Menilik Sisi Spiritual dalam Kepemimpinan
- Detail
- Ditulis oleh Merisa
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2355
Dibalik kemajuan suatu bangsa, terdapat kepemimpinan yang luar biasa. Menjadi seorang pemimpin harus mampu menghadapi segala tantangan yang ada. Apalagi di era yang serba cepat, semua memerlukan penyesuaian. Dalam hal ini, sosok pemimpin menjadi sangat krusial untuk membawa arah bangsa. Akan tetapi, dewasa ini masih sering ditanyakan terkait bagaimana esensi dan sosok pemimpin yang sesungguhnya. Untuk itu, Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM mengadakan Webinar Executive Series yang diselenggarakan pada Rabu (15/12) dengan topik acara "Spiritual Leadership."
Acara ini dimoderatori oleh Rusdi Akbar, M.Sc., Ph.D., CMA., Ak., CA. selaku Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Topik mengenai spiritual leadership ini dibawakan oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat sebagai pembicara yang merupakan Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia dan Komaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk.. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meetings dan dihadiri oleh lebih dari 800 partisipan.
Dalam executive series ini, Prof. Komaruddin menjelaskan tentang macam-macam kepemimpinan. Ada yang berasal dari kekuatan konektivitas, golongan, dan ada juga yang berasal dari dalam dirinya. Hal tersebutlah yang disebut dengan kepemimpinan spiritual. Keyakinan merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk menentukan arah ke depannya. Ibarat pohon, keyakinan ialah akar yang tidak terlihat. Kuat tidaknya akar menentukan seberapa kuat dan tahannya pohon yang diibaratkan sebagai pemimpin.
Dalam diri manusia, terdapat tiga sumber kekuatan utama yang akan mempengaruhi kehidupan. Pertama, heart atau hati yang apabila selalu dekat dengan Yang Maha Kuasa, maka hati manusia akan kuat dan tidak mudah putus asa karena manusia percaya bahwa akan ada yang menolongnya. Manusia sendiri perlu untuk melakukan olah batin untuk mencapai kebugaran batin. Sumber kekuatan yang kedua ialah head atau kepala yang membantu heart untuk memikirkan metode dan langkah yang digunakan selanjutnya. Ketiga, hand atau tangan yang berguna sebagai eksekusi akhir dari hati dan kepala.
Prof. Komarrudin juga memaparkan tentang manusia yang memiliki tiga jenjang eksistensi. Pertama, natural being dengan cara menghindari sakit secara fisik dan mencari yang menyenangkan dalam hidup. Kedua, cultural being yaitu jenjang ketika manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya sehingga hadirnya pranata sosial dan teknologi untuk memudahkan kehidupan manusia. Ketiga, spiritual yaitu jenjang eksistensi ketika manusia membangun hidup yang bermakna dengan berorientasi pada Tuhan.
Di akhir acara, terdapat sesi tanya jawab antara pembicara dengan peserta webinar. Prof. Komaruddin menegaskan bahwa lingkungan tokoh-tokoh pemimpin yang ada di Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai spiritualitas. Nilai-nilai tersebut berupa adanya rasa malu, jujur, cinta kasih, menghargai, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, di mana pun nantinya tokoh pemimpin berkembang, spiritualitas kepemimpinan yang didapatkan dari lingkungan asalnya akan selalu membawanya ke jalan yang benar.
Reportase: Merisa Anggraini
Video: Webinar Spiritual Leadership