G2R Tetrapreneur, Inovasi Solidaritas Gotong Royong dan Wirausaha Desa yang Mendunia
- Detail
- Ditulis oleh Sony
- Kategori: Berita
- Dilihat: 8361
Keberadaan gotong royong telah mengakar kuat sebagai kekayaan intelektual bangsa. Gotong royong telah menjadi ciri khas bangsa dan potensi yang berkelanjutan, bernilai, dan identik dengan kemandirian. Program Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur adalah inovasi solidaritas gerakan gotong royong dan wirausaha desa yang bertujuan membawa kearifan lokal Indonesia ke kancah dunia. Sasaran G2R adalah pedesaan, yang notabene adalah salah satu wilayah yang memiliki keunggulan bersaing yang terintegrasi baik melalui pemerintah, akademisi, pemerintah desa maupun lembaga-lembaga yang berada di dalam desa hingga masyarakat luas.
Lahirnya G2R Tetrapreneur diinisiasi oleh Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada(FEB UGM) melalui diskusi panjang dengan tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta(BAPPEDA DIY), yang kemudian secara serius diusung oleh Pemerintah Daerah DIY.
"Jadi ketika itu saya cermati, gotong royong sebetulnya itu merupakan kearifan lokal, bahkan merupakan kecerdasan nenek moyang kita.", ungkap Rika, konseptor G2R.
Melalui program G2RT-nya, Ibu Rika ingin mengangkat salah satu aset terbesar bangsa Indonesia tersebut. Ia yakin bahwa sebenarnya gotong royong juga bisa diangkat dalam bidang ekonomi. Selain itu, melihat semangat dari model pemberdayaan Saemaul Undong khas Korea Selatan yang sudah mendunia, maka Ibu Rika mengusulkan untuk menambahkan energi global di depan Gotong Royong sehingga menjadi Global Gotong Royong.
Dosen yang meraih gelar Doctor of Philosophy di Universiti Kebangsaan Malaysia ini memberi contoh bahwa keberhasilan dari negara Korea Selatan untuk keluar dari negara miskin di tahun 1970 menjadi salah satu negara adidaya merupakan suatu bukti pencapaian yang luar biasa. Ibu Rika percaya bahwa keberhasilan tersebut juga dilakukan dengan semangat gotong royongnya.
"Nah, dari sini kita bisa belajar dari sesama rumpun Asia bahwa gotong royong itu bukan hanya kita berbicara mengenai budaya atau sosial, karena sebetulnya gotong royong itu merupakan aset.", katanya.
Selain Gotong Royong, potensi unggul bangsa Indonesia yang lain adalah berwirausaha. Salah satu penguatan potensi wirausaha ini dapat diterapkan G2R melalui Model Tetrapreneur, yang merupakan gerakan inovasi desa wirausaha berbasis empat pilar wirausaha yaitu rantai pasokan bisnis baik dari hulu ke hilir(Tetra 1); ketersediaan dan kesigapan dalam merespon pasar sebagai sarana bertukarnya nilai produk(Tetra 2); kualitas produk melalui SDM yang berkualitas, sistem yang terkoordinasi hingga pengembangan diri(Tetra 3); serta nilai merek pada produk(Tetra 4). Integrasi nilai gotong royong yang ada dengan model Tetrapreneur diharapkan mengangkat kemandirian dan kewibawaan produk desa menjadi ikon-ikon dunia, serta dapat menjadi sinergi bagi desa untuk mampu bersaing, berkerjasama dan beradaptasi untuk terus maju ke tatanan global masa depan.
Rika menyampaikan bahwa pada tahun 2018, G2R Tetrapreneur telah dilaksanakan di Desa Wukirsari dan Desa Girirejo sebagai pilot village atau Desa Pelopor. G2R Tetrapreneur telah berhasil menyelenggarakan Tetra 1 dari Desa-desa binaan dengan output yaitu produk unggulan dari masing-masing desa. Selanjutnya, pada tahun 2019, kedua desa binaan tersebut masuk ke tahap Tetra 2 yaitu penciptaan pasar non-kompetisi. Baru kemudian pada tahun 2019, pengembangan G2R Tetrapreneur yang juga diusung oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY ini lebih mengedepankan kebudayaan sebagai akar dari kewirausahaan.
Hingga kini di tahun 2021, terdapat 21 desa yang berada dalam naungan program G2R Tetrapreneur melalui Dana Keistimewaan DIY(Danais DIY). Jika pada umumnya Danais DIY dimanfaatkan dalam aspek budaya dan pelestarian heritage, maka G2R Tetrapreneur merupakan inovasi budaya dalam aspek ekonomi yaitu ekonomi yang bergotong royong. Selain itu, kurang lebih terdapat 10 desa lain yang tergabung dalam program G2R Tetrapreneur Mandiri di wilayah Indonesia lainnya. Contoh-contoh produk desa binaan G2R Tetrapreneur antara lain Manisan Olahan Ppepaya khas Kalurahan Donoharjo, Olahan Okra khas Kalurahan Sabdodadi, Bakso Goreng Kemasan dari Kalurahan Bejiharjo, Dodol Salak khas Kalurahan Bangunkerto dan masih banyak lainnya. Visi Program G2R Tetrapreneur yaitu mendorong penciptaan produk ikonik global-nya Indonesia juga terwujud, karena di tahun ini, G2R Tetrapreneur kembali mencetak milestone dalam perkembangannya, yaitu menjadi inisiator produk ikonik global Indonesia dengan mengirimkan Tes Produk Unggulan Desa Binaan ke Negara Mesir dan Turki, semoga semakin melejit perkembangan G2R Tetrapreneur!
Reportase: Sony Budiarso/Kirana Lalita Pristy