• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Generasi Muda Didorong Gerakkan Ekonomi Sirkular

  • Berita
  • 21 Juli 2025, 15.45
  • Oleh : shofihawa
Prof Lerwen Liu

Pakar Kewirausahaan dan Ekonomi Sirkular dari Nanyang Technological University Singapura, Prof. Lerwen Liu mendorong generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam mendukung keberlanjutan khususnya ekonomi sirkular. Pesan tersebut disampaikan pada saat sesi pemaparannya yang berjudul “Can Young People Drive Circular Economy Transition? Empowering the next generation to rebuild our relationship with Nature” pada hari ketiga Global Summer Week, Rabu (16/7). 

Ia membuka kelas dengan mengajak peserta mendefinisikan “sustainability” sesuai dengan perspektif dan pengalaman mereka. Beberapa pandangan yang muncul dari hasil diskusi tersebut adalah pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan masa depan; penyeimbangan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi; relasi dengan kesehatan, kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Melalui hasil diskusi ini, ia menekankan pentingnya empati terhadap dampak ekologis.

“Sekarang kalian semua memiliki baterai di perangkat elektronik kalian. Semua itu berasal dari tambang yang diambil dari bumi. Untuk mengambil itu, kita harus melakukan deforestasi dengan menebangi hutan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Liu menjelaskan bahwa makanan menyumbang lebih dari seperempat emisi global dan pertanian memiliki andil yang besar dalam hal ini. Data Food and Agriculture Organization of United Nations (FAO) mencatat sektor pertanian menjadi penyumbang jejak karbon nomor tiga terbesar dengan mengambil 70% air tawar di bumi. Begitu pula, eutrofikasi karena adanya penggunaan pupuk kimia, pestisidan dan semua bahan kimia yang dipakai dalam pertanian.

“Banyak contoh dari masyarakat kita yang membuang nasi hanya karena sudah dingin dan hanya akan menjadi limbah,” lanjutnya.

Ia menjelaskan proses produksi beras yang menunjukkan tingginya tingkat kehilangan sepanjang rantai pasok beras sekitar 5,65% di lahan pertanian. Lalu sebanyak 2,65% saat penyimpanan, 3,6% saat penggilingan, dan 1% dalam proses distribusi.

“Setelah melewati proses penggilingan dan distribusi, sebagian beras akhirnya membusuk atau kedaluwarsa sebelum dikonsumsi. Ini menandakan pentingnya pendekatan circular economy untuk mengelola limbah pertanian dan memaksimalkan pemanfaatan sisa hasil panen,” ungkapnya.

Liu pun menawarkan solusi untuk memikirkan value chain dari tahap awal yaitu ekstrasi sumber daya, proses produksi, sampai menjadi makanan, hingga akhirnya menjadi sampah.

“Circular economy itu dari ujung ke ujung. Proses produksi beras menghasilkan residu yang dianggap limbah seperti jerami padi, sekam, dan dedak. Padahal, dari sudut pandang ilmuwan, ada kandungan selulosa, lignin, dan silika. Kalau kamu pengusaha, kamu lihat ini sebagai peluang bisnis. Kalau kamu insinyur, kamu bisa mengolahnya jadi bahan bangunan, kemasan, atau bahkan sumber energi,” jelasnya.

Ia kembali menegaskan bahwa semua solusi ini akan bergantung pada akses terhadap teknologi, pengetahuan petani, dan investasi serta dukungan sistem dari pemerintah. Misalnya, tidak sedikit petani di Asia yang membakar sisa-sisa pertanian bukan karena tidak peduli lingkungan, tetapi keterbatasan teknologi dan dana. 

Menurutnya, perencanaan produksi pangan yang lebih baik, penggunaan limbah secara bijak, teknologi tepat guna untuk petani, intervensi kebijakan, termasuk dukungan subsidi dari pemerintah dan swasta perlu dilakukan untuk mewujudkan ekonomi sirkular. Hal penting lainnya juga dapat diterapkan oleh konsumen mulai dari hal kecil seperti membawa botol minum sendiri, tas belanja, dan mengurangi belanja impulsif. Manusia dapat mempercepat proses pemulihan bumi melalui green growth dengan menggunakan modal, teknologi, dan pengetahuan yang dimiliki manusia.

Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
SDG 1 SDG 2 SDG 4 SDG 5 SDG 6 SDG 7 SDG 8 SDG 9 SDG 10 SDG 11 SDG 12 SDG 13 SDG 14 SDG 15 SDG 17

Views: 99
Tags: SDG 1: Tanpa Kemiskinan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 11: Kota Dan Pemukiman Yang Berkelanjutan SDG 12: Konsumsi Dan Produksi Yang Bertanggung Jawab SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim SDG 14: Ekosistem Lautan SDG 15: Ekosistem Daratan SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 2: Tanpa kelaparan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 5: Kesetaraan Gender SDG 6: Air Bersih Dan Sanitasi Layak SDG 7: Energi Bersih Dan Terjangkau SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDGs

Related Posts

Bimo Wijayanto

Dirjen Pajak Imbau Generasi Muda Gunakan AI Secara Cerdas dan Berintegritas

Berita Jumat, 15 Agustus 2025

Integritas menjadi fondasi utama dalam memanfaatkan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI) di era digital saat ini. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Bimo Wijayanto, S.E., Ak., M.B.A., Ph.D., dalam sesi bertajuk “Menggunakan AI Secara Cerdas dan Berintegritas: Mempersiapkan Mahasiswa sebagai Generasi Transparan di Era Digital Pajak dan Keuangan” di hadapan mahasiswa baru.

Dalam Sesi Inspiring Person  yang merupakan rangkaian Pionir Simfoni 2025 pada Rabu (6/8) di Plaza FEB UGM Bimo memulai dengan refleksi masa kuliahnya pada 30 tahun lalu.

Ali Alexander

Mahasiswa FEB UGM Juara 1 di International Stock Portfolio Analysis Competition 2025

Prestasi Jumat, 15 Agustus 2025

Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Ali Alexander berhasil mencatatkan prestasi di ajang International Stock Portfolio Analysis Competition 2025.

Widya Paramita

Riset FEB UGM: 87% UMKM Belum Adopsi Bisnis Hijau

Berita Kamis, 14 Agustus 2025

Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang selama ini menopang lebih dari separuh perekonomian Indonesia masih  menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju praktik bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Azellia Alma Shafira

Pentingnya Membangun Mindset Bisnis Sejak Dini

Berita Rabu, 13 Agustus 2025

Bisnis yang sukses jarang lahir dari keberuntungan semata. Ia dibangun dari perencanaan yang matang, peta strategi yang jelas, dan kemampuan membaca risiko.

Berita Terkini

  • Dirjen Pajak Imbau Generasi Muda Gunakan AI Secara Cerdas dan Berintegritas
    15 Agustus, 2025
  • Mahasiswa FEB UGM Juara 1 di International Stock Portfolio Analysis Competition 2025
    15 Agustus, 2025
  • Riset FEB UGM: 87% UMKM Belum Adopsi Bisnis Hijau
    14 Agustus, 2025
  • Pentingnya Membangun Mindset Bisnis Sejak Dini
    13 Agustus, 2025
  • Tim FEB UGM Juara 2 di Kompetisi Bisnis ASCEND 2025
    13 Agustus, 2025

Artikel Terkait

  • Dirjen Pajak Imbau Generasi Muda Gunakan AI Secara Cerdas dan Berintegritas
    15 Agustus, 2025
  • Mahasiswa FEB UGM Juara 1 di International Stock Portfolio Analysis Competition 2025
    15 Agustus, 2025
  • Riset FEB UGM: 87% UMKM Belum Adopsi Bisnis Hijau
    14 Agustus, 2025
  • Pentingnya Membangun Mindset Bisnis Sejak Dini
    13 Agustus, 2025
  • Tim FEB UGM Juara 2 di Kompetisi Bisnis ASCEND 2025
    13 Agustus, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan