
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Acara ini menjadi wadah penting untuk memberikan pemahaman terkait aspek akademik, psikologis, maupun keuangan, agar mahasiswa dapat menjalani studi dengan baik hingga tuntas
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D., menyampaikan penyelenggaraan kegiatan ini tidak sekedar ajang sosialisasi, tetapi menjadi ruang berbagi pengalaman. Ia menyebutkan bahwa FEB UGM berupaya untuk mendukung seluruh mahasiswanya dapat menyelesaikan studi dengan baik, termasuk penerima beasiswa KIP-K.
“FEB UGM berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi semua mahasiswa, tanpa memandang golongan Uang Kuliah Tunggal (UKT),” ucapnya, Sabtu (20/09/2025) dalam kegiatan FEBinvinity: Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP-K di Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM.
Bayu menambahkan seluruh pengelola program studi juga siap membantu mahasiswa jika menemui kendala dalam proses perkuliahan. FEB UGM juga berkomitmen untuk membantu mahasiswa yang mengalami kebutuhan mendesak, khususnya saat jadwal pencairan KIP-K belum turun. Bagi mahasiswa Untuk itu, mahasiswa dipersilakan menghubungi Unit CSDU (Career and Student Development Unit) guna mendapatkan bantuan.
Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan FEB UGM, Wieda Herdiana, S.S., M.Sc., memberikan penjelasan bahwa beasiswa KIPK-K berlaku pada semester 1–8. Sementara bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan studi di semester 9-10, mahasiwa akan dikenakan UKT. Kendati begitu, mahasiswa akan diberikan keringanan berupa potongan UKT 50% dengan syarat telah mengambil skripsi dan maksimal 6 SKS mata kuliah teori. Evaluasi studi juga akan dilakukan pada semester 4 dan 8 untuk menilai kelulusan mata kuliah, serta mengingatkan mahasiswa mengenai kewajiban melapor setiap semester sebagai bagian dari aktivasi status akademik.
Lebih lanjut, Wieda menekankan pentingnya persiapan tugas akhir sejak dini serta mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan berbagai peluang pengembangan diri yang disediakan FEB UGM, mulai dari kegiatan magang untuk mahasiswa S1 Akuntansi dan Ilmu Ekonomi hingga program kepemimpinan untuk S1 Manajemen yang dapat dikonsultasikan dengan tim akademik. Selama menjalani studi, mahasiswa juga diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas kampus, mengikuti bimbingan akademik, serta rajin mengecek kurikulum dan syarat kelulusan.
Dalam kesempatan tersebut turut disampaikan materi tentang dasar hukum pemberian KIP Kuliah, skema penerimaan, serta kewajiban dan hak mahasiswa penerimanya oleh perwakilan dari Direktorat Kemahasiswaan UGM. Selain itu, mahasiswa diajak untuk lebih bijak dalam mengelola dana KIP-K. Tips budgeting, pengaturan biaya hidup, hingga strategi hidup hemat namun tetap nyaman turut disampaikan agar mahasiswa dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.
Sementara Apia Dewi Agustin, salah satu mahasiswa penerima beasiswa KIP-K, menyampaikan kisah inspiratifnya. Gadis asal Magetan ini mengaku tidak pernah membayangkan sebelumnya dapat berkuliah di UGM apalagi berkesempatan untuk berbagi pengalaman di forum seperti ini. Dengan tema “Keterbatasan yang Tidak Pernah Membatasi,” Apia menekankan bahwa setiap orang memiliki keterbatasan masing-masing, namun hanya mereka yang berani melampauinya yang akan menemukan kemungkinan tanpa batas. Pesan ini menjadi pengingat sekaligus motivasi bagi seluruh peserta bahwa keterbatasan bukanlah akhir, melainkan pintu menuju peluang baru.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals