• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Pererat Kerjasama, FEB UGM dan Lee Kong Chian School of Business SMU Gelar Seminar dan Kunjungan Industri

  • Berita
  • 28 Juni 2019, 14.51
  • Oleh : Admin
SMU Visit 2019

Pada Rabu dan Kamis, 26-27 Juni 2019, 15 delegasi dari Lee Kong Chian School of Business, Singapore Management University (LKCBS SMU) yang dipimpin oleh Prof Tan Chin Tiong, Senior Advisor to President dan Prof Gerry George, Dekan LKCBS SMU melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempererat kerjasama akademik antara kedua belah pihak. Kunjungan tersebut juga dimaksudkan sebagai brainstorming untuk kegiatan-kegiatan akademik selanjutnya yang diharapkan akan dapat lebih memberikan dampak bagi masyarakat, seperti yang disampaikan oleh Dekan FEB UGM, Eko Suwardi, M.Sc., PhD. ketika membuka acara sekaligus memberikan ucapan selamat datang. Kunjungan yang berlangsung selama dua hari tersebut terdiri atas seminar dengan tema “The Latest Indonesian Economics and Development dan kunjungan industri”. Seminar berlangsung selama dua jam tersebut menghadirkan tiga orang dosen FEB UGM yaitu Singgih Wijayana, Ph.D. (Departemen Akuntansi), Boyke R. Purnomo, Ph.D., CFP. (Departemen Manajemen), dan Sekar Utami Setiastuti, Ph.D. (Departemen Ilmu Ekonomi).

Sesi pertama adalah penyampaian diskusi mengenai perkembangan terkini pemanfaatan IFRS di Indonesia oleh Singgih Wijayana, Ph.D. Singgih menjelaskan bahwa laporan keuangan IFRS berawal dari krisis ekonomi global yang berlangsung pada tahun 2008 hingga 2009. Dengan tujuan mempromosikan stabilitas keuangan internasional, para pemimpin negara-negara G20 bertemu secara teratur untuk membahas kebijakan untuk memperkuat ekonomi global dan meningkatkan regulasi keuangan. Selain itu, laporan keuangan IFRS yang berkualitas tinggi ini dianggap dapat mendorong aliran modal lintas negara, meningkatkan efisiensi pasar modal, dan mengurangi biaya modal. Tantangan yang muncul akibat implementasi IFRS saat ini utamanya adalah bahasa, biaya persiapan, pelaksanaan, dan tanggung jawab ekonomi. Singgih memberi contoh kasus pada penerapan perusahaan telecommunication tower. Lima perusahaan yang menjadi 82% pangsa pasar bisnis telecommunication tower di Indonesia telah terdaftar secara publik. Mereka mengakui telecommunication tower sebagai investment property (PSAK13 / IAS40), sedangkan perusahaan yang tersisa yairtu 18% bisnis telecommunication tower dimiliki oleh perusahaan kecil dan tidak terdaftar untuk umum. Mereka mengakui telecommunication tower sebagai Property, Plant, and Equipment (PSAK 16 / IAS16).

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan tajuk “Ekonomi Kreatif Indonesia: Pengembangan, Dinamika, dan Tantangannya” oleh Boyke R. Purnomo, Ph.D., CFP. Boyke menuturkan saat ini meskipun klasifikasi dan inisiatif kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat, implementasi di tingkat daerah dapat dibuat berbeda. Hal ini dikarenakan beberapa pemerintah daerah menafsirkan industri kreatif sebagai ekonomi berbasis budaya dan fokus pada pelestarian budaya seperti contoh pada Kota Yogyakarta dan Surakarta, sedangkan Kota-kota lain menafsirkan industri kreatif sebagai sektor ekonomi berbasis pengetahuan dan teknologi dan fokus pada inovasi dan pembelajaran pengetahuan, seperti halnya Kota Bandung dan Cimahi. Saat ini, terdapat 16 sub sektor potensial untuk digerakkan. Dari sektor-sektor tersebut yang telah berkembang hingga ke pasar ekspor secara signifikan adalah sub sektor yaitu culinary, fashion, dan craft. Boyke mengatakan, ada tiga pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi perbedaan interpretasi tersebut. Pertama, a top-down approach, yang telah dilaksanakan terutama dipengaruhi oleh inisiatif nasional dan provinsi melalui “proyek percontohan kota kreatif” seperti di Yogyakarta dan city branding strategy atau di Cimahi. Kedua, a bottom-up approach, yang telah diterapkan di Bandung, dimana komunitas kreatif memainkan peran yang lebih aktif dalam memprakarsai dan mengembangkan industri-industri ini melalui acara dan festival. Terakhir, a mixed approach, Boyke mengambil contoh di Kota Surakarta, kolaborasi telah dilakukan dengan baik melalui program bantuan pemerintah ataupun inisiatif dari masyarakat. Menurutnya, tantangan Indonesia dalam menghadapi ekonomi kreatif yaitu perkembangan yang tidak merata dalam seluruh sub sektor, perkembangan yang tidak merata dalam provinsi, keterbatasan akses keuangan dan modal, memperluas pasar ke pasar luar negeri, serta tingkat pendidikan yang relatif rendah.

Hari kedua, Kamis, 27 Juni 2019, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan kunjungan industri. Perusahaan pertama yang dikunjungi adalah Otazen, sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak di industri export furniture yang berlokasi di Klaten. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh pemilik Otazen, Mr. David Casademon. Pertanyaan seputar strategi bisnis, pemilihan lokasi, operasional, dan SDM mengemuka dan menjadi diskusi yang hidup selama kurang lebih 1.5 jam. Presentasi dari Otazen dilanjutkan dengan touring pabrik. Pertanyaan yang sama disampaikan ketika delegasi berkesempatan mengunjungi Bucini, sebuah industri pengolahan kulit kualitas ekspor yang berlokasi di Berbah. Perusahaan terakhir yang dikunjungi adalah PT Aino. Anak perusahaan PT Gama Multi Usaha Mandiri (GMUM) ini menjadi pilihan untuk dikunjungi karena bentuk industrinya yang berbeda dengan dua perusahaan sebelumnya selain karena kecenderungan start-up business yang sedang naik daun beberapa tahun belakangan ini. Delegasi tertarik dengan materi yang disampaikan oleh perwakilan dari PT Aino yang sebagian besar adalah milenial, sehingga diskusi terutama terkait strategi yang digunakan PT Aino untuk bisa berkompetisi dengan start-up sejenis menjadi pembahasan yang menarik. Delegasi juga diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses bisnis dan beberapa prototype yang dikembangkan oleh PT Aino.

Sumber: Sony Budiarso/OIA FEB UGM

Views: 133

Related Posts

Apia Dewi Agustin

Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM

Wisuda Sabtu, 26 Juli 2025

Masih ingat dengan Apia Dewi Agustin? Namanya sempat mencuri perhatian publik beberapa waktu lalu karena kisah inspiratifnya. Gadis yang berasal dari sebuah pelosok desa di Kab.

Primastuti Indah Suryani

Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Membangun merek dan menjangkau konsumen kini tidak lagi mengandalkan promosi konvensional. Media sosial saat ini telah menjadi kanal utama dalam membentuk citra usaha. Melalui pelatihan bertema “Optimasi Sosial Media dengan Pembuatan Konten”, FEB UGM mendorong pelaku UMKM melakukan optimasi media sosial untuk dengan pengembanagn strategi konten yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan visibilitas UMKM.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM pada 17 Juli 2025 di FEB UGM ini menghadirkan Primastuti Indah Suryani, M.Si., M.M., selaku content creator dan digital marketing trainer.

Field Trip GSW 2025

GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Suara denting logam menggema di sebuah workshop kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta. Di atas landasan besi, lempengan perak ditempa perlahan oleh tangan-tangan terampil. Sementara di sudut lain asap patri mengepul halus, berpadu dengan aroma logam panas yang menguar di udara.

Pemandangan ini menjadi pengalaman berkesan bagi Ali Matough Ali Essa, mahasiswa University of Glasgow, Inggris.

Andar Danova L Goeltom

Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia

Berita Kamis, 24 Juli 2025

Perubahan besar tengah terjadi di industri pariwisata global. Wisatawan saat ini, terutama generasi muda dan wisatawan internasional, semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas perjalanan mereka.

Berita Terkini

  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025

Artikel Terkait

  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan