 6 % sekolah bisnis terbaik dunia.
Lebih lanjut Fuad menyampaikan sejak 2023 Msi Akuntansi FEB UGM membuka konsentrasi baru di bidang Sains Data dan Artificial Intelligence (AI). Pembukaan konsentrasi ini sebagai respon terhadap kebutuhan industri akan tenaga ahli akuntansi yang melek teknologi. Selain konsentrasi tersebut, program ini juga menawarkan konsentrasi akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi sektor publik, dan pengauditan.
Program ini juga menyediakan skema fast track dari jenjang S1 ke S2 yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan keduanya dalam 4,5 tahun hingga 5 tahun. Mahasiswa yang mengambil jalur ini diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah magister sejak semester tujuh. Tak hanya itu, MSi Akuntansi FEB UGM juga menawarkan program fast track dari jenjang S2 ke S3 yang dirancang dalam skema 1,5 tahun S2 dan tiga tahun S3.
Fuad menambahkan program MSi Akuntansi memiliki skema double degree dengan University of Glasgow di Inggris. Mahasiswa akan menempuh satu tahun studi di UGM dan satu tahun di Glasgow. Program ini masuk dalam daftar pendanaan LPDP dan seluruh biaya pendidikan ditanggung penuh.
Apia Dewi Agustin, mahasiswa program fast track dari jenjang S2 ke S3 yang juga merupakan penerima beasiswa Magister-Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Kemendikbud Ristek, membagikan pengalamannya. Sejak awal, Apia telah menata langkah akademiknya dengan serius dan terencana.
“Saya merasa performa akademik harus dijaga sejak S1. Kalau memang punya niat untuk jadi akademisi, prosesnya harus dicicil sejak awal, termasuk mulai tertarik pada riset dan mencari promotor yang sesuai minat,” ungkapnya.
Ia menjelaskan proses seleksi beasiswa PMDSU cukup panjang mulai dari seleksi promotor, seleksi prodi, seleksi universitas, hingga seleksi tingkat kementerian. Di luar itu, mahasiswa juga harus melalui serangkaian tes termasuk TOEFL, tes tertulis, dan wawancara.
Apia mengakui bahwa tantangan program fast track cukup tinggi karena beban akademiknya padat dan berfokus pada penelitian. Di tahun pertama, mahasiswa umumnya dibekali dengan teori lanjutan dan metode riset. Memasuki semester tiga, fokus beralih ke penulisan tesis, mata kuliah pendamping tesis, serta workshop publikasi. Beruntungnya, mahasiswa juga dibekali dengan dukungan thesis coaching, pelatihan analisis data, hingga dukungan pendanaan mengikuti konferensi internasional.
“Yang paling penting adalah resilience. Karena prosesnya cepat dan padat, kita harus bisa adaptif dan tetap terbuka belajar banyak hal dalam waktu singkat,” tutupnya.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals