Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui berbagai inisiatif ramah lingkungan. Salah satu langkah nyata yang saat ini tengah dilakukan adalah pembangunan 17 sumur resapan di area kampus, terdiri atas 10 sumur resapan di Plaza FEB untuk menampung air hujan yang jatuh di halaman dan 7 sumur resapan yang terhubung dengan talang air gedung-gedung FEB yang menampung pembuangan air hujan dan air dari pendingin ruangan. Pembuatan sumur resapan kedepan juga akan diperluas ke berbagai Prodi di lingkungan FEB.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., CA., menjelaskan bahwa pembangunan sumur resapan merupakan langkah strategis untuk konservasi air.
“Program ini menjadi bagian dari semangat “FEB Menabung Air”, yakni mengembalikan air hujan dan air hasil proses pendinginan ruangan ke tanah sebagai bentuk tanggung jawab ekologis dan kontribusi nyata terhadap pelestarian sumber daya air di kawasan kampus,“ jelasnya, Jum’at (24/10/2025) dii FEB UGM.
Didi menyebutkan pembangunan sumur resapan ini juga merupakan bentuk dukungan FEB UGM terhadap program Kampus Hijau UGM (Green Campus) yang berfokus pada efisiensi sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
“Kami ingin menjadikan lingkungan kampus FEB bukan hanya nyaman untuk belajar dan bekerja, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap keberlanjutan lingkungan. Sumur resapan ini adalah investasi ekologis jangka panjang bagi kampus dan masyarakat,” tambahnya.
Selain mengurangi potensi genangan air dan banjir di saat musim hujan, Didi mengatakan bahwa keberadaan sumur resapan juga berfungsi menjaga kestabilan cadangan air tanah serta membantu proses penyerapan air secara alami. Sebelumnya, ketika hujan dalam waktu lama air hujan dari utara dan dari FEB mengalir ke selatan sehingga Boulevard dan Bunderan UGM terkadang kebanjiran. Dengan upaya ini diharapkan FEB meminimalkan kontribusi air permukaan yang mengalir ke selatan sekaligus meningkatkan cadangan air tanah. Melalui program “Menabung Air”, FEB UGM berharap dapat menginspirasi sivitas akademika dan masyarakat luas untuk berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, dimulai dari langkah-langkah sederhana namun berdampak besar seperti konservasi air
“Kami percaya, menjaga bumi bisa dimulai dari halaman sendiri. Menabung air adalah bentuk sederhana namun bermakna untuk masa depan yang lebih hijau,” ucapnya.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum





