
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menawarkan beragam program magister yang memberikan pilihan bagi mahasiswa untuk menekuni jalur riset maupun praktikal. Salah satu program magister unggulan di FEB UGM adalah Magister Sains Ilmu Ekonomi (MSi) yang berfokus pada pengembangan riset dan teori.
Ketua Program Studi MSi FEB UGM, Heni Wahyuni, M.Ec.Dev., Ph.D., menjelaskan bahwa program Magister Sains Ilmu Ekonomi (MSi) adalah program magister yang menekankan pendekatan pembelajaran berbasis student-centered learning, dengan sumber bahan ajar utama dari jurnal ilmiah, artikel akademik, dan buku bereputasi. Meskipun berfokus pada teori dan riset, MSi FEB UGM turut mendorong mahasiswa untuk memperluas pembelajaran ke aspek praktikal sesuai dengan minat masing-masing.
Terdapat lima konsentrasi utama yang ditawarkan, yaitu Ekonomika Pembangunan, Ekonomika Publik, Ekonomika Moneter, Ekonomika Internasional, serta Ekonomika Kriminalitas. Menurut Heni, konsentrasi terakhir ini merupakan keunikan tersendiri, sebab belum banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menawarkannya. Beberapa mata kuliah khas lain seperti Ekonomika Kesehatan juga semakin memperkaya pilihan studi mahasiswa, khususnya dalam konsentrasi Ekonomika Pembangunan.
Untuk mendukung pengembangan kemampuan riset dan softskill, Heni menyebutkan Prodi MSi FEB UGM menghadirkan berbagai program seperti REACH (Researcher’s Enrichment Program), kuliah tamu dari akademisi luar negeri, field study, pelatihan pengolahan data, serta dukungan untuk mengikuti konferensi internasional. Selama berkuliah nanti, mahasiswa akan menjalani masa studi selama dua tahun. Sementara bagi mahasiswa yang berasal dari luar latar belakang Ilmu Ekonomi, akan mengikuti program matrikulasi tambahan selama satu semester untuk memperkuat pemahaman dasar ekonomi dan keterampilan kuantitatif.
Program MSi FEB UGM juga membuka kesempatan gelar ganda (double degree) dengan universitas mitra ternama, seperti University of Glasgow di Inggris. Dalam skema ini, mahasiswa akan menjalani tahun pertama di UGM dan tahun kedua di universitas mitra, termasuk penyusunan tesis.
Dalam acara FEB Overview: Merancang Karier Akademik dan Profesional di Bidang Ekonomi bersama Magister Sains Ilmu Ekonomi yang disiarkan melalui kanal media sosial FEB UGM pada Selasa, 3 Juni 2025 Heni menjelaskan bahwa FEB UGM juga menyediakan berbagai pilihan beasiswa, baik dari internal FEB UGM maupun dari lembaga eksternal seperti LPDP. Mahasiswa juga memiliki kesempatan besar untuk terlibat dalam kegiatan akademik seperti asistensi dosen, dan setelah lulus, terbuka luas kesempatan karier sebagai akademisi maupun praktisi di lembaga pemerintahan, BUMN, dan sektor swasta.
Salah satu mahasiswa MSi FEB UGM, Desi Ayu Purwanti, membagikan pengalaman menariknya selama menjalani studi di MSi FEB UGM. Sebelumnya, Desi adalah lulusan Pendidikan Ekonomi dan sempat bekerja selama beberapa tahun sebelum kembali ke dunia akademik. Ia mengaku, keputusannya memilih MSi FEB UGM didorong oleh ketertarikannya terhadap riset serta kesesuaian konsentrasi yang ditawarkan dengan minatnya.
Mengenai tuntutan akademik, Desi mengakui bahwa tuntutan akademik yang diterimanya di jenjang magister ini jauh lebih berat dibandingkan ketika menjalani S1. Namun, disisi lain, ia justru merasa tertantang dan terbantu oleh atmosfer akademik FEB UGM yang terbuka dan kolaboratif. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya didorong untuk aktif dalam riset, tetapi juga difasilitasi untuk mengikuti berbagai workshop, kuliah tamu, hingga kolaborasi publikasi jurnal internasional bersama dosen.
“Di sini, hierarki dosen dan mahasiswa tidak terlalu terasa sehingga enak untuk berdiskusi. Terdapat juga pendanaan untuk kolaborasi riset yang semakin memudahkan mahasiswa,” ujarnya.
Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Desi adalah ketika mengikuti konferensi internasional di Bangkok yang didanai penuh oleh FEB UGM. FEB UGM tidak hanya memberikan dukungan pendanaan konferensi, tetapi juga memberikan arahan intensif sejak keberangkatan hingga kepulangan. Pengalaman tersebut semakin memperkuat keyakinannya bahwa ia telah memilih tempat studi yang tepat.
“Tidak semua jurusan punya kesempatan pendanaan untuk kegiatan seperti ini, jadi itu momen yang membuat saya merasa tepat bisa kuliah di sini,” tuturnya.
Terkait proses seleksi, Desi menyarankan calon mahasiswa untuk mempersiapkan dokumen secara seksama dan memperhatikan setiap persyaratan yang ditetapkan. Selain itu, penting untuk mengenal diri sendiri, menyusun rencana masa depan yang jelas, serta menunjukkan bagaimana program MSi FEB UGM dapat menjadi bagian penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. Sebab, ketika menulis motivation letter dan melakukan tahapan wawancara, urgensi dan alasan pribadi yang kuat akan menjadi penilaian utama.
Terakhir, Desi berpesan untuk calon mahasiswa agar tidak lagi merasa ragu atau takut untuk melanjutkan studi di jenjang magister.
“Rasa khawatir dan takut itu normal di awal karena akan aneh kalau tidak merasa apa-apa dulu, tetapi justru dari situ ada celah untuk belajar. Ke depannya pasti akan susah tetapi dukungan dan fasilitas yang diberikan selama kita berkuliah pun sepadan dengan tekanannya,” pungkas Desi.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals