Inovasi dan Strategi Bank Indonesia Menghadapi Tantangan Ekonomi Global di Masa Pandemi
- Detail
- Ditulis oleh Sony
- Kategori: Berita
- Dilihat: 6918
Menghadapi situasi ketidakpastian dan tantangan ekonomi global di masa pandemi, Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) bersama dengan Bank Indonesia menyelenggarakan Seminar dan Kuliah Umum (SinarKU) pada Jumat (3/12/2021). SinarKU kali ini mengangkat topik "Inovasi dan Strategi Bank Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global di Masa Pandemi". Dimoderatori oleh Shima Dewi Mutiara Trisna, S.E., M.Sc., SinarKU menghadirkan narasumber yaitu Perry Warjiyo, M.Sc., Ph.D, selaku Gubernur Bank Indonesia.
Rimawan Pradiptyo, M.Sc., Ph.D, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, memberikan sambutan untuk membuka acara SinarKU. "Terimakasih atas kehadiran pak Perry Warjiyo di kuliah umum ini. Di kuliah ini kita akan medengarkan strategi yg dilakukan bank Indonesia dan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini", kata Rimawan.
Mengangkat topik mengenai Inovasi dan Strategi Bank Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global di Masa Pandemi, Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, menjelaskan perihal permasalahan global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, bagaimana sinergi kebijakan nasional dan arah bauran kebijakan untuk memulihkan ekonomi dan menjaga stabilitas pertumbuhan berkelanjutan.
"Pandemi adalah tantangan yang tidak pernah kita lihat dan alami sebelumnya, baik itu dalam skala, dampak, maupun berbagai teori, kebijakan, dan pengalaman yang kita lakukan. Life is full of problem, that’s why we becoming leader to solve the problem and believe that every problem there are many solution, so you can be leader", kata Perry.
Perry menjelaskan bahwa kita dihadapkan pada lima tantangan global diantaranya adalah normalisasi kebijakan moneter dan fiskal negara maju, scaring effect Pandemi terhadap Korporasi dan Stabilitas Sistem Keuangan, meluasnya sistem pembayaran digital antar negara dan risiko aset kripto, semakin kuatnya tuntutan ekonomi-keuangan hijau dari negara maju, serta melebarnya kesenjangan dan perlunya inklusi keuangan.
Menurutnya, perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan terus berlangsung secara bertahap. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 3,2%-4,0% didorong oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan dengan akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut", jelas Perry.
Ekonomi keuangan digital nasional, menurut Perry, meningkat pesat akibat adanya digitalisasi sistem pembayaran, dan meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap teknologi digital semakin mendorong pesatnya transaksi ekonomi digital, akselerasi perkembangan fintech, dan digital banking ke depan. Oleh karena itu, Perry menyampaikan bahwa terdapat lima kebijakan untuk bersinergi dalam pemulihan ekonomi.
"Diantaranya adalah stimulus fiskal-moneter, akselerasi transformasi sektor keuangan, digitalisasi ekonomi dan keuangan, dan akselerasi transformasi sektor riil. Untuk mencapai itu, syarat yang harus dicapai yaitu sinergi akselerasi vaksinasi dan pembukaan sektor prioritas.", ungkap Perry.
Dukungan kebijakan Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi nasional antara lain ketahanan eksternal melalui fleksibilitas Yield dan Stabilitasi NT bekerja sama dengan Kemenkeu, sequencing kebijakan stabilitasi nilai tukar, likuditas, dan suku bunga tahun 2022, serta berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengendalikan inflasi, pembiayaan fiskal, dan penentuan sektor prioritas, khususnya untuk sektor manufaktur dan pariwisata.
Bank Indonesia juga fokus untuk penguatan kebijakan internasional, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pengembangan UMKM dilakukan dengan klasterisasi, peningkatan kapasitas, dan fasilitas akses pembiyaan, dan penyelenggaraan KKI untuk UMKM Go Export dan Go Digital. Selain itu, Bank Indonesia juga berkomitmen untuk bersinergi meningkatkan sektor UMKM dan pariwisata.
"Bank Indonesia mendukung Gerakan nasional bangga buatan Indonesia dan bangga berwisata di Indonesia". tutup Perry.
Reportase : Sony Budiarso/Kirana Lalita Pristy