P2EB UGM dan BPD DIY Kucurkan Dana Untuk Korban Merapi
- Detail
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2703
P2EB UGM dan BPD DIY Kucurkan Dana Untuk Korban Merapi Penelitian dan Pelatihan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM bersama BPD Syariah DIY meluncurkan program Pemberdayaan Ekonomi Korban Bencana Merapi. Sebanyak 6 (enam) koperasi syariah/ Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) seputar Merapi menandatangani program ini di dusun Candi, Bangunkerto, Turi, Sleman, Sabtu (8/1).
Acara penandatanganan disaksikan Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D, Direktur P2EB UGM Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc, Pemimpin Bank Indonesia Yogyakarta Dewi Setyowati, Direktur Utama BPD DIY Dr. Supriyatno dan Komisaris Bank DIY Prof. Ainun Na'im, Ph.D. Adapun BMT-BMT penerima pembiayaan dari Bank BPD DIY Syariah, Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Sejahtera, Candi Bangunkerto, Turi, BMT Surya Amanah di jalan Kaliurang Km 7, Gang Sengkan, Condongcatur, Depok Sleman, BMT Agawe Makmur Merapi Murangan, Triharjo, Sleman, BMT Mitra Usaha Ummat di Jankan, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, BMT Bina Sejahtera di jalan Turi Km 1, blunyah, Trimulyo Sleman dan BMT Surya Harapan Umat di Jetis, Argomulyo, Cangkringan Sleman.
"Terima kasih atas kepercayaan dan kerjasama UGM-BPD ini. Pasca erupsi Merapi sebagai bank komersial, BPD pun melakukan pengabdian untuk masyarakat guna memperkuat visi dan misi BPD. karena bagaimanapun ukuran kinerja tidak selalu pertumbuhan, namun yang pasti melahirkan komitmen membangun ekonomi masyarakat secara nyata," papar Supriyatno dalam sambutannya.
Koperasi syariah/ BMT ini, kata Supriyatno, bertindak sebagai lembaga linkage yang menyalurkan kembali pembiayaan kepada kelompok petani/ kelompok peternak dan kelompok pengusaha atau petani/ peternak yang termasuk dalam katagori usaha mikro dan kecil. Pembiayaan ini diprioritaskan bagi para anggota Kopeasi Syariah/ BMT yang anggotanya sebagian besar mengalami dampak atas erupsi Merapi, baik sebagai korban, rusak tempat tinggal, rusak lahan salak, matinya hewan ternak hingga rusaknya infrastruktur/ alat produksi.
"Penyaluran non program semacam ini tentu dapat menjadi model yang dapat dikembangkan. Sehingga sebagai bank komersial bukan saja menarik nasabah yang banyak, namun juga bermanfaat bagi masyarakat dalam program yang nyata," katanya.
Rektor UGM menyambut baik penyaluran dana senilai 1,5 miliar rupiah bagi korban erupsi Merapi. Meski berfokus pada pendidikan, UGM turut berperan agar bermanfaat bagi masyarakat. "Sebagai bagian dari bangsa yang besar kita ingin menolong yang terdekat. Karena UGM sendiri berada di Sleman," ujar Rektor.
Peluncuran program pemberdayaan ekonomi korban pasca erupsi Merapi, kata Rektor, sebagai refleki sekaligus silaturahmi guna memperkuat program-program instansi perbankan, UGM dan masyarakat. Karena alam memiliki perangai, kelompok tanaman salak memiliki perangai dan kelompok ternak juga memiliki perangai.
"Pohon-pohon juga memiliki perangai. Karena itu kita ingin mempelajari sekaligus memperkuat secara finansial. Ini merupakan kontribusi terhadap kemakmuran, dan BI, BPD DIY dan UGM ingin menjalin hubungan lebih dekat lagi terutama di Sleman," pungkasnya.
Sumber: Agung