Inovasi Merupakan Hal Penting Dalam Menciptakan Sebuah Karya
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2271
PT Pegadaian (Persero) merupakan lembaga pegadaian pertama di Indonesia yang telah berdiri selama 116 tahun sejak 1901. Dengan perjalanan yang sangat panjang, PT Pegadaian menerapkan inovasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan dalam melayani masyarakat. Sosialisasi juga kian dilakukan dengan mendatangi berbagai tempat agar masyarakat memahami produk-produk yang dimiliki Pegadaian. Salah satunya, Pegadaian Goes to Campus 2017 yang diadakan untuk sivitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM pada Jumat (3/11).
Pegadaian Goes to Campus 2017 yang dilaksanakan di Auditorium Djarum Foundation lantai 6 Pertamina Tower FEB UGM pukul 14.00. Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FEB UGM. Sambutan kedua disampaikan oleh H. Mulyono selaku Pimpinan Wilayah Pegadaian XI Semarang. Beliau mengatakan bahwa produk tabungan emas yang dikeluarkan Pegadaian merupakan bentuk investasi, khususnya menyasar pada kalangan menengah ke bawah. Terakhir, sambutan diisi oleh Muh. Bakrie sebagai perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bakrie menyampaikan tugas OJK terhadap PT Pegadaian, yaitu mengawasi agar PT Pegadaian mengikuti aturan yang ditentukan. Maka dari itu, Pegadaian Goes to Campus datang bersama Otoritas Jasa Keuangan, Inklusi Keuangan, dan Sahabat Pegadaian dan dihadiri Harsono, Dr., M.Sc. selaku Dosen FEB UGM dan Haris dari Kantor Pusat Pegadaian.
Mushonif, Deputi Bisnis PT Pegadaian (Persero) Area Jogja menerangkan visi, misi, sejarah, produk, dan kedudukan Pegadaian dalam BUMN. "Pegadaian didirikan dengan beberapa tujuan dan yang jelas untuk memberikan penghasilan kepada sumber pendapatan negara, serta kemanfaatan umum," tutur Mushonif. Sosialisasi tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab yang diikuti oleh antusiasme mahasiswa dari beragam latar belakang.
Seminar yang menjadi puncak Pegadaian Goes to Campus 2017 dipandu oleh Dewi Wulansari, SE., M. Sc. Dosen FEB UGM yang bertindak sebagai moderator. Dewi mempersilakan kedua pembicara maju dan membacakan Curriculum Vitae mereka. Pembicara tersebut adalah Malik Khidir, seorang CEO Stechoq Robotika Indonesia dan Yunita, seorang Direktur Sumber Daya Masyarakat & Pemilik Sambal Layah. Selama sesi pertama, Malik Khidir lulusan Fakultas MIPA UGM memberikan beberapa tips untuk para calon inovator dengan penuh semangat. Ada lima (5) langkah yang Malik terangkan: 1/5 Niat, 2/5 Mulailah berkarya, 3/5 Ide berkarya, 4/5 Sampaikan karyamu pada dunia, dan 5/5 Berjamaah dalam berkarya. Malik juga berterima kasih kepada Pegadaian karena telah membantunya mewujudkan impian. Sesudahnya, Yunita melanjutkan seminar pada sesi dua dan menjelaskan perjalanan beliau saat mendirikan Sambal Layah.
Dewi menyimpulkan hasil seminar dari kedua pembicara bahwa hal yang paling penting dalam menciptakan karya, yakni inovasi. Lalu, dia membuka sesi tanya jawab kepada tiga penanya. Tidak ketinggalan, semua penanya dari sesi sosialisasi dan seminar berhak menerima hadiah dari Pegadaian. Pemenang posting di Instagram sejumlah dua orang pun memperoleh hadiah. Mulyono sempat menyampaikan satu dua kata penutup sebelum akhirnya foto bersama dilakukan dan Pegadaian Goes to Campus 2017 resmi berakhir.
Sumber: Santini/FEB